Bekerja Di Kota Dari Tempat Di Luar Kota

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

injil

Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. II Korintus 6:17

Sebagai umat yang memelihara hukum-hukum Allah, kita harus meninggalkan kota. Sama seperti Henokh, kita harus bekerja di kota tetapi tidak tinggal di sana.

Sedapat mungkin lembaga-lembaga kita harus berada jauh dari kota-kota. … Bukanlah kehendak Allah supaya umatNya tinggal di kota-kota di mana terjadi huru-hara dan kekacauan secara tetap. Anak-anak mereka harus menghindari hal ini, karena seluruh sistemnya mengacaukan oleh terburu-buru, serba cepat dan hingar-bingar. Tuhan menginginkan umatNya pindah ke desa, dimana mereka dapat mengolah tanah, dan menanam buah-buahan dan sayur-sayuran mereka sendiri, dan dimana anak-anak mereka dapat dihubungkan langsung dengan pekerjaan Allah di dalam alam. Bawalah keluargamu jauh dari kota adalah pekabaran saya.

Kebenaran harus diucapkan, apakah manusia mau dengar atau manusia mau mengelak.  Kota-kota penuh dengan pencobaan. Kita harus merencanakan pekerjaan kita sedemikian rupa untuk menjaga orang-orang muda kita sedapat mungkin dari pencemaran.

Bekerja di kota harus dilakukan dari luar kota. Pesuruh Allah itu berkata, “Tidakkah kota-kota diberi amaran? Ya; bukan oleh tinggalnya umat Allah di dalamnya, tetapi oleh kunjungan mereka ke sana, untuk memberikan amaran kepada mereka mengenai apa yang akan terjadi di atas bumi.

Bilamana kejahatan merajalela pada suatu bangsa, selalu ada suara yang terdengar memberikan amaran dan nasihat, seperti suara Lot terdengar di Sodom. Namun Lot  dapat saja menyelamatkan keluarganya dari kejahatan yang banyak ini sekiranya ia tidak mendirikan rumahnya di dalam kota yang jahat dan cemar ini. Semua yang dapat dilakukan Lot dan keluarganya di Sodom dapat dilakukan mereka, walaupun mereka telah hidup di suatu tempat yang terletak jauh dari kota ini. Henokh berjalan dengan Allah, namun ia tidak hidup di dalam suatu kota yang dicemarkan  oleh segala jenis kekerasan dan kejahatan, seperti Lot di Sodom.

Ia (Henokh) tidak membuat tempat tinggalnya dengan orang jahat. … Ia menempatkan dirinya sendiri dan keluarganya dimana udaranya murni sedapat mungkin. Kemudian sewaktu-waktu ia pergi menemui para penduduk dunia dengan pekabaran yang diberikan Allah kepadanya. … Sesudah memaklumkan pekabaran itu, ia selalu membawa sertanya ke tempat tinggalnya mereka yang telah menerima amaran.

Maranata Hal.184 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *