PAHALA DAN HUKUMAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

kedatangannya-untuk-kedua-kalinya-4Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Matius 25:34

Juruselamat menggambarkan pada kita pemandangan penghukuman yang terakhir apabila pahala dikaruniakan kepada mereka yang di sebelah kananNya, dan hukuman  mati dijatuhkan kepada mereka yang di sebelah kiriNya. Orang-orang benar digambarkan sedang memikirkan apa yang mereka telah lakukan sehingga mereka dengan bebas diberi pahala. Mereka telah memelihara kehadiran Kristus dalam hati mereka; mereka telah disalut dengan RohNya, dan tanpa menyadari usaha yang mereka lakukan; mereka telah melayani Kristus melalui pribadi orang kudusNya, dan dengan demikian meraih pahala yang pasti. Tetapi mereka tidak memandang pahala yang mereka akan terima, dan pengharapan akan pahala itu tidak ada peranan sedikitpun sebagai motif (dorongan) yang menggerakkan pelayanan mereka.  Apa yang mereka lakukan terdorong oleh kasih pada Kristus dan kepada sesama manusia mereka dan Kristus menyamakan diriNya sendiri dengan manusia yang menderita, dan mengangga bahwa segala perbuatan yang dilakukan sebagai simpati belas kasihan dan cinta kepada manusia, itu dilakukan kepadaNya. …

Dalam perasaan sebagai bawahan kita semua harus memiliki rasa hormat terhadap imbalan jasa pahala itu. Tetapi sementara kita memperhatikan janji berkat, kita  harus memiliki keyakinan sempurna pada Yesus Kristus, percaya bahwa Ia akan melakukan yang benar, dan memberi kita pahala sesuai dengan perbuatan kita. Karunia Allah ialah hidup yang kekal, tetapi Yesus mau kita jangan terlalu resah terhadap pahala, dengan demikian kita boleh melakukan kehendak Allah karena dibenarkan untuk melakukannya, terlepas dari semua yang dicapai. …

Orang-orang yang akan menerima pahala sebanyak-banyaknya ialah mereka yang telah bekecimpung dalam kegiatan dan pekerjaan dengan ramah, mengasihi orang miskin,  yatim piatu, yang tertindas dan yang menderita. … Di sekeliling kita terdapat  orang-orang yang memiliki roh lemah lembut dan ramah, yaitu roh Kristus, yang melakukan banyak perkara yang kecil-kecil dengan menolong orang-orang di sekitar mereka, dan yang tidak menghitung-hitungnya; pada akhirnya mereka akan heran ketika mengetahui bahwa Kristus telah memperhatikan perkataan ramah yang diucapkan kepada yang susah hatinya, dan Kristus tidak melupakan pemberian terkecil sekalipun yang diberikan untuk memenuhi keperluan orang miskin, yang menyebabkan si pemberi mengadakan penyangkalan diri. Tuhan menyesuaikan semangat dan pahala dan roh kasih yang murni, rendah hati sama seperti anak-anak menjadikan persembahan itu berharga dalam pemandanganNya.

 

Maranata Hal. 342


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *