PERINTAH KOMANDAN

MENGIKUTI PERINTAH KOMANDAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Diarahkan oleh Roh
Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal kehidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. 2 Tim. 2:3, 4.

Hanya sedikit waktu lagi kita mendesak peperangan itu; lalu Kristus datang dan suasana pemberontakan ini segera berakhir. Kemudian upaya kita yang telah dirintis guna bekerja bersama dengan Kristus meluaskan kerajaan-Nya selesai. Sebagian yang berdiri di medan peperangan terdepan, dengan bersemangat menolak setiap masuknya musuh, namun harus mati di tempat tugas; yang lain menatap dengan sedih setiap pahlawan yang gugur, tetapi tak ada waktu bagi mereka untuk menghentikan perjuangan itu. Mereka terus menggalang pasukan, menegakkan panji-panji dari prajurit yang mati, dan dengan semangat dan tenaga yang dibarui mempertahankan kebenaran dan mengagungkan Kristus. Sebagaimana yang belum pernah terjadi sebelumnya, penolakan harus dibuat terhadap dosa — melawan kuasa-kuasa kegelapan. Waktu menuntut kegiatan yang bersemangat dan menentukan di pihak mereka yang berpegang pada kebenaran zaman ini. Mereka harus mengajarkan kebenaran melalui aturan dan teladan.

Jika tampaknya waktu penantian bagi kedatangan Pelepas itu masih lama, kita menjadi tidak sabar untuk mengakhiri perintah, dan menerima kehormatan yang diperoleh dari peperangan itu, hendaklah kita ingat – biarlah kenangan itu memeriksa bisikan hati – bahwa Allah membiarkan kita di atas dunia untuk menghadapi setiap badai dan pertikaian guna menyempurnakan tabiat Kristen. bersekutu lebih baik dengan Allah. Bapa kita dan Kristus sebagai Saudara Tua kita, dan melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus, sehingga dengan hati yang senang kita mendengar kata-kata: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; …  masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” (Mat 25:31).

Sabarlah, hai prajurit Kristen. Tidak lama lagi Ia yang datang itu akan muncul. Malam penantian yang penuh pengawasan, kelelahan, dan perkabungan segera berakhir. Pahala akan segera dikaruniakan; hari kekekalan itu sudah dekat. Tak ada waktu untuk tidur—tak ada waktu untuk memanjakan diri tanpa penyesalan. Barangsiapa yang tertidur dalam tugas, ia akan kehilangan kesempatan berharga untuk berbuat baik. Jaminan kesukaan diberikan kepada kita pada saat penuaian besar; dan setiap jiwa yang selamat akan merupakan bintang-bintang yang ditambahkan ke atas mahkota Yesus, Juruselamat kita yang sangat dihormati itu. Siapakah yang akan meletakkan senjata perangnya jika oleh mendesak peperangan itu sedikit waktu lagi ia akan mencapai suatu kemenangan baru dan mengumpulkan piala-piala bagi masa kekekalan? – Review and Herald, 25 Okt. 1881.

Kamu akan Menerima Kuasa, hlm. 180


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *