ELECTRONIC ARMAGEDDON

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Pada bulan Juli 1962, Amerika Serikat melakukan tes rahasia 250 mil di atas bumi.  Dalam eksperimen unik yang disebut Starfish Prime ini, hulu ledak termonuklir 1,44 megaton diledakkan di ruang angkasa di atas bagian tengah Samudra Pasifik.  Hasilnya menunjukkan kepada para ilmuwan bahwa besar dan efek ledakan nuklir di ketinggian jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.  Hasil percobaan Starfish Prime dikenal publik oleh karena menyebabkan kerusakan elektrik di Hawaii yang ada 900 mil jauhnya.  Ratusan lampu jalan padam, banyak alarm yang berbunyi, dan sambungan gelombang mikro perusahaan telepon rusak.

Ketika perangkat nuklir meledak tepat di atas bumi, ia mengirimkan sinar gamma yang sangat besar. Saat melewati atmosfer kita, sinar gamma ini diubah menjadi gelombang mikro, sehingga menyebabkan  elektromagnetik pulse, atau EMP.  Dalam waktu kurang dari sepermiliar detik, EMP ini akan membuat sirkuit terbakar, saluran listrik kelebihan beban, dan jaringan listrik runtuh.  Segala sesuatu dengan microchip berhenti bekerja—termasuk mobil, ponsel, dan komputer Anda.  Orang pada dasarnya tidak terluka, kecuali mungkin mereka yang bergantung pada alat pacu jantung.  Dan saya tidak ingin terbang dengan pesawat jet pada saat itu.

Militer besar dunia sekarang memiliki teknologi untuk membuat perangkat EMP.  Bayangkan sebuah pukulan mematikan seketika pada mesin vital yang menggerakkan aktivitas masyarakat kita, yang dikirimkan oleh senjata nuklir yang dirancang bukan untuk membunuh manusia, tetapi untuk menyerang peralatan elektronik.  EMP yang disebabkan oleh semburan matahari mungkin telah menghantam bumi berkali-kali sepanjang sejarah, tetapi itu sebelum dunia dijalankan oleh microchip.  Jika elektromagnetik  pulse menyerang Bumi sekarang, itu akan melumpuhkan setiap aspek infrastruktur masyarakat modern dan menyebabkan Armageddon elektronik!  Dalam beberapa saat, teknologi umat manusia dapat dibawa kembali ke zaman kuda dan kereta.

Hal ini membuat kita bertanya-tanya, apakah kedatangan Yesus yang kedua kali akan menyebabkan EMP?  Alkitab mengatakan: “Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya” (2 Petrus 3:11, 12).

Allah kita datang dan tidak akan berdiam diri, di hadapan-Nya api menjilat, sekeliling-Nya bertiup badai yang dahsyat. Mazmur 50:3.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *