Kecurahan Roh Kudus
Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Kisah 4:33
Apakah hasil dari kecurahan Roh itu? Ribuan orang bertobat dalam sehari. Pedang Roh yang diasah dengan kuasa dan dicelupkan dalam kilat sorga, meretas rasa kurang percaya, mengalahkan wakil- wakil setan, dan membesarkan Tuhan sebagai pemilik kuasa yang agung.
Di mana-mana injil itu diberitakan. Mereka yang memberitakan itu tidak pernah bersungut-sungut. Hati murid-murid lebih dihangatkan dengan suatu keinginan berbuat baik yang melimpah, begitu dalam, begitu jauh jangkauannya, yang mendorong mereka untuk pergi ke segenap penjuru bumi, bersaksi, Allah melarang kita memuliakan diri, kecuali di dalam salib Tuhan Yesus Kristus Pada saat mereka mengabarkan injil sebagai kuasa Allah menuju keselamatan, hati diserahkan kepada kuasa Roh Kudus. Tiap-tiap hari daerah baru ditambahkan ke dalam sidang jemaat. Di mana-mana terdapat orang-orang bertobat mengakui Kristus. Mereka yang telah menjadi penentang-penentang kebenaran yang paling keras sekalipun menjadi pemenang-pemenang. . . .
Murid-murid itu . . . sarat dengan beban demi keselamatan jiwa-jiwa. lnjil itu harus diberitakan ke bagian-bagian dunia yang terjauh, dan mereka menuntut pemberian kuasa yang dijanjikan oleh Kristus. Setelah itulah Roh Kudus dituangkan, dan ribuan orang ditobatkan dalam sehari.
Semoga demikian jugalah sekarang ini. Gantinya orang mengadu untung, biarlah Firman Allah diajarkan. Hendaklah orang-orang Kristen menyingkirkan perselisihan mereka dan menyerahkan diri mereka kepada Allah untuk menyelamatkan jiwa orang yang hilang. Biarlah mereka memohon dalam iman untuk menerima berkat, maka berkat itupun akan turun.
Semangat bagi Allah, telah menggerakkan murid-murid untuk membawa kesaksian akan kebenaran itu dengan kuasa yang besar. Tidakkah seharusnya semangat ini yang membakar hati kita dengan suatu tekad untuk menceritakan berita tentang kasih penebusan Kristus, dan la yang disalibkan itu?
Hidupku Kini, Hal. 63
