LANGIT DAN BUMI YANG BARU

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

SurgaJadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan  hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janjiNya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. II Petrus 3:11-13.

Kaki orang jahat tidak pernah akan menajiskan bumi yang dijadikan baru itu. Api  akan turun dari Allah keluar dari sorga dan menghanguskan mereka – membakar mereka dari akar sampai carang-carangnya. Setan adalah akar, dan para pengikutnya adalah carang-carang.

Api yang sama, dari Allah yang menghanguskan orang-orang jahat untuk membersihkan seluruh dunia. Gunung-gunung yang pecah dan kasar akan hancur karena nyalanya, dan juga angkasa, dan semua tungkul dan jerami akan hangus terbakar. Kemudian warisan kita akan terbuka di hadapan kita, indah dan mengagumkan, dan kita mewarisi bumi yang telah dijadikan baru.

“Aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan  bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.” Wahyu 21:1. Api yang menghanguskan orang-orang jahat membersihkan dunia ini. Segala bekas kutuk  akan lenyap sama sekali. Tidak akan ada api yang menyala-nyala selama-lamanya dihadapan orang-orang yang ditebus sebagai akibat dosa.

Laut memisahkan sahabat-sahabat. Laut itu menceraikan kita dengna orang-orang yang kita cintai. Pergaulan kita akan putus oleh lanjutan yang dalam dan luas. Di bumi yang baru tidak akan ada lagi laut, dan disana tidak ada “perahu dayung  yang akan melaluinya.” Pada masa yang lalu banyak orang yang mengasihi dan melayani Allah telah diikat dengan rantai pada tempat duduk mereka dalam perahu  dayung, lalu dipaksa melakukan maksud orang-orang jahat, dan keras tengkuk. Tuhan memandang penderitaan mereka dengan iba hati dan belas kasihan. Terimakasih Tuhan, karena di dunia yang baru itu tidak ada lagi amarah yang meluap-luap, tidak ada lagi laut yang memisahkan, deburan gelombang yang meresahkan.

Biarlah segala sesuatu yang indah di rumah tangga kita di dunia ini mengingatkan kita pada sungai yang mengalir bagaikan hablur dan ladang-ladang yang hijau, pohon-pohon yang bergoyang dan mata air yang hidup, kota yang berkilau-kilauan dan biduan yang mengenakan jubah putih, rumah kita yang di sorga – yakni bumi yang indah yang tidak dapat dilukiskan seorang seniman, tidak ada lidah seorang  manusia fana dapat menerengkannya. “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang pernah timbul di dalam hati manusia semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”

 

Maranata Hal. 351


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *