KEMENANGAN DARI SI TERANG

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

“Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya” (Yohanes 1:5).

Benar atau salah: Dunia itu indah. Dunia ini buruk.

Benar, dan benar lagi.

Benar atau salah: Kehidupan ini luar biasa. Kehidupan ini aneh.

Benar, dan benar lagi.

Kita dalam suatu pertentangan, pertentangan besar antara yang baik dan yang jahat, antara terang dan kegelapan. Terang bersinar di dalam kegelapan, dan kegelapan tidak bisa menguasainya. Tidak pernah, tidak akan pernah. Puji Tuhan untuk hal itu!

Dalam bukunya yang terkenal The Road Less Traveled (Simon and Schuster, 1978), fisioterapi M. Scott Peck menceritakan seorang pengusaha yang sangat sukses yang datang menemuinya. Terlahir hubungan yang tidak sah, ia pernah tinggal di beberapa rumah asuh tanpa kasih sayang sama sekali. Pada usia 17 ia dipenjara karena menyerang orang lain dengan kejam, dan setelah dikurung enam bulan ia mendapatkan pekerjaan kasar sebagai juru tulis ruang stok di sebuah perusahaan yang tidak tak bernama. Bagi pekerja sosial, masa depannya tampak suram. Namun, dalam waktu tiga tahun, ia telah menjadi kepala departemen termuda dalam sejarah perusahaan. Lima tahun kemudian, dia menikah dengan eksekutif lain dan memulai perusahaannya sendiri. Pada saat dia bertemu Peck, dia sudah menjadi seorang ayah yang penuh kasih dan efektif, seorang intelektual mandiri, seorang pemimpin komunitas, dan seorang seniman yang ulung.

Kasus pria ini hanyalah salah satu dari serangkaian contoh yang di eksplorasi Peck. Dari hubungannya dengan orang-orang seperti itu, Peck menyimpulkan bahwa “ada kekuatan, mekanisme yang tidak sepenuhnya kita pahami,” yang beroperasi secara rutin untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental kita. Kata Peck (ia bukan seorang Kristen ketika menulis buku itu), “keajaiban bukan ketika kita sakit, tetapi ketika kita jarang sakit, dan kita pulih ketika seharusnya kita mati.”

Bagian yang luar biasa dari buku Peck ialah pada bagian kesimpulan, saat ia menggambarkan apa yang disarankan oleh pengalamannya sebagai psikoterapis. Sebagaimana dia berjuang untuk memahami kecenderungan alam semesta untuk kebaikan kita, dia percaya kepada satu-satunya kata yang tampaknya cocok: kasih karunia!

Dr. Peck menemukan hal itu menjadi benar. Terang bercahaya di kegelapan, dan kegelapan tidak dapat menguasainya. Belum, tidak, tidak akan!

Ps. William G. Johnsson – Yesus, Hati yang Penuh Kasih Karunia / Jesus a Heart Full of Grace, pg. 46

Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *