KRISTUS MENDERITA KARENA DICOBAI

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

how-lovely-on-the-mountains-are-Jesus-feetSebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang ia kasihani, tetapi katurunan Abraham yang la kasihani. Ibrani 2:16.

Kita tidak perlu menempatkan penurutan Kristus, sebagai sesuatu yang sudah Iazim bagi-Nya, oleh sebab sifat llahi-Nya, karena Kristus berdiri di hadapan Allah sebagai utusan manusia dan telah dicobai sebagai pengganti dan jaminan manusia. Jikalau Kristus mempunyai kuasa istimewa yang tidak dimiliki oleh manusia, Setan akan membuat ini menjadi masalah. Tugas Kristus ialah mengambil dari manusia itu ‘tuntutan Setan menguasai manusia, dan la hanya bisa melakukan ini dalam cara la datang seorang manusia, dicobai sebagai manusia, memberikan penurutan seorang manusia.

Kita seharusnya mengerti pentingnya kata-kata “Kristus menderita karena dicobai” (lbr. 2:18). Sementara la bebas dari noda-noda dosa, sentuhan kehalusan perasaan sifat alamiah-Nya yang suci dengan kejahatan akan tak terkatakan sakitnya bagi-Nya. Namun dengan sifat alami kemanusiaan-Nya, Ia menghadapi pembangkang itu muka dengan muka, dan dengan satu tangan menahan musuh takhta-Nya. Pemikiran mana pun tiada yang bisa mempengaruhi Kristus menyerah kepada kuasa pencobaan.

Setan menemukan dalam hati manusia beberapa hal di mana ia bisa menjejakkan kakinya. Manusia menyukai berbagai keinginan jahat, yang olehnya pencobaan Setan dapat berkuasa. Tetapi Kristus menyatakan mengenai diri-Nya, “Penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku” (Yoh. 14:30). Badai pencobaan menimpa-Nya, tetapi tidak mampu untuk membelokkan persekutuan-Nya dengan Allah.

Semua pengikut Kristus pasti bertemu dengan musuh jahat yang sama yang menyerang Guru mereka. Dengan keterampilan yang luar biasa ia menyesuaikan pencobaannya dengan keadaan, watak, bias mental dan moral manusia, dan dorongan nafsu mereka. Ia senantiasa membisikkan ke telinga anak-anak manusia kepelesiran-kepelesiran, keuntungan-keuntungan atau kehormatan dunia. ”Jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu,” katanya. Kita harus memandang kepada Kristus, kita harus menolak sebagaimana Kristus menolak; kita harus berdoa sebagaimana la berdoa; kita harus menderita sebagaimana Ia menderita, jikalau kita mau menang sebagaimana Ia menang.

 

“That I May Know Him”


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *