KESAN, PERASAAN DAN OBAT

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

dejcted-ec8e73530d9e243ef6ca2477a1763368Aku beroleh pengertian dari titah-titahMu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta. Mazmur 119:104

Banyak orang yang jiwanya gelisah tidak mau menyerah pada disiplin, cara-cara dan ketertiban. Mereka mengira bahwa kebebasan mereka dibatasi sehingga mereka mengesampingkan pertimbangan mereka sendiri dan menyerah pada pertimbangan orang-orang yang berpengalaman. Pekerjaan Allah tidak akan maju kecuali ada kecondongan untuk menyerah pada ketertiban dan menyingkirkan roh serampangan dan kefanatikan yang tidak karuan dari perkumpulan-perkumpulan meraka.

Kesan dan perasaan bukanlah bukti pasti yang menunjukkan bahwa seorang dipimpin  oleh Tuhan. Kalau ia tidak disangka, setan mau memberikan perasaan dan kesan. Ini bukanlah penunjukan jalan aman. Semua orang harus mengenal diri sendiri secermat-cermatnya dengan bukti-bukti iman kita, dan penyelidikan besar terhadap bagaimana mereka dapat memperindah pengakuan mereka dan berbuah-buah demi kemuliaan Allah. …

Pada suatu waktu ia (seorang penderita di Rumah Sakit Battle Creek) mengira bahwa ia sedang mendapat terang yang baru. Ia sakit parah dan akan segera meninggal dunia. … Mereka yang mendengar ia menceritakan penglihatannya mendengarnya dengan penuh perhatian, lalu beberapa orang mengira ia diilhami…. Bagi banyak orang buah pikirannya tampaknya tidak salah. Mereka menceritakan tentang nasihatnya yang berkuasa di dalam kamarnya sebagai orang sakit. Banyak  penglihatan ajaib lalu dihadapannya. Tetapi apakah sumber ilhamnya? Obat penenanglah yang diberikan kepadanya untuk mengatasi rasa sakitnya.

Racun-racun yang terdapat dalam obat-obatan untuk menyembuhkan menciptakan kebiasaan dan selera yang berarti membinasakan tubuh dan jiwa. Banyak dari obat  mujarab yang terkenal yang disebut obat-obat paten, bahkan obat-obat yang dianjurkan oleh para dokter, bertindak sebagian dalam meletakkan dasar kebiasaan meminum minuman keras, kebiasaan mengisap ganja, kebiasaan memakai obat bius, yang merupakan suatu kutuk mengerikan bagi masyarakat.

Kalau berkat yang diminta oleh mereka yang mau disucikan sudah diterima, membawa mereka supaya bergantung atas beberapa emosi tertentu, dan mereka menyatakan bahwa tidak perlu menyelidiki Kitab Suci, sehingga mereka boleh mengetahui kehendak Allah yang dinyatakan, maka berkat tersebut adalah tiruan, karena berkat itu membawa para pemiliknya untuk menempatkan nilai terhadap emosi dan kesenangan mereka sendiri yang tidak disucikan, dan menutup telinga mereka terhadap suara Allah di dalam firmanNya.

 

Maranata Hal. 233 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *