Gereja Dalam Bahaya

Blog AFI
Mari bagikan artikel ini

 


Beberapa minggu lalu, tragadi terjadi di Burnette Chapel Church of Christ dekat Nashville, Tenessee, ketika seorang pria bersenjata yang menggunakan masker menembaki tujuh orang, dan membunuh satu dari antaranya. Dalam kekacauan penyerangan itu, seorang pelayan gereja menghadapi penembak itu dan berhasil menahannya sampai polisi tiba.

Sementara motif penyerangan belum dikabarkan secara publik, pembunuh itu telah beberapa kali datang ke gereja selama dua tahun terakhir dan nampak seperti memiliki kecenderungan untuk bunuh diri. Sementara banyak yang mencari jawaban mengapa Tuhan mengijinkan penyerangan seperti ini terhadap pengikut-Nya, Alkitab mengingatkan kita bahwa kejadian seperti ini akan banyak terjadi di akhir zaman. “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,” (2 Timotius 3:1-3). Mari bergabung dengan Amazing Facts untuk mendoakan para korban.

Kita sering meminta kehidupan yang bebas dari masalah, pencobaan, dan tragedi—tetapi Yesus, meskipun seorang yang tidak bersalah, menderita kematian yang tragis. Alkitab juga menyatakan kepada kita bahwa kita justru harus bersiap terhadap pencobaan selama hidup kita di dunia, “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.”(1 Petrus 4:12, 13)

Alkitab menunjukkan kepada kita kenyataan bahwa kita hanyalah pengembara—orang asing—di planet ini. Kita mencari tempat yang lebih baik, dimana Tuhan telah menyediakan kota yang aman dan damai untuk anak-anak-Nya yang setia. (Lihat Ibrani 11:13-15). Oleh karena itu, ketika pencobaan kehidupan mengancam kita, firman Yesus membawa pengharapan dan ketenangan: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.”(Yohanes 14:1, 2)


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *