renungan

GEMBIRA MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Jalan-jalan Menuju Kebahagiaan

Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum. Amsal 29:18

Mereka yang mengasihi Allah adalah orang-orang yang sangat gembira menurut hukum-hukumNya dan melakukan hal-hal yang patut pada pandanganNya. . . .

Pengarang Mazmur berkata, “Torat Tuhan itu sempuma.” Betapa ajaibnya, dalam kesederhanaan, lengkap, dan sempurna hukum Yehovah itu! Begitu singkatnya hukum itu sehingga kita mudah sekali menghapal setiap ajarannya, dan meskipun begitu jauh jangkauannya seolah-olah mengungkapkan seluruh kehendak Allah dan memperhatikan, bukan saja tindakan yang kelihatan, tetapi juga pikiran dan angan-angan hati, keinginan dan perasaan hati. Hukum-hukum manusia tak dapat melakukan hal itu. Hukum-hukum manusia itu hanya dapat berurusan dengan tindakan yang tampak saja. . . .

Hukum Allah mencatat kecemburuan, iri hati, kebencian, fitnah, balas dendam, hawa nafsu, dan cita-cita yang membakar jiwa, tetapi belum dinyatakan dalam perbuatan; . . . dan gerakan jiwa yang penuh dosa ini akan dipertanggung jawabkan pada ketika Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat. . .

Tidak ada rahasia dalam hukum Allah. Semua orang dapat memahami kebenaran yang terwujud di dalamnya. Orang yang mempunyai akal yang paling Iemah sekalipun dapat memahaminya. . . .

Penurutan terhadap hukum adalah penting, bukan saja demi keselamatan kita, tetapi untuk kebahagiaan sendiri dan kebahagiaan semua orang sepergaulan dengan kita.

Kebahagiaan manusia haruslah selalu dilindungi oleh hukum Allah. . . . Hukum itu merupakan pagar yang dipasang Allah di sekeliling kebun anggurNya. Orang-orang yang menurutinya terlindung dari yang jahat.

Kita harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang membuat kehidupan itu layak, dan la memohon dari kita hati yang berisi kasih sayang dan hidup yang suka menurut. Jikalau ajaran-ajaranNya diturut la akan membawa kebahagiaan ke dalam hidup rumah tangga, kebahagiaan kepada setiap orang.

Perbuatan yang baik akan mendatangkan damai sejahtera dan sukacita yang kudus.

Hidupku Kini, hal. 165


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *