Keuangan Dunia

Blog AFI
Mari bagikan artikel ini

the-wealthy-and-the-poor-large

Tahukah anda bahwa separuh dari keuangan dunia dikuasai hanya oleh 8 orang?

Kedelapan milioner ini—Bill Gates, Amancio Ortega, Warren Buffett, Carlos Slim Helú, Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, Larry Ellison, and Michael Bloomberg—menguasai setara dengan keuangan 3.5 miliar orang, berdasarkan study tahun 2016 oleh Oxfam Amerika. Temuan ini diberitakan pada acara tahunan World Economic Forum di Swiss, yang dihadiri oleh para pemimpin global dan pengusaha kelas atas.

Paul O’ Brien, wakil presiden Oxfam Amerika untuk kebijakan dan promosi berkata, “sungguh membingungkan bahwa hanya delapan orang yang menguasai keuangan sebanyak yang dimiliki setengah populasi dunia.” Dia percaya “sebuah ketidaksetaraan menyedihkan” menjerat jutaan orang dalam kemiskinan, memecah belah masyarakat, dan meracuni politik.

Bagaimana menurut anda? Haruskah kita peduli bahwa ada sangat banyak uang dalam genggaman beberapa orang saja? Tentu saja, kita tidak tau isi hati delapan orang kaya ini—beberapa memberikan jutaan untuk disumbangkan setiap tahun—tetapi alkitab juga menawarkan beberapa pemahaman yang berharga. Dan kita harus memperhatikannya. Lagipula, dalam hari-hari terakhir, kita telah diberitahukan satu dari beberapa tanda akhir zaman yaitu orang akan menjadi “hamba uang” (2 Timotius 3:2).

Uang bisa dengan pasti menjadi perangkap yang menuntun kita percaya kepada hal-hal yang ada di dunia ini daripada percaya kepada TUHAN. Rasul Paulus menuliskan, “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (1 Timotius 6:10).

Alkitab juga keras berkata menentang mereka yang menindas dan mengabaikan yang lemah. “Jangan merampasi orang lemah, karena ia lemah, dan janganlah menginjak-injak orang yang berkesusahan di pintu gerbang. (Amsal 22:22). Perjanjian baru menambahkan, “Barangsiapa mempunyai harta duniawi, dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih TUHAN dapat tetap di dalam dirinya?” (1 Yohanes 3:17). Tetapi mungkin yang paling penting, Yesus telah menyamakan dirinya sebagai si miskin dan memuji mereka yang dengan kerelaan menolong yang lain (Matius 25:31-46).

Kita tidak seharusnya menghakimi siapapun mengenai keuangan mereka, tetapi mengenai keuangan kita di akhir zaman ini, mari kita selalu mengingat nasihat Yesus: “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngngat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.” (Matius 6:19, 20).


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *