BAGAIMANA MENGENDALIKAN AMARAH MENURUT ALKITAB?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Langkah pertama untuk mengatasi kebiasaan buruk atau dosa adalah mengakuinya. Saat Anda mengakui kepada diri sendiri dan Tuhan bahwa Anda memiliki masalah dengan amarah, Anda telah mengambil langkah besar. Jujur dengan Tuhan diperlukan, jika Anda ingin mengatasi masalah ini.

Beberapa orang tidak melihat kemarahan mereka sebagai masalah. Sementara setiap orang, pada suatu waktu atau lainnya, menjadi kesal, emosi ini dapat menyebabkan beberapa konsekuensi yang serius. Paulus menulis, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. (Efesus 4:26, 27). Jika kita tidak menangani kemarahan kita dengan benar, itu memberi pijakan bagi Setan untuk masuk dalam hidup kita.

Anda bahkan mungkin merasa bahwa Anda berhak untuk marah, tetapi jika kemarahan terus hidup di dalam hati Anda, hal itu pada akhirnya akan menghancurkan Anda. “Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.” (Yakobus 1:19, 20). Yesus juga memperingatkan, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! Harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.” (Matius 5:22).

Tanyakan pada diri Anda, “Mengapa saya marah?” Anda mungkin mengizinkan orang lain untuk mengontrol Anda dan perlu membuat batasan dengan mereka. Mungkin Anda benar-benar terluka dan perlu menyelesaikan sesuatu. Tetapi saat Anda mengatasi amarah Anda, jangan biarkan emosi Anda sepenuhnya mengendalikan pikiran Anda. “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.” (Amsal 16:32).

Alihkan kemarahan Anda kepada Tuhan dalam doa (Amsal 15: 1). Maafkan orang yang telah melukai Anda (Efesus 4:32). Mohonlah supaya Tuhan mengampuni Anda yang sedang marah (1 Yohanes 1: 9). Dan jangan biarkan itu tumbuh menjadi akar kepahitan yang akan mencemari Anda dan orang lain di sekitar Anda (Ibrani 12:15).

Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. Ibrani 4:13.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *