Dua Saksi - Musa Dan Elia

Dua Saksi – Musa dan Elia

Bank Pustaka
Mari bagikan artikel ini

Dua Saksi - Musa dan EliaSebuah fakta menakjubkan : Cahaya terang buatan manusia yang ada di bumi berasal dari atap hotel Luxor, sebuah bangunan pyramid besar, di Las Vegas, Nevada. Dipuncak hotel itu ada sebuah ruangan dengan 39 mesin cuci beserta terang xenonnya, dan setiap xenonnya butuh 7000 watts. Terang itu begitu hebat sehingga pesawat dapat melihatnya dari 250 mil jauhnya. Itu mencapai 10 mil di luar angkasa, yang menyedihkan mengenai terang paling hebat di dunia itu adalah saat malam cerah tanpa partikel, cahaya itu tidak menerpa apapun, dan tidak terlihat menembak ke langit yang kosong, cahaya paling terang itu tidak menerangi apapun.

Apakah Anda tahu bahwa ada sebuah  cerita dalam Alkitab tentang atas gunung yang berpijar dengan cahaya surga? Bahkan pikiran jarang menyebutkannya, kejadian ini di sebut sebagai gunung perubahan rupa atau kadang-kadang gunung kemuliaan, ini adalah salah satu peristiwa yang sangat penting di perjanjian baru. Pengalaman besar ini ditemukan dalam injil Matius pasal 17, markus pasal 9, dan lukas pasal 9, adalah penuh dengan arti yang sangat dalam untuk orang Kristen, dan ini membantu menerangi banyak kebenaran Alkitab lain yang luar biasa.

Naik kepada terang

Setelah waktu yang panjang untuk mengajar dan melayani orang banyak, Kristus dan murid-Nya memisahkan diri dari kegaduhan orang banyak, Yesus kemudian berkata sesuatu yang sangat luar biasa “di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa.” (Markus 9:1). Ini terlihat seperti kepada murid-Nya bahwa Yesus meramalkan sesuatu yang sangat besar, tetapi apa?

 

Kemudian, enam hari setelah Yesus membuat pernyataan yang samar-samar ini, kemudian mereka mencapai “gunung yang tinggi.” Dia memilih “trinitas” dari rasul-rasul yang Dia percayai—Petrus, Yakobus, dan Yohanes—dan dengan mereka, Ia meninggalkan yang lain di lembah dan memulai perjanjian panjang diatas bukit yang terjal. Ketika matahari terbenam, mereka akhirnya dengan letih sampai di puncak, Yesus segera berlutut dan mulai berdoa, dan pada awalnya para murid mencoba bergabung dengan-Nya, belum selesai mereka segera melayang kedalam tidur yang nyenyak.

Kemudian sesuatu yang luar biasa terjadi!, menggabungkan kesaksian dari Lukas dan Markus, mereka berkata,” Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.,”(lihat lebih lengkap dalam Lukas 9:29-31 dan Markus 9:2-9.)

 

Alasan untuk wahyu

Segera dibangunkan oleh peristiwa alam semesta, para murid melihat Yesus bercahaya dengan cahaya surga yang memancar dari dalam. Ini bukan sekedar anak Maria dan Yusuf yang rendah hati, tetapi dengan mengumumkan kemuliaan, Ia sekarang muncul sebagai pencipta alam semesta yang megah.

Dalam buku klasik, kerinduan segala zaman, penulis membantu kita memahami lebih baik alasan utama Yesus untuk kunjungan surga. Didalam Doa-Nya, “Dia memohon bahwa mereka dapat menyaksikan manifestasi dari keilahian-Nya yang akan menghibur mereka dalam jam penderitaan tertinggi-Nya, dengan pengetahuan bahwa Dia adalah … Anak Allah dan bahwa kematian-Nya yang memalukan adalah bagian dari rencana penebusan.”

Bapa yang kekasih memberikan sekilas singkat dari kemuliaan anak-Nya, karena Ia tahu bahwa para murid segera melihat guru mereka benar-benar dipermalukan. Guru mereka akan telanjang, dipukuli, dan berdarah-darah – muncul sangat tak berdaya dan fana. Dengan cara yang sama pohon kecil menyimpan getah selama musim panas, musim semi yang cerah untuk mempertahankan itu selama musim dingin yang gelap, Yesus tahu bahwa iman para murid-Nya membutuhkan terang dorongan di gunung untuk melihat mereka melalui hari gelap yang mendekat di Kalvari.

Para murid juga membutuhkan jaminan dari peristiwa ini karena mereka terus dibingung dengan tujuan misi Mesias dengan dongeng popular yahudi tentang kemuliaan duniawi. Yesus tahu itu akan menjadi sangat berpengaruh bagi mereka memandang harapan mereka untuk kemuliaan duniawi tertusuk oleh paku Romawi, jadi Bapa memberikan penglihatan ini untuk mengingatkan mereka bahwa kerajaan Kristus adalah surga bukan dunia.

 

Mengapa Musa dan Elia?

Bergaul dengan terang kemuliaan surga, cahaya yang tidak pernah dilihat didunia, dua orang yang sangat terkenal di alkitab muncul disisi Yesus,” Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.” (Markus 9:4).

 

Beberapa orang mungkin bertanya, mengapa dua pribadi ini? Tuhan juga mengangkat Henokh kesurga, mengapa ia tidak datang untuk kunjungan yang khusus ini? Sangat mudah, dua pribadi terkemuka yang datang ini adalah simbol hidup dari Firman Tuhan. Musa melambangkan hukum, dan Elia melambangkan nabi. Yesus berkata dalam Matius 5:17 “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” Musa adalah pemberi hukum, dan Elia adalah nabi besar di perjanjian lama.

 

Sepanjang Alkitab, Firman Tuhan dilukiskan dengan sebuah gambaran rangkap dua, sepuluh hukum ditulis diatas dua loh batu, firman Tuhan juga dilukiskan sebagai pedang bermata dua. Dua kaki dian dan dua pohon zaitun menggambarkan dua pembagian kudus dari alkitab, tetapi kesaksian terpenting dari Firman Tuhan adalah Yesus: “dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku” (Ibrani 10:7) dalam gulungan kita, semua menunjuk kepada Yesus, yang mana menggabungkan dua alamiah, kemanusiaan dan keilahian. Yesus adalah Firman yang menjadi manusia (Yohanes 1:14)

 

Dalam Lukas 16:31 Yesus mengakhiri perumpamaan tentang Lazarus dan orang kaya, “Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.” Disini Yesus menempatkan prioritas tinggi dalam Firman Tuhan, dan kita tidak boleh ketinggalan itu. Tidak peduli mukjizat yang Anda saksikan, bahkan jika seseorang bangkit dari antara orang mati, Anda tetap harus menempatkan Firman Tuhan di tempat yang tinggi.

 

 

Pengesahan yang utama

Sekitar waktu pemilu, para politisi mulai kampanye dan berdesak-desakan untuk mendapat dukungan dari pemilih. Salah satu cara yang umum bagi mereka untuk mencapai ini adalah dengan mendapatkan dukungan dari banyak pemimpin yang populer dan dapat dipercaya sebisa mungkin. Pengalaman gunung kemuliaan adalah pengesahan utama.

 

Sejak zaman Abraham, setiap orang Yahudi telah mencari Mesias yang akan datang. Beberapa Kristus palsu muncul dalam bentangan sejarah ibrani. Sekarang sebagai simbol dari pendukung tertinggi. Yesus berdiri dengan kemulian-Nya diapit dikanan dan kiri oleh dua pahlawan besar Israel kuno. Musa dan Elia mengelilingi Yesus untuk memberikan kita gambaran yang jelas bahwa Firman Tuhan mendukung dan mengesahkan bahwa Yesus adalah Mesias.

 

Pengesahan ini dari Musa dan Elia melambangkan pengesahan dari hukum dan nabi, Firman Tuhan, yang mana Yesus adalah “yang akan datang” (Matius 11:3). Tidak ada seorangpun yang dapat memberikan pengesahan yang lebih besar untuk pelayanan Yesus daripada dua tokoh besar dalam alkitab.

 

Perubahan wujud adalah juga penggenapan langsung nubuatan. Maleaki meramalkan “Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum. Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.” Satu alasan Firman Tuhan begitu indah adalah karena sangat tepat. Baik Musa maupun Elia muncul dalam perjanjian baru sebelum pengorbanan Yesus untuk mendorong dan mendukung-Nya.

 

Dua atau tiga saksi

Dalam wahyu 11:3-12, kita menemukan nubuatan besar dari dua saksi Tuhan. “Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.” (Wahyu 11:4) kita tahu bahwa kaki dian (Pelita) melambangkan Firman Tuhan, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105). Ketika Zakaria melihat dua pohon zaitun dalam penglihatan. Dia bertanya kepada malaikat melambangkan apa mereka. “Maka berbicaralah ia, katanya: “Inilah firman TUHAN” (Zakharia 4:6). Ini juga membutuhkan minyak zaitun dari Roh untuk menerangi lampu Firman Tuhan.

 

Wahyu memperingatkan apa yang akan terjadi pada mereka yang akan menyakiti dua saksi Allah, yaitu Alkitab. “Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka” ini terjadi dalam pengalaman Musa dan Elia, api turun dari langit pada bangsa Mesir sebagaimana mereka menganiaya anak-anak Tuhan dan itu memakan anak-anak Harun. Dan itu juga memakan habis tentara ketika mereka menentang Elia. Dalam tambahan, “Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah.” Apakah Elia pernah berdoa dan hujan berhenti? Apakah Musah pernah berdoa dan air berubah menjadi darah? Jadi sekali lagi kita melihat mengapa Tuhan menyamakan dua saksi, Firman-Nya, untuk pelayanan Musa dan Elia.

 

Dan kemudian, seolah-olah dukungan Musa dan Elia tidak cukup, awan menutupi puncak gunung dan suara yang maha tinggi terdengar berkata, “inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.” Alkitab berkata,“Baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah.” (2 Korintus 13:1). Diatas gunung, dua manusia yang ditebus oleh Kristus menyaksikan bahwa Ia adalah Mesias, dan tentu, yang ketiga adalah suara Tuhan sendiri! Dan konfirmasi apa yang lebih baik dari kebenaran yang dapat Tuhan berikan – pemberi hukum dan nabi terbesar dan suara kesaksian-Nya sendiri terdengar? Pada dasarnya Musa mengatakan, “Inilah Dia.” Elia berkata, “Inilah Dia.” Kemudian Allah yang berkuasa berfirman, “Inilah Dia.”

 

Percakapan Ilahi

Ketika saya membaca ini pertama kali, saya terkejut, “bagaimana mereka mengetahui bahwa itu adalah Musa dan Elia? Mereka tidak memiliki foto jurnalistik atau arsip rekaman video untuk membandingkan makhluk ini. Dan kemudian saya menyadari mereka mungkin mendengar beberapa percakapan dan mendengar Yesus membalas mereka dengan nama.

 

Beruntung, injil Lukas memberikan kita sedikit gambaran tetang apa yang orang besar ini percakapkan. Iya berkata “Musa dan Elia Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem” (Lukas 9:30-31). Tentu saja, “kematian” merujuk pada pengorbanan-Nya di Gunung Kalvari.

 

Saya tidak dapat membayangkan dua orang lain yang memenuh syarat untuk menguatkan Yesus untuk maju dalam pengorbanan-Nya. Baik Musa maupun Elia mengerti sakitnya penganiayaan dan penolakan oleh umatnya sendiri. Coba pikirkan, baik Musa dan Elia sudah disurga untuk ratusan tahun lamanya, bukan karena perbuatan baik mereka tetapi karena mereka sedang menikmati hasil dari pengorbanan yang Yesus akan membuat. Dengan kata lain, jika Yesus tidak menjalani rencana unutk mati bagi manusia, Musa dan Elia tidak mempunyai hak untuk tinggal di surga. Mereka jelas sangat termotivasi untuk mendorong dan menginspirasi Yesus untuk maju. Pada akhirnya, tujuan mereka adalah untuk menjadi saksi Kristus dan untuk mendukung Yesus dalam pencobaan-Nya yang akan datang dan pengorbanan.

 

Tiga Kemah

Sebagaimana mata para murid menyesuaikan dengan cahaya dan mereka mengumpulkan akal mereka, saya membayangkan hal pertama yang mereka lakukan adalah melepas kasut ketika mereka menyadari bahwa mereka berada di tanah yang kudus. Setelah beberapa menit yang dipenuhi ketakutan dalam mendengarkan percakapan Ilahi. Petrus merasa harus mengatakan sesuatu. “Kata Petrus kepada Yesus: “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia” (Markus 9:5).

 

Ini sangat menarik bahwa sejarah alkitab mencatat tiga kemah dunia, satu dipadang gurun selama zaman Musa, kemah Salomo berdiri selama masa Elia, dan yang ketiga kemah dibangun setelah penawanan babilon. Yang ketiga ini adalah salah satu yang yesus bersihkan. Ada juga tiga aspek atau tahapan keselamatan: pembenaran, disimbolkan oleh Musa, penyucian, pelayanan dari Elia, dan Tuhan mengisi manusia atau kemuliaan dilambangkan oleh Yesus.

 

Pengalaman Puncak gunung

Banyak poin yang tinggi dalam Alkitab juga merupakan pengalaman puncak gunung. Tuhan sering mengatur peristiwa besar di puncak gunung karena mereka membuat monument alam. Setiap kali umat Tuhan memandang puncak-puncak yang terkemuka mereka akan mengingat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah kudus mereka.

 

Pertimbangkan, untuk contoh, setelah 40 tahun dipadang gurun, Tuhan menyampaikan perjanjian-Nya kepada Musa di puncak Gunung. Gunung Sinai memiliki api Allah dengan asap dan guntur mengguncang puncak. Sesudah 40 hari dipadang belantara, Tuhan juga berbicara kepada Elia di gunung Sinai dengan api, angin dan gempa bumi (1 Raja-raja 19:11,12). Sesudah 40 hari di padang gurun, Yesus menghardik setan di puncak gunung (Matius 4:8-10). Tuhan juga membuat janji-janji-Nya di atas gunung. Di pegunungan Ararat Tuhan membuat perjanjian dengan Nuh. Dia membuat perjanjian-Nya dengan Abraham diatas gunung Moriah. Seluruh bangsa yahudi meneguhkan perjanian akan tanah perjanjian dari gunung Gerizim (Yosua 8:33). Tentu Elia diatas gunung karmel ketika api dan hujan turun, sebuah simbol dari kebangunan Roh Tuhan yang akan menghujani gereja. Musa pertama kali memandang tanah perjanjian dari gunung nebo dan itu adalah sebuah gunung yang tinggi dari mana Yohanes pertama melihat kota suci (Wahyu 21:10). Sangat penting, perjanjian Tuhan yang penuh kasih akan keselamatan di meteraikan di gunung kalvari.

 

Seperti Yesus, Musa berdiri diatas gunung dengan tangan yang terlentang di dukung sebelah kanan dan kiri oleh harun dan hur (Keluaran 17:12). Tentu ketika Yesus mati di kalvari , dua pencuri mengelilingi Dia di sebelah kiri dan kanan mewakili dua jenis orang-orang berdosa, dengan cara yang sama Anda memiliki Musa dan Elia mengapit Yesus di Bukit Transfigurasi. Saya berfikir, sebelum kita mendaki gunung kemuliaan, kita butuh untuk mendaki gunung kalvari, Tuhan ingin meneguhkan perjanjian dengan Anda dan mengisi Anda dengan Roh-Nya, dan itu akan terjadi ketika Anda merendahkan diri diatas gunung dimana Yesus di sembelih.

 

Kata terakhir

gunung kemuliaan di lingkari oleh otoritas Ilahi. Markus 9:7 berkata, “Maka datanglah awan menaungi mereka” awan ini sesungguhnya menudungi kemuliaan dari Bapa, yang menyatakan, “inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.” Allah Bapa datang untuk memberikan kesaksian bahwa Anak-Nya menerima persetujuan penuh-Nya.

 

Ini penting bagi kita untuk mengerti. Pada permulaan pelayanan Yesus, Allah Bapa berbicara secara pribadi pada saat baptisan Yesus di lembah sungai yordan, dan menerangkan Yesus adalah Anak-Nya “inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” memberitahukan bahwa bangsa Yahudi tidak perlu lagi mencari orang lain sebagai Mesias. (Matius 3:17) Setiap orang yang datang sebelum Dia adalah seorang penipu, dan orang lain yang datang setelah Dia adalah palsu. Yesus adalah satu-satunya! Dan di akhir dari pelayanan Yesus, sekali lagi Allah Bapa menyatakan Anak Ilahinya diatas gunung, menyuruh sesuatu yang sangat mudah. “dengarkanlah Dia.” Ini adalah kalimat lengkap, mudah untuk dimengerti. Tetapi “dengarlah” artinya lebih daripada sekedar hanya mendengar suara. Ini arti sesungguhnya “dengarkan dengan perhatian yang tidak tebagi dan lakukan.” Yesus berkata, “barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat” (wahyu 2:17). Allah Bapa, secara pribadi memerintahkan Anda dan saya untuk mendengarkan perkataan Yesus dan melakukannya.

 

Ada ada banyak pemalsu, penipu, gadungan, dan pemimpin sekte mencoba untuk meniru Kristus. Tetapi Allah Bapa berkata tentang Yesus dalam alkitab, “dengarkanlah Dia.” Dia adalah Firman yang benar! Itu sesuatu yang sangat kuat untuk direnungkan.

 

Tiba-tiba

Sebagai gema terakhir dari suara gemuruh Tuhan bergema dari gunung, para murid gemetar meringkuk ketakutan. Markus 9:8 berkata, “sekonyong-konyong” itu semua berakhir. Secepat cahaya melintas, itu pergi. “waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.” Sebagaimana kemuliaan menguap dan mata mereka menjadi terbiasa dengan kegelapan, Musa dan Elia dan Bapa dan awan semua pergi; semua yang mereka bisa lihat adalah Yesus. Dia berjanji, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5).

 

Sangat mudah untuk pandangan kita dikaburkan oleh kaleidoskop gambar yang kita lihat dalam Alkitab. Dan sangat mudah untuk pikiran kita diliputi dengan kolase gambar yang kita lihat dalam kehidupan modern. Tapi setelah itu semua memudar, dan kami berada di dasar gunung lagi, apa yang sesungguhnya berarti? Saya berfikir Tuhan berkata kepada kita untuk hanya mendengar Yesus, hanya melihat Yesus, Dia adalah satu-satunya yang tersisa dengan mereka; orang lain mungkin meninggalkan Anda, namun Yesus berkata, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman” (Matius 28:20). Selalu ingat bahwa Yesus masih ada untuk Anda bahkan setelah kemuliaan itu menghilang.

 

Jangan katakan itu

Kristus sekali lagi mengatakan sesuatu yang lain yang tidak biasa untuk membuat para murid bingung. Anda dan saya hampir tidak bisa membayangkan bagaimana ketiga rasul merasa “pada waktu mereka turun dari gunung itu” (Markus 9:9). Peristiwa yang luar biasa itu pasti mengubah hidup, dan mereka mungkin terkejut secara rohani, bahkan lebih dari ketika Kristus menenangkan badai atau berjalan di atas air. Mereka mungkin bersinar dengan sisa cahaya yang masih melekat yang menghalangi wajah mereka. Sama seperti Musa yang bercahaya ketika berbicara dengan Tuhan. Apakah mereka masih memiliki keraguan tentang Yesus sekarang? Mereka mungkin siap mati untuk Yesus saat itu juga.

 

Tetapi Yesus menyuruh mereka untuk tidak memberitahu siapapun tentang pa yang mereka lihat. Saya membayangkan bahwa itu mungkin salah satu mandat yang paling sulit yang pernah mereka terima dari Tuhan mereka. Mereka hanya menyaksikan sekilas surga. Mereka melihat Musa dan mereka melihat Elia. Seperti Israel kuno, mereka mendengar suara perintah Tuhan berkumandang dari gunung, dan sekarang, mereka diberitahu untuk tidak membuat komentar tentang peristiwa yang luar biasa ini. Jangan katakan itu, ingat. Dia meminta tiga nelayan untuk tidak mengomentari pengalaman yang paling menarik dari kehidupan mereka, saya tidak tahu apakah saya bias diam saja.

 

Waktu untuk berkata

Beruntung, mereka tidak diminta untuk “tidak pernah mengatakannya” lebih tepatnya. Yesus meminta “supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorangpun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.” (Marksu 9:9)

 

Mengapa Yesus membuat permintaan ini sementara Dia tahu bahwa hati mereka tersentuh oleh peristiwa ini. Saya percaya Dia ingin mereka menyimpan pengalaman ini sebagai cadangan ketika mereka benar-benar akan membutuhkannya. Petrus, yakobus dan Yohanes telah dipilih menjadi pemimpin dalam gereja mula-mula, dan ketika semua tampak hilang, dan ketika semua tampak berat, mereka dapat berkata, “Jangan berkecil hati. Kami ingin memberitahu Anda tentang sesuatu yang kita lihat malam itu dengan Yesus di gunung.” Tetapi sangat sedih, tampaknya ketika mereka sangat membutuhkannya, mereka tidak mengingat pengalaman ini—ketika Tuhan mereka melewati salib, mereka melupakan siapa Dia sebenarnya.

 

Apakah Tuhan memberikan Anda pengalama puncak gunung? Mungkin DIa menjawab doa dan bekerja membuat mukjizat yang tepat ketika kita membutuhkan, Anda berkata, “wow puji Tuhan” Tapi kemudian ketika kemuliaan memudar, Anda berakhir di sebuah lembah dengan iblis mengerumuni Anda. Dan ingatan apa yang terjadi diatas gunung semuanya menguap.

 

Ini sama seperti ketika Tuhan berkata kepada bangsa Israel untuk tidak membuat berhala. Dan mereka mendengar suara Tuhan dan dengan gemetar jatuh ketanah, dan mereka melihat api melahap gunung. Mereka dengan fasih berjanji kepada Tuhan mereka akan menurut. Tepat beberapa hari kemudian, mereka menyembah anak lembu emas.

 

Setan adalah ahlinya dalam merangsang puncak gunung hilang ingatan. Jika Anda memberikan hanya lima menit dari perhatian Anda, ia dapat membuat Anda melupakan seluruh mukjizat dalam hidup. Jika Anda menjamu saran dia, jika Anda merangkul asa dan keraguannya, semua kenangan gunung bisa menghilang pada saat Anda paling membutuhkannya.

 

Kepentingan hari terakhir

Pengalaman diatas gunung kemuliaan sangat penting khususnya untuk akhir zaman, itulah mengapa sesudah kebangkitan-Nya, Yesus kembali mengajar ini. “Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi (disini Musa dan Elia lagi)i.” (Lukas 24:27).

 

Wahyu 12:17 berkata, “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang sisa, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” (terjemahan KJV). Perempuan melambangkan gereja, dan naga dan iblis ingin menghancurkan dia, Gereja di hari-hari terakhir memiliki dua karakteristik yang luar biasa: “menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” Apa itu kesaksian Yesus? Wahyu 19:10 menjelaskan, “kesaksian Yesus adalah Roh nubuat” Jadi para anggota gereja di akhir zaman diidentifikasi sebagai orang yang menuruti hukum (perintah) dan memiliki nabi (Roh Nubuat).

 

Yesaya 8:16 berkata, “Aku harus menyimpan kesaksian ini dan memeteraikan pengajaran ini di antara murid-muridku.” Musa sebelum ia mati, mendesak anak-anak Israel untuk menuruti hukum, dia mengulangi sepuluh perintah kepada mereka dalam ulangan pasal 5 dan berkata, “Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu.” Jadi hukum dan perkataan para nabi dimateraikan oleh Roh kudus dalam hati dan pemikiran umat Tuhan. “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.” (Efesus 4:30).

 

Kita harus memenuhi diri dengan hukum dan para nabi, dengan Firman Tuhan, untuk tujuan khusus dalam akhir zaman ini, Markus 9 berkata “dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.” Disini Markus sangat bergumul menggunakan kata-kata untuk menggambarkan cahaya aura dari terang yang para murid lihat mengelilingi pertemuan surga ini. Jubah Kristus yang mana bersinar-sinar putih, sama seperti salju baru, dan berpijar seperti matahari. Tentu, pakaian yang Yesus pakai adalah symbol kemurnian-Nya. Ini adalah apa yang Ia pakai disurga. Sangat indah, Anda dan saya akan ditawarkan pakaian murni yang sama oleh darah-Nya, jika kita tetap setia pada Firman-Nya. “mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.” (Wahyu 7:14), “Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih” (1 Petrus 1:22).

 

Apa yang Elia dan Musa tidak akan lakukan

Selama kita berbicara tentang akhir zaman, sangat penting untuk melihat satu masalah krusial yang membuat banyak kebingungan, dalam wahyu 11, kita membaca tentang dua saksi, “Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.” Tolong catat , ini tidak berkata bahwa dua saksi hanya bernubuat selama 1260 hari, untuk saksi bagi Tuhan bersaksi setiap saat. Ini tentu merujuk kepada zaman kegelapan dari 538 M sampai 1798 M, ketika hukum dan para nabi, alkitab dikaburkan.

 

Banyak orang Kristen yang baik diluar sana percaya bahwa di akhir zaman, Musa dan Elia secara literal turun kebumi sekali lagi untuk berkhotbah, hanya untuk dibunuh dan berbaring di jalan untuk tiga setengah hari. Ini adalah setengah kebenaran, karena dua saksi, Firman Tuhan, itu disimbolkan oleh Musa dan Elia. Tetapi dua hamba Tuhan ini ada disurga dengan Tubuh yang dimuliakan, dan Alkitab tidak memberi tahu kepada kita dua orang ini turun dari surga untuk dibunuh. Musa dan Elia tidak akan kembali kedunia ini dengan cara demikian.

 

Tipe dari kedatangan kedua

Untuk membuat lingkaran yang lengap, mari kembali ke saat paling berani dimana kita memulai, salah satu dari pelajaran yang terpenting dari gunung perubahan bentuk adalah bahwa itu melambangkan gambaran miniatur dari kedatangan Kristus kedua kali.

Merujuk kepada pengalaman ini, Petrus menjelaskan peristiwa ini sebagai contoh dari kedatangan Kristus. “sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (2 Petrus 1:16,17).

 

Ingat bahwa Yesus berkata bahwa beberapa dariantara murid-Nya tidak akan mengalami kematian sebelum mereka melihat kerejaan Tuhan datang dengan kuasa. Tentu, kita mengetahui bahwa para murid ini sudah lama meninggal, tetapi mereka diberikan kesempatan sebelumnya untuk melihat apa yang akan terjadi pada waktu Yesus datang.

 

Sejumlah wawasan menarik bisa dipetik dari kisah ini. Pertimbangkan kesejajaran ini:

 

Akan ada dua kategori orang kudus pada waktu Yesus kembali: yang dibangkitkan dan yang hidup. Musa mati dan dibangkitkan (Yudas 1:9), ini adalah symbol dari golongan besar orang yang akan bangkit dari kuburan berdebu mereka ketika Tuhan memanggil mereka, –“tetapi orang yang mati dalam Kristus lebih dahulu bangkit.” Elia melambangkan dari golongan lain orang yang akan hidup ketika Yesus datang. Seperti Elia, yang diangkat kesurga dengan kereta berapi, dan henokh yang berjalan bersama Tuhan sampai ia berjalan tepat kesurga, mereka akan diubahkan dengan tubuh yang baru dan mulia tanpa merasakan kematian.

 

Selama perubahan bentuk, Yesus, Musa dan Elia mengenakan jubah putih, jenis yang sama yang akan digunakan oleh orang tebusan. Awan-awan kemuliaan juga akan menemani mereka; Yesus hilang dalam awan-awan dan Ia berkata bahwa Ia akan datang kembali dalam awan-awan. Dan bahwa suara dari Bapa disurga terdengar diatas gunung kemuliaan, dan itu akan sama ketika Kristus akan kembali disebelah kanan Bapa (Matius 26:24)

 

Enam hari untuk datang

Ada bahkan mungkin beberapa arti dengan fakta bahwa ini semua terjadi enam hari setelah Yesus membuat janji. Setelah Yesus berkata kepada murid-murid bahwa mereka akan melihat kerajaan-Nya datang, Ia menunggu enam hari sebelum Dia membawa mereka naik gunung. Saya percaya ini menghasilkan beberapa kebenaran yang menarik.

 

Bagaimanapun juga, sebelum kita pergi, baik Matius dan Markus mencata kejadian ini sebagai enam hari. Tetapi Lukas menyebutkan penundaan itu delapan hari. Banyak lawan menunjukan ini dan mengatakan, “bertentangan!” tetapi itu tidak demikian, baik Matius dan Markus keduanya adalah orang yahudi, pencatatan waktunya berbeda dengan Lukas yang adalah orang Yunani. Lukas memasukan hari dimana Yesus berkata tentang peristiwa itu akan terjadi dan waktu yang dibutuhkan bagi mereka kembali kerumah, dan dia juga memberikan perkiraan kasar, “sekitar delapan hari” Tidak, tidak ada api atau asap disini-tiga laporan cocok baik-baik saja.

 

Tetapi setelah enam hari Yesus mengajak muridnya naik, dalam 2 Petrus 3 berkata, “Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.” Setelah kejatuhan Adam, Tuhan berjanji bahwa Kristus akan datang untuk mengalahkan setan—dan ketika Kristus datang Dia berkata, Ia akan datang kembali. Jika kita bisa mendekati tanggal penciptaan sekitar 4004 SM, kita tahu bahwa untuk 2000 tahun, Tuhan mengkhotbahkan pesan-Nya melalui para bapa, seperti Adam, Metusalah, Henokh dan Nuh. Tahun 2004 SM Abraham lahir, untuk 2000 tahun berikutnya, Tuhan menjangkau melalui yahudi, ibrani. Dan mereka setia menunggu untuk Mesias untuk datang melalui keturunan mereka, dan kira-kira pada tahun 4 SM, Yesus Kristus lahir, dan untuk 2000 tahun yang akhir, Tuhan membagikan kabar baik-Nya melalui Israel rohani, gereja. Jika Anda menambah tiga dari 2000 ini bersama, Anda mendapatkan 6000. Jika kita menerapkan tema yang Petrus tuliskan, baik ini akan membuat Anda merinding! Mazmur 90:4 menegaskan kembali, “Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu.”

 

Saya juga ingin menambahkan bahwa Tuhan mengatakan orang-orang benar akan hidup dan memerintah dengan Tuhan selama 1.000 tahun—sabat hari perhentian. Sesudah waktu ini disurga, Tuhan menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru, diatasnya yang mana Yerusalem baru akan turun. saya pasti bisa salah, dan tanggal pengaturan dilarang dalam Alkitab, tapi saya percaya bahwa rencana keselamatan yang tercakup dalam tujuh ribu tahun. Saya percaya itu akan terjadi seperti ini.

 

Jika lembur sekarang, kita tidak perlu heran. Kita harus bersyukur, karena Alkitab mengatakan Tuhan panjang sabar  dan tidak ingin setiap orang binasa. Tuhan akan melakukan apapun yang dapat Ia lakukan, tetapi dengan semua yang terjadi dalam berita hari ini, kita seharusnya gemetar bahwa kita hidup selama matahari terbenam dari hari keenam. Milenium Sabat akan segera dimulai!

 

Tema Alkitab

Kisah perubahan bentuk bukan satu-satunya kisah dalam Alkitab di mana periode enam hari digunakan. Misalnya dalam Ayub 5:19, “Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka.” Dalam tambahan, atalya memerintah selama enam tahun sebelum Yosia itu dimahkotai. Ketika Yosia datang dari bait suci, Atalya dibunuh dan Yosia dinobatkan-terompet bahkan ditiup         , dan setelah itu hari Sabat mulai.

 

Hamba ibrani dibesaskan setelah 6 tahun perbudakan, Mereka juga menabur bidang selama enam tahun dan meninggalkan negeri itu sunyi sepi pada tahun ketujuh. Demikian juga, bumi akan menjadi sunyi sepi selama seribu tahun, saat Injil tidak akan ditaburkan. Yesus berkata, “Akulah Penabur. Injil adalah benih.” Ketika Dia datang dalam kitab Wahyu, itu datang dengan sabit untuk memanen.

 

Tapi yang paling menarik adalah ketika Musa tinggal di kaki Gunung Sinai. Kita semua tahu bahwa ia tinggal di gunung selama 40 hari dan 40 malam, seperti banjir.tetapi sebelum waktu itu, keluaran 24 katakan, “enam hari ia tinggal di kaki gunung.” Sesudah itu, Tuhan memanggil dia naik keatas untuk menerima perintah. Ini seperti yang terjadi pada Gunung kemuliaan. Setelah enam hari, Yesus naik ke atas bukit, dan Musa bertemu Dia di sana.

Alkitab cocok bersama-sama dengan sempurna! Ini seperti puzzle. Ini penting bahwa ia mengatakan, “setelah enam hari.” Yang memberitahu saya bahwa jika ini adalah gambar miniatur kedatanga kedua, kita sangat dekat dengan kedatangan Tuhan.

 

Gereja dibius

Ini adalah bijaksana untuk diingat bahwa Gunung kemuliaan terjadi sangat tiba-tiba. Suasana di sekitar gunung itu tenang dan gelap-murid-muridyang mengantuk tertidur. Kemudian, Bang! Itu terjadi. Kristus akan datang seperti pencuri di malam hari, ketika banyak pengikut-Nya tidak siap.

 

Ada peringatan bijaksana bagi kita dalam pengalaman ini. Pada saat-saat yang paling penting dari sejarah gereja, Setan tampaknya membius orang-orang kudus. Tepat sebelum wahyu kemuliaan ini, Kitab Suci menyatakan murid “telah tertidur” (Lukas 9:32). Ketika Kristus memasuki taman getsmani, alkitab memberitahu kepada kita bahwa Ia mengajak tiga murid-Nyauntuk berdoa bersama Dia. Dan sekali lagi mereka tertidur. Seperti dalam perumpamaan 10 anak dara, Yesus memperingatkan kita hanya sebelum kedatangan kedua bahwa “mereka semua lalu tertidur” (Matius 25:5). Tampaknya pada saat-saat yang paling penting dalam pelayanan Yesus, orang-orang kudus mendengkur. Ini mengapa Yesus memperingati “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur.” (Markus 13:35,36).

 

Ketika seharusnya mereka berlutut bersama Dia di taman, mengingat kemuliaan yang mereka saksikan, mereka jatuh tertidur. Dan karena Petrus, Yakobus, dan Yohanes tertidur di gunung perubahan bentuk, mereka kehilangan seluru potensi untuk pengalaman mereka. Mereka melupakan gunung kemuliaan, sehingga mereka tidak siap untuk mengikuti Kristus ke gunung kalvari. Saya ingin tahu apakah yang menghantui mereka selama sisa hidup mereka: bahwa kehilangan kesempatan karena mereka tidur ketika mereka harus berdoa?

 

Sebuah kata lebih pasti

Jadi bagaimana kita tetap terjaga? Untuk senjata ampuh doa, kita dapat menambahkan kesaksian Musa dan Elia, hukum dan para nabi. Firman Tuhan dapat mempersiapkan Anda untuk apa pun. Dalam 2 Petrus 1:17, Petrus merujuk kembali ke gunung kemuliaan. Ini adalah satu-satunya waktu dimana salah satu dari tiga murid menulis tentang hal itu. Tapi sebelum kematian Petrus, dia menulis dengan penuh semangat, “Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.” (Ayat 17,18).

 

Namun bahkan setelah Petrus mencerminkan bahwa saat yang menentukan dalam hidupnya, ia menambahkan,” Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi.” (Ayat 19). Dapatkah Anda bayangkan mengatakan itu setelah melihat Kristus dalam segala kemuliaan-Nya diapit di antara dua karakter terbesar dalam Perjanjian Lama, dengan suara Allah Bapa menggema selamanya dalam ingatan Anda? Namun Petrus mengaku bahwa bagaimanapun besarnya pengalaman itu, ia memiliki sesuatu yang lebih penting, lebih bisa diandalkan. Firman Tuhan adalah cahaya yang “tumbuh terang sampai fajar menyingsing.”

 

Petrus melihat Kristus dimuliakan; ia menerima sekilas surga. Tapi Anda dan saya memiliki sesuatu yang lebih berharga. kita memiliki Alkitab. Kristus mengatakan kepada kita melalui Petrus bahwa Alkitab Anda lebih dapat dipercaya daripada sebuah penglihatan. Jika Anda ingin pengalaman puncak gunung, Anda memilikinya dalam jangkauan Anda jika Anda meraih Alkitab saudara. Tidak ada yang lebih penting daripada kesaksian Musa dan Elia, pedang bermata dua, Hukum dan para nabi, perintah-perintah Allah, kesaksian Yesus—itu adalah hal yang paling berharga yang Tuhan telah berikan untuk manusia fana. Ini adalah Yesus Firman yang telah menjadi manusia.

 

Bercahaya untuk Tuhan

Sebagai seorang anak saya selalu terpesona oleh mainan plastic bercahaya berwarna hijau pucat Anda bisa menampung cahaya dan melihatnya bersinar bahkan setelah lampu dimatikan. Saya ingat salah satu mainan adalah pedang plastic yang menyala dalam gelap. Setelah mengekspos ke cahaya, saya bisa menemukan jalan melalui rumah yang gelap hanya dengan cahaya dari pedang saya.

 

Tuhan telah memberi kita pesan peringatan khusus di Bukit perubahan bentuk. Ada beberapa hari sangat mengganggu didepan, dan sekarang kita harus menghabiskan waktu digunung pengumpul lampu dari Firman Tuhan untuk kita melihat melalui lembah yang gelap. Pesan dari gunung memberitahu kita bahwa Yesus adalah satu-satunya, dan bahwa kita juga bisa memakai jubah yang sama dengan Dia, Elia, dan Musa mengenakannya hari itu. Dia mengatakan kepada kita untuk mendengarkan kesaksian Yesus, dan pada hukum dan para nabi-yang mengarah ke pemenuhan melalui Kristus. Ini adalah gambar dari dekat akan kedatangan Yesus yang kedua, dan peringatan untuk tidak menjadi mengantuk secara rohani. Pengalaman gunung membantu untuk mengingatkan kita bahwa bahkan ketika kemuliaan memudar, Yesus masih selalu bersama kita dan Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga.

 

Tujuh orang muncul di gunung hari itu: Tiga dari langit-Musa, Elia dan Allah Bapa; Tiga dari bumi-Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Dan kemudian ada Yesus-jembatan, tangga, antara langit dan bumi.

 

 

 

 

 

 


Mari bagikan artikel ini

2 thoughts on “Dua Saksi – Musa dan Elia

  1. shalom.. maaf, sedikit ralat saja, terjemahan “ini adalah satu” di bagian ‘dua atau tiga saksi’, itu aslinya: “This is the One”. itu lebih tepat diterjemahkan : “Inilah Dia.”
    saya belum baca semua, cuma sekilas, tapi ketika saya dapati kalimat ini (ini adalah satu), sangat rancu, dan benar, ketika baca tulisan asli ternyata artinya beda jauh. tolong diperbaiki lagi, terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *