Memuliakan Tuhan

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

“Sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus” (Roma 15:6).

RenunganHarian_palu-hukum_Memuliakan-TuhanKasih tertinggi kepada Allah akan diperlihatkan oleh pria dan wanita yang merupakan pengikut Yesus Kristus yang sejati…. Kita adalah ciptaanNya, hasil kerja tangan-Nya, dan Ia pantas mendapat kehormatan, kemuliaan, dan kasih….

Dalam kasih, dengan satu keinginan untuk meninggikan dan memuliakan kita, Allah menyediakan bagi kita satu standar penurutan. Dalam kemegahan yang agung, di tengah badai dan topan, Ia menyatakan dari Gunung Sinai kesepuluh aturan suci-Nya….

Allah melihat kondisi orang berdosa yang tak berpengharapan. Ia memandang dengan sedih ke atas dunia, yang sudah makin bertambah banyak dan semakin bertambah merosot dan berdosa. Ia tidak dapat mengubah hukum-Nya untuk memenuhi kekurangan kita; karena Ia berkata, “Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, tidak juga mengubah hal-hal yang keluar dari mulut-Ku.” Namun dalam kasih-Nya yang besar bagi umat manusia, dalam keinginan-Nya agar kita tidak dibiarkan terhukum karena pelanggaran kita, namun agar kita ditinggikan dan dipermuliakan, Ia “memberikan Anak-Nya yang tunggal, agar barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.” Kristus melepaskan jubah kerajaan-Nya dan datang ke bumi ini, membawa serta kekuatan yang cukup untuk menaklukkan dosa. Ia datang untuk menghidupkan hukum Allah dalam kemanusiaan, agar dengan sifat Ilahi-Nya, kita juga dapat menghidupkan hukum itu….

Di hadapan alam semesta, di hadapan para malaikat yang berdosa, dan di hadapan mereka yang akan diselamatkan-Nya, Kristus menghidupkan hukum Allah. Oleh penurutan-Nya yang tertinggi kepada persyaratannya, Ia meninggikan dan menjalankannya. Oleh kehidupan-Nya yang tanpa dosa Ia mengilustrasikan keunggulannya.

Jika kita datang dekat kepada Allah, sumber kekuatan yang tak akan gagal itu, maka kita akan menyadari kegenapan janji, “Mintalah maka kamu akan menerimanya.”… Sebagaimana Kristus menjalankan hukum dalam kemanusiaan, begitu pula kita dapat melakukannya jika kita selalu meminta kekuatan pada Yang Kuat itu. Saat kita menyadari bahwa kita tidak dapat melakukan apa pun dengan diri kita sendiri, maka kita akan menerima hikmat dari atas untuk menghormati dan memuliakan Allah. Dan saat kita memandang “kemuliaan Tuhan,” kita akan diubahkan ke dalam gambar yang sama, “dari kemuliaan kepada kemuliaan.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *