Renungan Alkitab Harian

BAGAIMANA MEMPEROLEH PENGETAHUAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Bertumbuh dalam Hikmat dan Pungelahuan

Jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menunjukkan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti menencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah. Amsal 2:3-5

Janganlah ada seorangpun yang beranggapan bahwa tidak ada lagi pengetahuan yang perlu mereka peroleh. Kedalaman akal manusia dapat diukur; hasil-hasil karangan manusia dapat dikuasai; akan tetapi angan-angan hati yang tertinggi, terdalam, dan terluas tak dapat mencapai Allah. Ada yang tidak terhingga yang melebihi segala sesuatu yang dapat kita pahami. Kita hanya dapat melihat cahaya yang samar-samar dan kemuliaan ilahi dan pengetahuan dan hikmat yang tak terbatas; kita adalah seperti orang yang sedang bekerja atas permukaan tambang, bilamana biji-biji emas yang limpah terdapat di bawah permukaan tanah yang memberi upah kepada orang yang mau menggalinya. Lobang terowongan haruslah masuk lebih dalam dan lebih dalam ke dalam tambang itu, dan akhirnya barulah akan mendatangkan harta kekayaan yang melimpah-ruah. Dengan perantaraan iman yang tepat pengetahuan ilahi akan menjadi pengetahuan manusia.

Tidak seorangpun dapat menyelidiki Kitab Suci dalam Roh Kristus tanpa diberi pahala. Bilamana seorang mau diajar seperti seorang kanak-kanak, apabila ia berserah sepenuhnya kepada Kristus, maka ia akan mendapat kebenaran dalam firmanNya. Jikalau manusia menjadi penurut, mereka akan mengerti rencana pemerintahan Allah. Sorga akan membukakan harta kekayaan kasih karunia dan kemuliaannya untuk diselidiki. Manusia sama sekali berbeda dari keadaan mereka yang sekarang; karena oleh menyelidiki tambang kebenaran, manusia akan dimuliakan. Rahasia penebusan, penjelmaan Kristus, korban pendamaianNya, samar-samar dalam pikiran kita seperti yang sekarang. Sebenarnya hal itu, bukan saja dipahami lebih baik, tetapi sekaligus dihargai lebih tinggi. . . .

Berusaha mengenal Allah dan Kristus mengubah manusia itu menjadi serupa dengan gambar Allah. Pengetahuan itu mendorong manusia memahami dirinya sendiri, menguasai setiap gerak hati dan nafsu . . . di bawah pengendalian kuasa pikiran yang lebih tinggi. Hal itu menjadikan pemiliknya seorang anak Allah dan pewaris sorga. Hal itu membawa dia ke dalam persekutuan dengan pikiran Yang Tak Terhingga itu, dan membukakan kepadanya harta kekayaan semesta alam yang limpah.

Hidupku kini, hal. 110


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *