Ketika Kejahatan Menyerang

Blog AFI
Mari bagikan artikel ini

Pada akhir pekan lalu, seorang Inggris bernama Darren Osborne yang berusia 47 tahun, membajak sebuah mobil menuju sekelompok Muslim yang baru saja selesai mengadakan sholat malam hari di London.

Untungnya, walaupun banyak yang terluka setelah kekacauan di luar mesjid mereka, para umat muslim yang ada disana mampu menangkap pelaku sebelum dia kabur. Polisi pun segera mengumumkan bahwa insiden yang terjadi adalah sebuah aksi serangan teror.

Serangan kepada umat Muslim oleh sekelompok non Muslim muncul dalam waktu seminggu setelah serangan di Inggris yang dilakukan oleh kelompok fundamentalis Islam. Apakah ini dilakukan oleh sebab membalas dendam—mata diganti mata, gigi ganti gigi? Dalam trauma dan kesedihan, penduduk London menjangkau keluarga yang menderita oleh karena insiden ini. Bagaimana seharusnya orang Kristen menanggapi berkembangnya kefanatikan dan kekerasan di dunia kita?

Pertama, ini tidak seharusnya mengejutkan kita. Bertambahnya kebencian dan kekerasan dalam dunia kita seharusnya mengingatkan kita kepada apa yang Yesus katakan mengenai akhir zaman: “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.” (Matius 24:12).
Kekerasan melimpah—dan nampaknya menghasilkan kekerasan yang lebih sebagaimana pihak yang berlawanan semakin tidak bertoleransi satu dengan yang lain.

Kedua, Kristus memanggil kita untuk bersikap sebagaimana Dia membenci kejahatan—dengan kasih! Rasul Paulus menuliskan, “Tuhan menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. . . . Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” (Roma 5:8, 10).

Sebagai orang berdosa yang egois, kita semua berada dalam resiko untuk jatuh kedalam perangkap kebencian dan balas dendam. Hanyalah kasih karunia dari Kristus yang bisa mengubah pikiran dan tindakan kita untuk membagikan kasih dan pengampunan ketika hal jahat dilakukan kepada kita.
Sepanjang kisah Alkitab, kita melihat prinsip alkitabiah terulang lagi dan lagi. Sebagai anak-anak Tuhan yang selalu memberikan berkat matahari dan hujan kepada yang jahat dan baik (Matius 5:45), kita telah diperintahkan untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan (Roma 12:17, 1 Tesalonika 5:15, 1 Petrus 3:9). Tetapi Alkitab berkata, “Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!” (Roma 12:21)


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *