Mencuri Sebuah Firman

Blog AFI
Mari bagikan artikel ini

Masa yang mengamuk menyerang dua orang yang diduga perampok rumah di Afrika selatan beberapa minggu lalu. Petugas kepolisian menyelamatkan mereka, yang sudah terkapar, dengan beberapa pendarahan dari luka-luka mereka—lalu kemudian menahan mereka ketika mereka tidak bisa menjelaskan asal usul barang-barang yang ada dirumah mereka.

Polisi menemukan tujuh Alkitab diantara beberapa barang curian. Mengapa orang-orang ini memutuskan untuk membawa kabur Firman Tuhan—sementara buku itu mengatakan, “Jangan mencuri” (Keluaran 20:15)—adalah pertanyaan semua orang. Apakah mereka berencana menjual buku-buku itu untuk mendapat keuntungan? Adalah jauh lebih baik bagi mereka untuk mengambil beberapa waktu membaca Alkitab yang mereka miliki.

Ironisnya, kalau kedua orang itu ditangkap dengan Alkitab di tangan mereka pada Zaman Kegelapan, mereka mungkin sudah di bakar sekaligus dengan buku itu. Pada suatu waktu, gereja Roma memasukkan Alkitab dalam daftar buku-buku yang terlarang. Perundingan Gereja Kedua di Tarragon tahun 1234 menyatakan, “Tidak ada yang boleh memiliki buku perjanjian lama maupun baru . . . dan jika seseorang memilikinya, dia harus diserahkan kepada uskup setempat dalam waktu 8 hari . . . sehingga mereka bisa membakarnya” (D. Lortsch, Histoire de la Bible en France, 1910, p. 14).

Paus Pius IV juga melarang untuk memiliki alkitab. Dalam Konsili Trent (1559), dia mengeluarkan dekrit, “barangsiapa membaca atau mempunyai terjemahan . . . tidak bisa dibebaskan dari dosa kecuali ia berbalik dari Alkitab” (Dikutip dari Hans J. Hillerbrand in S. Thompson (ed.), The Reformation, Harper and Row, Inc. 1964, pp. 474, 475).

Bagaimanapun juga, Alkitab sendiri mengajak orang-orang untuk mempelajari Firman Tuhan. Rasul Paulus menulis kepada Timotius, “Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. “ (2 Timotius 3:14, 15)

Nilai sesungguhnya dari sebuah Alkitab bukanlah dalam bentuk tinta dan kertas, tetapi pesan yang ada dalamnya. Alkitab yang dicuri akan menjadi tidak berguna. Apa yang membuat Alkitab berharga adalah ketika Anda menyimpan Firman Tuhan dalam hati Anda. (Mazmur 119:11)


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *