JALAN YANG BENGKOK

Blog AFI
Mari bagikan artikel ini

crooked-paths-largePada hari minggu 13 Maret, sebuah mobil dipenuhi bahan peledak parkir pada sebuah perhentian bis di Ankara, ibukota dari Turki, dan meledak membunuh 37 orang dan melukai lebih dari 125 orang. Pihak berwenang mempersalahkan PKK, sebuah organisasi teroris atas serangan tersebut. Ini adalah insiden teror terbesar ketiga yang terjadi di Ankara dalam enam bulan terakhir. Sebelumnya pada 17 Februari, sebuah bom membunuh 29 orang.

Para teroris menyerang pejalan kaki di pantai di Grand Bassam, sebuah daerah resort di Pantai Gading Afrika Barat. Penembakan itu membunuh 16 orang. Al-Qaeda mengakui merekalah yang melancarkan serangan. Beberapa minggu lalu para teroris membunuh lebih dari 500 orang di Nigeria, Irak Utara, mengumpulkan buku-buku Kristen – “buku-buku orang kafir” – dan membakarnya untuk membersihkan sekolah-sekolah dan gereja-gereja di kota.

Tampaknya kemanapun Anda berpaling saat ini, Anda mendengar lebih mengenai kekerasan dan penindasan di planet kita. Meskipun beberapa suara mengatakan dunia semakin baik, bahwa perkembangan teknologi membuat masyarakat semakin aman, ada tanda-tanda kekerasan yang justru menunjukkan sebaliknya. Ilmu pengetahuan tidak terlihat mengangkat kemerosotan moral dan kebencian mendalam dalam hati manusia.

Rasul Paulus berkata pada Timotius, “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar” (2 Timotius 3:1). Perkataan Yesaya mengenai kejahatan mengambarkan jelas keadaan zaman kita: “Perbuatan mereka adalah perbuatan kelaliman, dan yang dikerjakan tangan mereka adalah kekerasan belaka. Mereka segera melakukan kejahatan, dan bersegera hendak menumpahkan darah orang yang tidak bersalah; rancangan mereka adalah rancangan kelaliman, dan ke mana saja mereka pergi mereka meninggalkan kebinasaan dan keruntuhan. Mereka tidak mengenal jalan damai, dan dalam jejak mereka tidak ada keadilan; mereka mengambil jalan-jalan yang bengkok” (Yesaya 59:6-8).

Satu-satunya jalan aman di masa yang mengerikan ini adalah untuk berdiam di hadirat Tuhan. “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: ‘Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.’ “ (Mazmur 91:1,2).
Buatlah itu menjadi kebiasaan setiap hari untuk berjalan di jalan yang lurus yang dirancangkan bagi kita dalam Alkitab.

Untuk belajar mengenai salah satu nasehat Tuhan bagi kita akan akhir zaman ini klik di sini.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *