Kristus saudara tuaku

KRISTUS SAUDARA TUAKU

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Kristus dalam Hidupku

Maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. lbrani 2:17

Saudara sulung bangsa kita manusia melewati takhta yang kekal itu. Ia memandang setiap jiwa yang mengalihkan wajahnya kepada Dia sebagai Juruselamat. Ia mengetahui, melalui pengalaman apa kelemahan manusia, apa kemauan kita dan di mana Ietak kekuatan kita. . . . Ia memandang saudara, anak Allah yang gemetar. Tergodakah saudara? Ia akan melepaskan saudara. Lemahkah saudara? Ia akan menguatkan. Bodohkah saudara? Ia akan memberi penerangan. Terlukakah saudara? Ia akan menyembuhkan saudara. Tuhan “menentukan jumlah bintang-bintang,” namun demikian “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.”

Apapun kegelisahan dan pencobaan yang menimpa kita, bentangkanlah perkaramu ke hadapan Tuhan. Rohmu akan dikuatkan agar dapat bertahan lama. Jalan akan dibuka bagi saudara untuk melepaskan diri dari malu dan kesukaran. Semakin lemah dan tidak berdaya keadaan dirimu menurut penilaian saudara, semakin kuat jadinya saudara dalam kekuatan-Nya. Semakin berat bebanmu, semakin bahagia perhentian itu oleh menyerahkan beban itu kepada Pemikul Bebanmu.

Suasana dapat memisahkan teman; arus deras laut lepas dapat memisahkan kita dan mereka. Tetapi tidak ada peristiwa, tidak ada jarak, yang dapat memisahkan kita dari Juruselamat. Di mana pun kita berada, Dialah tangan kanan kita, untuk menunjang, memelihara, mengangkat dan menghibur. Lebih besar dari kasih seorang ibu kepada anaknya adalah kasih Kristus kepada umat tebusan-Nya. Adalah kesempatan kita untuk bernaung dalam kasih-Nya, untuk berkata, “Aku mau percaya kepada-Nya; karena Ia menyerahkan nyawa-Nya bagiku.”

Cinta manusia dapat berubah, tetapi kasih Kristus tidak mengenal perubahan. Bila kita berseru kepada-Nya memohon pertolongan, tangan-Nya terbuka untuk menyelamatkan kita. Ia ingin agar kita menyadari bahwa Ia telah kembali ke surga sebagai saudara sulung kita, dan kuasa yang tak terhingga yang diberikan kepada-Nya telah tersedia untuk kita gunakan.

Hidupku Kini, hlm. 299


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *