MAKSUD DARAH DI TIANG PINTU

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Apa maksud dari darah yang ditorehkan di tiang pintu pada saat Raja Firaun tidak menyetujui bangsa Israel keluar dari Mesir?

makna dari tanda itu

Arahan yang Musa berikan tentang perayaan Paskah itu penuh makna, dan memiliki aplikasi kepada orang tua dan anak-anak di dunia pada zaman sekarang.

Sang ayah harus menyerahkan semua penghuni rumahnya kepada Allah dan melakukan pekerjaan yang dilambangkan oleh perayaan Paskah itu.

Memberikan tugas ini ke tangan orang lain akan membahayakan. Bahaya ini diilustrasikan dengan baik oleh insiden yang berkaitan mengenai keluarga Ibrani pada malam Paskah itu.

Alkisah sang putri tertua sakit, tetapi karena ia mengetahui fakta bahwa seekor domba harus dipilih dari setiap keluarga, dan bahwa darahnya harus dipercikkan di ambang dan kedua tiang pintu.

malaikat maut

Ini dilakukan agar Tuhan dapat melihat tanda darah dan tidak menyuruh malaikat maut masuk untuk membunuh anak pertama di dalamnya.

Dengan khawatir ia melihat malam semakin dekat ketika malaikat maut akan lewat. Ia menjadi sangat gelisah. Ia memanggil ayahnya ke sisinya, dan bertanya:

“Sudahkah kau tandai tiang pintu dengan darah?” Ia menjawab, “Ya, aku telah memberi petunjuk mengenai hal itu. Jangan takut, karena malaikat maut tidak akan masuk ke sini.”

Malam tiba, dan sekali lagi si anak memanggil ayahnya, masih bertanya, “Apakah kau yakin tiang pintunya sudah ditandai dengan darah?” Sekali lagi si ayah meyakinkan dia agar tidak takut, bahwa perintah yang mengandung akibat sedemikian besar tidak akan dilalaikan oleh para hambanya yang setia.

sigap membawa sukacita

Ketika tengah malam tiba, suaranya yang memohon terdengar berkata, “Ayah, aku tidak yakin. Gendonglah aku, dan biarkan aku melihat sendiri tanda itu, agar aku bisa beristirahat.”

Sang ayah menyerah pada keinginan si anak; ia menggendong anaknya dan membawa ke pintu; untuk memastikan tetapi tidak ada tanda darah di ambang dan kedua tiangnya.

Ia gemetar ketakutan saat menyadari bahwa rumahnya akan menjadi rumah duka. Menyadari itu dengan sigap dengan tangannya sendiri ia mengambil seikat hisop dan memercikkan darah di tiang pintunya.

Kemudian ia menunjukkan kepada anak yang sakit tadi bahwa tandanya sudah ada di situ.

Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi. Keluaran 12:22.

 

-Suara Hati Nurani, Hlm. 159-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *