AKU MAU MENGASIHI SEBAGAIMANA KRISTUS MENGASIHI

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Melatih Pengendalian Diri

Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi. Yohanes 13:35

Jika kita mau menjadi pelita-pelita sejati di dunia ini, kita harus menyatakan roh mengasihi sebagaimana roh Kristus. Mengasihi orang sebagaimana Kristus mengasihi orang berarti bahwa kita harus mempraktekkan pengendalian diri sendiri. ltu berarti bahwa kita harus menunjukkan sifat tidak mementingkan diri sendiri pada segala waktu dan di mana saja. Berarti juga bahwa kita harus memancarkan ke sekeliling kita perkataan yang manis dan pandangan yang menyenangkan. Bagi si pemberi hal itu tidak mengalami kerugian apa-apa, melainkan meninggalkan bau harum yang sangat berharga. Pengaruh mereka untuk kebaikan tak dapat diperkirakan. Bukan saja bagi si penerima, tetapi juga kepada si pemberi hal itu menjadi berkat; karena hal itu memberi sambutan kepadanya. Kasih sejati adalah suatu sifat yang indah yang berasal dari sorga, yang menambah bau harum sementara dibagi-bagikan kepada orang lain. . . .

Allah merindukan anak-anakNya mengingat agar mereka memuliakan Dia, supaya mereka memberi kasih sayang mereka kepada orang-orang yang sangat memerlukannya. Janganlah dilalaikan kepada seorang pun teman kita bergaul. Janganlah ada sifat mementingkan diri dalam pandangan, perkataan, dan perbuatan dinyatakan terhadap teman-teman sesama manusia, apapun kedudukan mereka, apakah hina atau mulia, kaya atau miskin. Kasih yang dinyatakan dengan perkataan yang ramah terhadap sekelompok kecil orang, sementara orang yang lain diperlakukan dengan sikap dingin, dan acuh tak acuh, bukanlah kasih, melainkan sifat mementingkan diri sendiri. Bagaimanapun hal itu tidak mendatangkan kebaikan terhadap jiwa-jiwa itu, pun tidak memuliakan Allah. Kita janganlah membatasi diri dengan hanya mengasihi seorang atau dua.

Mereka yang mengumpulkan sinar matahari kebenaran Kristus, dan tidak mau membiarkannya bercahaya ke dalam hidup orang-orang Iain akan segera kehilangan kasih karunia sorga dan cahayanya yang indah itu, dan rasa mementingkan dirilah yang bermukim. . . . Janganlah biarkan diri sendiri memperhatikan hanya sekelompok kecil orang tertentu, dan tidak memberi apa-apa kepada mereka yang sangat memerlukannya. Kasih kita janganlah dikatupkan rapat-rapat untuk orang-orang yang tertentu saja. Pecahkanlah botol kungkungan seperti itu, maka bau harum akan memenuhi segenap rumah.

Hidupku Kini, Hal. 82


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *