KERUGIAN KUANGGAP KEUNTUNGAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Malahan segala sesuatu kuanggap rugl, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, Iebih mulia daripada semuanya. Flp. 3:8.

Apakah kehendak Allah? Apakah yang akan kuperbuat untuk memuliakan Allah? Aku berjanji melayani Juruselamatku dengan kasih yang tidak terbagi-bagi. Segala sesuatu kuanggap kerugian

agar aku boleh mendapat Kristus. Surga, kehidupan yang kekal, berharga bagiku, dan Kristus telah mati agar aku boleh memiliki kemuliaan yang kekal. . . .

Kita tidak boleh melakukan suatu kesalahan dimana masalah kekekalan terlibat. Sikap tidak perduli akan tuntutan Tuhan kepada kita adalah sikap yang paling tidak tahu berterimakasih. Kita tidak boleh melalaikan keselamatan besar ini, dan harus tidak bersalah. Kebahagiaan kekal telah dibeli untuk semua anak Iaki-laki dan perempuan Adam, dan semuanya mempunyai hak yang jelas atas warisan kekal, kekayaan kekal, jika mereka membuktikan penurutan mereka kepada perintah-perintah Tuhan selama masa percobaan. Semuanya diuji dalam hidup ini. Jikalau mereka. . . oleh iman berpegang teguh pada jasa-jasa Kristus dan melayani Tuhan dengan segenap hati, mereka akan berhak atas tempat tinggal yang telah disediakan Yesus bagi semua yang mengasihi Dia. . . .

Marilah kita mengasihi Tuhan dengan setinggi-tingginya, tidak membiarkan ada yang mempengaruhi antara kita dengan Tuhan kita. Kita harus. memperhatikan terang yang diizinkan Tuhan bersinar ke atas

jalan-jalan kita; kita harus memantulkan terang tersebut kepada orang-orang lain. Kita akan mempertanggungjawabkan pengaruh kita kepada Allah. Bahkan jikalau kita terpaksa berdiri dengan nyata, kita tidak sendirian, karena Kristus ada bersama dengan kita, mendorong dan menguatkan kita dan memberkati kita. Ia mengenal setiap keinginan hati kita, dengan setiap maksud jiwa kita. Ia berkata, “Aku tidak meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku akan datang kembali kepadamu” (Yoh. 14:18). Marilah kita percaya bahwa Tuhan akan melakukan apa yang telah dijanjikannya. . . .

Jangan biarkan pikiran kita hanyut tanpa tujuan. Kita tahu bahwa Tuhan akan segera datang, dan kita harus melayani Tuhan oleh karena prinsip, yang teguh bagaikan batugkarang untuk berjalan dalam jalan

penurutan sebab itulah satu-satunya jalan yang aman.

Inilah Hidup yang Kekal, hal.202

 


Mari bagikan artikel ini