Darah Diatas Alkitab

Blog AFI
Mari bagikan artikel ini

blood-on-the-bible-large

Pernahkah Anda berargumen dengan seseorang karena Alkitab? Kalian membaca sebuah ayat bersama lalu Anda menjelaskan apa menurut Anda arti dari ayat tersebut. Mungkin orang yang tadi tidak setuju dengan pendapat Anda dan membagikan cara pandang yang berbeda. Anda menyampaikan kembali pendapat Anda, namun pihak yang berlawanan diam-diam mulai memanas. Lalu ketika Anda dengan tenang memepertahankan pendapat Anda, ia mulai berteriak dan mengeluarkan sebuah pistol!

Sebuah cerita fiksi? Tidak sama sekali- inilah yang terjadi tiga minggu yang lalu di sebuah panti jompo di Chicago saat sebuah pendalaman alkitab larut malam. Dua  orang pendeta yang telah pensiun, Ted Merchant dan Allen Simth, sedang melakukan diskusi alkitab yang beranjak menjadi sebuah debat yang panas. Ketika itulah Merchant yang berusia 67 tahun menembak dan membunuh Smith, yang berusia 80 tahun. Merchant berusaha melarikan diri dengan kursi roda motornya, namun segera tertangkap. Pembunuhan ini terekam oleh CCTV panti jompo tersebut.

Buku yang sama yang mengatakan, “Jangan membunuh” (Keluaran 20:13) seringkali menjadi alasan dari beberapa peperangan yang paling brutal dalam sejarah. Kristus mengatakan, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”. Sebagian umat Kristen telah lupa bahwa kata-kata ini tertulis di dalam alkitab mereka.

Kita patut bersedih atas tindak kekerasan yang terjadi karena masalah agama, namun tidak terkejut. Alkitab memprediksi bahwa sebuah kekuatan di akhir zaman, yang digambarkan sebagai sebuah “binatang lain yang keluar dari dalam bumi” (Wahyu 13:11) yang akan “diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh”. (Ayat 15) Hal ini adalah sebuah kejadian yang mengingatkan kita tentang ketiga teman Daniel yang menolak untuk tunduk kepada patung emas yang dibangun oleh raja Babilon.

Mungkin sulit untuk dipercaya, namun “akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Tuhan”. (Yohanes 16:2) Sejak jaman Kain dan Habel, orang-orang yang tidak terkendalikan akan masalah-masalah religius dapat menyebabkan pertumpahan darah. Hasil akhir dari kepahitan dan kebencian adalah pembunuhan. Marilah kita selalu berserah akan segala perasaan kita ke tangan Roh Kudus dan menunjukkan kebaikan kepada mereka yang tidak sependapat dengan kita-khususnya  dalam hal-hal mengenai alkitab.

 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *