KESATUAN DENGAN KRISTUS DAN BAPA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Supaya mereka semua menjadi satu sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang mengutus Aku. Yoh. 17:21.

Biarlah kata-kata ini sering diulang-ulangi dan biarlah setiap jiwa melatih pikiran dan rohnya dan tindakannya setiap hari agar ia boleh menggenapi doa Yesus Kristus ini. Ia tidak meminta hal-hal yang tidak mungkin dari Bapa-Nya. Ia mendoakan hal-hal yang harus ada pada murid-murid-Nya dalam hubungannya satu sama lain, kesatuan dan persatuan mereka dengan Tuhan dan Yesus Kristus.

Sesuatu yang kurang dari ini tidak mencapai kesempurnaan tabiat Kristen. Mata rantai kasih, yang mengikat hati orang-orang percaya dalam kesatuan, dalam ikatan persekutuan dan kasih, dan dalam kesatuan dengan Kristus dan Bapa, membuat hubungan menjadi sempurna, dan membawa kesaksian kepada dunia ini mengenai kuasa Kekristenan yang tidak dapat dilawan. . . .

Kemudian rasa mementingkan diri sendiri akan dihapus dan ketidaksetiaan tidak akan timbul. Tidak akan ada Iagi pertentangan dan perpecahan. Tidak ada kedegilan pada setiap orang yang terikat kepada Kristus. Tak seorang pun akan bertindak keras kepala yang sukar dikendalikan, yang menuntunnya memilih terserandung sendiri.

“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku mengasihi kamu demikian pula kamu saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (Yoh. 13:34,35). Setan mengerti kuasa kesaksian seperti itu kepada dunia ini mengenai kasih karunia yang bisa mengubahkan tabiat.la tidak senang bahwa terang seperti itu bersinar dari mereka yang mengaku percaya pada Yesus Kristus, dan ia akan melakukan segala usaha yang dapat memutuskan mata rantai emas yang menghubungkan hati dengan hati semua mereka yang percaya kepada kebenaran dan mengikat mereka dalam persatuan yang erat dengan Bapa dan Anak-Nya. . . .

Kita percaya kepada Yesus Kristus. Kita mempersatukan jiwa kita dengan Kristus. Ia berkata, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap. . . . Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain” (Yoh. 15:16,17).

 

“That I May Know Him”


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *