ISHAK ADALAH GAMBAR DARI KRISTUS

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

417833_424512350980233_1266343921_nKarena iman maka Abraham, tatkala la dicobai, mempersembahkan lshak. la, yang menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya dikatakan: “Keturunan yang berasal dari lshaklah yang akan disebut keturunanmu.” Ibrani 11:17,18.

Tindakan Abraham mempersembahkan lshak telah dirancang oleh Tuhan untuk menggambarkan pengorbanan Anak-Nya. lshak adalah wujud dari Anak Allah, yang dipersembahkan menjadi korban bagi dosa-dosa dunia ini. Tuhan ingin mengesankan kepada Abraham kabar lnjil keselamatan kepada manusia. . . . la dibuat mengerti melalui pengalamannya sendiri betapa besarnya pengorbanan Tuhan yang tanpa batas itu dengan memberikan Anak-Nya untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan.

Bagi Abraham sendiri, tidak ada siksaan mental yang sama dengan yang dialaminya pada waktu menuruti perintah mengorbankan anaknya. . . . Dengan hati yang hancur dan tangan yang lemah, diambilnya api, sementara lshak bertanya, “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?” (Kejadian 22:7). Tetapi oh, Abraham tidak bisa memberitahukannya pada waktu itu! Ayah dan anak membangun mezbah, dan saat-saat yang paling mengerikan datang kepada Abraham pada waktu ia memberitahukan kepada lshak yang telah menyiksa jiwanya sepanjang perjalanan yang jauh itu bahwa lshak sendirilah korban. . . . Anak patuh kepada pengorbanan itu sebab ia percaya kejujuran bapanya. Tetapi pada waktu segala sesuatu sudah tersedia, pada waktu iman bapa dan kepatuhan anak benar-benar sudah diuji, malaikat Allah menahan tangan Abraham yang sudah terangkat, dan mengatakan kepadanya sudah cukup. “Telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Tuhan, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku” (ayat 12).

Bapa surgawi kita rnenyerahkan Anak-Nya yang tunggal menderita penyaliban. Berpasukan malaikat menyaksikan penghinaan dan penderitaan jiwa Anak Allah, tetapi tidak diizinkan untuk menyela seperti pada kasus lshak. Tidak ada suara yang terdengar untuk menghentikan pengorbanan itu. Anak Allah yang kekasih, Penebus dunia, telah dihina, diolok-olok, dicemooh dan disiksa sampai kepala-Nya tertunduk mati. Bukti yang lebih besar manakah lagi Yang Mahakuasa berikan kepada kita mengenai kasih llahi dan rasa kasihan-Nya? “la yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin la tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” (Roma 8:32).

 

That I May Know Him


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *