MENGERJAKAN TANAH HATI

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari Tuhan, sampai ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan. Hosea 10:12

Biarlah setiap anggota gereja mempertimbangkan untuk membuka tanah baru, membersihkan tanah itu dengan teliti, menyisirnya dan menaburkan benih, sebagaimana yang dikerjakan petani. Ini adalah proses yang keras dan teliti. Penaburan benih tidak selamanya menyenangkan kepada penerima, dan kadang-kadang melumpuhkannya sebab ia tidak merasakan kehebatan firman dan menjadi takluk pada proses penggarapan tanah kehidupan kerohanian. Dosa-dosa yang dilakukan memerlukan pertobatan yang sungguh-sungguh tetapi tidak mau bertobat, tetapi bilamana tanah keras hati itu dipecahkan dan bongkahan tanah hati yang degil itu digemburkan menjadi halus, maka biji bibit yang berharga bisa ditaburkan dan ditanamkan ke dalam tanah itu. Pemecahan tanah-tanah keras ini menyatakan disiplin keras Tuhan.

Sering pemberontakan dinyatakan dan disiplin Tuhan harus diteruskan sampai kemauan keras itu dipecahkan dan diperoleh hasilnya yang diharapkan. Dalam semua perkara-perkara rohani maupun biasa, pekerjaan ini dilakukan. Sering disiplin keras diperlukan untuk menghasilkan tuaian kerohanian. Adalah hukum Tuhan, bahwa tanpa pengolahan lahan dan penanaman bibit yang baik tidak akan ada panen yang baik. Kurang pengalaman. Berkat-berkat Ilahi menunggu hanya untuk pekerjaan pengolahan tanah hati kerohanian manusia dan kerajinan untuk memelihara tanah hati sementara Tuhan menaburkan bibit-Nya.

Sebagaimana seorang menabur demikianlah ia menuai. Semua yang mempelajari firman dengan tujuan yang penuh untuk membersihkan dosa dari kehidupan, dan yang menyelidiki Alkitab untuk mengetahui apa itu kebenaran, akan menyambut firman itu sebagai “Demikianlah firman Tuhan.” Mereka akan bertobat oleh karena ketajaman teguran kebenaran Alkitab. . . . Jikalau seorang menabur pertobatan yang benar, ia akan menuai upah pekerjaan-pekerjaan yang baik. Jikalau ia senantiasa tinggal dalam iman Ia akan menuai kedamaian. Jikalau ia disucikan dan dibersihkan dari nafsu murahan dan ketololan ia akan. . . menuai kebenaran dan kasih yang sempurna. . . . Terus-menerus menjadi pemenang dalam perbuatan-perbuatan yang baik akan membuat dia menang setiap hari sebab Ia memelihara tanda kesempurnaan Kristus yang ada padanya.

Inilah Hidup yang Kekal 280


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *