dicobai

KRISTUS DICOBAI SAMA SEPERTI KITA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Kristus dalam Hidupku
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.  Ibrani 4:15

Kedatangan Kristus ke dunia kita adalah suatu peristiwa yang besar, bukan saja bagi dunia ini, melainkan kepada semua dunia-dunia dalam semesta alam yang dijadikan Allah. Ia datang untuk mengenakan pada diri-Nya sifat kita, untuk dicobai dalam segala perkara sama seperti kita, namun demikian Ia meninggalkan di hadapan kita suatu teladan kesucian yang sempurna serta tabiat yang tanpa cacat cela. Dalam hal Ia dicobai dalam segala perkara seperti kita, Ia tahu bagaimana untuk bersimpati dengan kita. Ia tahu bagaimana untuk mengasihani dan membantu anak-anak dan orang muda; karena Dia pun adalah seorang anak dan Ia memahami setiap pencobaan dan penggodaan yang menimpa anak-anak. . . .

Mata-Nya menyinarkan pernyataan kasih yang memimpin Dia untuk meninggalkan istana sorgawi dan datang ke bumi untuk mati sebagai pengganti orang berdosa. . . . Ia merasa kasihan dan mengasihi, bukan saja orang yang berusaha untuk menurut dan mempunyai kasih, tetapi orang yang tersesat juga dan yang menyimpang. Yesus tidak berubah. Ia adalah sama seperti kemarin, esok dan untuk selama-lamanya, dan Ia tetap mengasihi dan mengasihani orang yang berbuat kesalahan, berusaha untuk menarik mereka kepada diri-Nya, agar Ia dapat memberikan bantuan ilahi kepada mereka. Ia tahu bahwa suatu kuasa iblis tengah bergumul dalam setiap jiwa, berusaha untuk menguasai; tetapi Yesus datang untuk mematahkan kuasa iblis dan melepaskan para tawanan itu.

Tabiat Bapa dinyatakan dalam Kristus. Sebagaimana anak-anak memandang kepada wajah-Nya, mereka melihat kemurnian dan kebaikan bersinar dari mata-Nya. Di wajah-Nya berpadu kelemah-lembutan, kerendahan hati, kasih dan kuasa kesadaran. Tetapi meski setiap perkataan, setiap mimik, setiap pernyataan wajah-Nya, menandaskan keagungan keilahian-Nya, kerendahan hati tampak dalam kelakuan dan pembawaan-Nya. Ia datang hanya untuk satu maksud, yakni keselamatan bagi orang yang hilang.

Hidupku Kini, hlm. 302


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *