Allah di atas segalanya

ALLAH DI ATAS SEGALANYA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Allah dalam Hidupku

Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku. Yesaya 46:9

Di surga Allah adalah di atas segalanya. Di sana kesucian memegang tampuk pemerintahan; Tidak ada apapun yang menodai kesempurnaan Allah. Kalau kita benar-benar sedang berjalan menuju surga, roh yang semawi harus menguasai hati kita sementara kita di dunia ini. Tetapi kalau kita tidak suka memikir-mikirkan hal-hal yang bertalian dengan surga; kalau kita tidak mempunyai minat memperdalam pengetahuan tentang Allah, tidak merasa senang mempelajari sifat Kristus; kalau kesucian tidak mempunyai daya tarik bagi kita—maka kita boleh merasa pasti bahwa harapan kita untuk memperoleh surga sia-sia saja. Persesuaian yang sempurna dengan kehendak Allah adalah tujuan yang utama dan setiap orang Kristen. Ia suka berbicara tentang Allah, tentang Yesus, dan tentang negeri semawi yang telah disediakan Yesus bagi semua orang yang mengasihi-Nya. Merenung-renungkan hal-hal tersebut, menggemari janji-janji Allah yang pasti dan indah inilah yang disebut rasul Paulus mengecap “firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia-dunia yang akan datang.”

Pengetahuan akan Allah yang dinyatakan dalam Kristus adalah pengetahuan yang harus dialami setiap umat Allah. lni adalah pengetahuan yang mengakibatkan pembaharuan akhlak. Pengetahuan ini, apabila diterima, akan menciptakan kembali rupa Allah, di dalam jiwa. Pengetahuan ini akan memberikan kepada jiwa kuasa rohani yang ilahi. . . .

“ltulah sebabnya,” kata Paulus “aku sujud kepada Bapa, yang dari padaNya semua turunan yang di dalam surga dan di atas bumi menerima nama-Nya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Rohnya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa supaya kamu bersama-sama dengan segala orang Kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kami dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.”

Hidupku Kini, hlm. 295


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *