Memutarbalikkan Kitab Kudus

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

enlightening-book

Orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri. II Petrus 3:16

Kedudukan yang tidak menyebabkan akibat apa-apa menurut keyakinan manusia adalah salah satu penipuan Setan yang sangat berhasil. Ia mengetahui bahwa kebenaran yang diterima dengan mengasihi kebenaran itu, menyucikan jiwa si penerima; itu sebabnya ia terus berusaha dengan tidak mengenal lelah untuk menggantinya dengan teori-teori palsu, cerita-cerita dongeng dan injil yang lain. …

Penafsiran Kitab Kudus yang gelap dan menyenangkan, dan teori­teori yang banyak  bertentangan mengenai iman keagamaan, yang terdapat dalam dunia Kristen adalah pekerjaan dari musuh kita yang besar untuk mengacaukan pikiran sehingga teori-teori tersebut tidak menerangkan kebenaran. Dan perpeeahan serta perselisihan yang terdapat di kalangan gereja-gereja Kristen menjadi suatu ukuran besar sehubungan dengan kebiasaan yang berhasil yaitu pemutarbalikan Kitab Kudus untuk menunjang teori-teori yang disukai. Gantinya mempelajari firman Allah baik-baik dengan kerendahan hati untuk memperoleh pengetahuan tentang kehendakNya, banyak yang hanya mencari untuk menemukan sesuatu yang ganjil dan asli.

Dalam rangka menunjang ajaran-ajaran yang salah atau praktek­praktek yang bukan  Kristen, ada orang yang akan menggunakan bagian-bagian Kitab Kudus memisahkannya dari arti sebenarnya, mungkin mengutip separuh dari satu ayat untuk membuktikan teori mereka, sedangkan bagian yang sisa akan menunjukkan artinya sangat bertentangan. Dengan kecerdikan ular mereka membentengi diri mereka sendiri dengan ucapan-ucapan yang tidak berkaitan, sesuai dengan hawa nafsu mereka. Dengan demikian banyak orang yang sengaja menyelewengkan firman Allah. Yang lain, yang mempunyai angan-angan hati yang giat, menggunakan gambaran-gambaran dan lambang-lambang Kitab Kudus, menafsirkannya sesuai dengan kesenangan mereka, dengan sedikit memperhatikan kesaksian Kitab Kudus itu sebagai penafsirnya sendiri, lalu kemudian mereka menunjukkan pembicaraan mereka sebagai pengajaran  Alkitab.

Manakala mempelajari Kitab Kudus dimulai dengan tanpa berdoa, kerendahan hati, dan roh yang suka diajar, maka bagian-bagian yang jelas dan sederhana sama seperti dengan bagian yang sulit akan diputarbalikkan dari artinya yang sebenarnya. … Firman Allah jelas bagi semua yang mempelajarinya dengan hati yang berdoa. Setiap jiwa yang betul-betul jujur akan datang pada terang kebenaran. “Terang sudah terbit bagi orang benar.” Mazmur 97:11. Dan tidak ada gereja yang dapat maju dalam kesucian kecuali anggota-anggotanya dengan sungguh-sungguh mencari kebenaran seperti harta yang tersembunyi.

 

Maranata Hal.132


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *