PARA PENDENGAR DI JALAN BERDURI

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Para pendengar di jalan berduri, apakah maksudnya? Apakah pentingnya hal ini bagi kita khususnya dalam perkara rohani?

bahaya yang mengintai

Di semak duri yang menghimpit benih yang baik, Sang Guru Agung menggambarkan bahaya yang ada di sekitar mereka.

Bahaya bagi mereka yang mendengar Firman Allah; karena ada musuh di setiap sudut untuk membuat kebenaran Allah tidak berpengaruh.

Semua yang menarik kasih sayang dari Allah, semua yang mengisi perhatian agar Kristus tidak memiliki ruang dalam hati, harus ditinggalkan jika benih kebenaran ingin berkembang dalam jiwa.

Yesus berkata bahwa perkara-perkara dunia, kekayaan yang menipu, dan keinginan terhadap hal-hal lain yang dapat menghambat Firman.

Hal ini menjadikan benih kerohanian yang sedang bertumbuh menjadi terhambat, sehingga dengan demikian jiwa tidak mendapat makanan dari Kristus.

kasih akan dunia

Kasih kepada dunia, kecintaan kepada kesenangan dan pertunjukannya, dan kesukaan kepada hal-hal lain menahan jiwa jauh dari Allah; karena mereka tidak menggantungkan semangat mereka, pengharapan mereka, sukacita mereka pada Allah.

Mereka tidak mengetahui apa artinya memiliki sukacita Kristus yang menuntun kepada Mata Air kehidupan, memenangkan jiwa-jiwa kepada kebenaran.

Pendapat mereka sebelumnya itu seperti duri yang menghimpit Sabda Allah, dan ketika kebenaran ditabur, dan perlu menggeser semak duri agar akarnya bertumbuh, mereka merasa segala sesuatu menjauh dari mereka, dan mereka berada dalam masalah.

Ketika mereka yang memiliki sebagian kebenaran diajak untuk mempelajari beberapa titik yang menyimpang dari pendapat mereka sebelumnya, mereka jadi bingung.

Ada banyak orang yang memiliki pengetahuan yang tidak sempurna tentang karakter Allah.

pengalaman yang kerdil

Mereka mengira Dia itu keras dan sewenang-wenang, dan ketika fakta disampaikan bahwa Allah itu kasih, sulit bagi jiwa-jiwa ini menyingkirkan pemikiran mereka yang keliru tentang Allah.

Tetapi jika mereka tidak membiarkan Firman Allah masuk, menggeser semak duri, maka tanaman berduri itu akan mulai bertumbuh lagi dan menghimpit Firman Allah yang baik itu.

Pengalaman keagamaan mereka menjadi kerdil, karena kejahatan dalam hati mereka akan menghimpit tanaman kebenaran yang lembut, dan menjauhkan suasana kerohaniannya.

Hukum Allah adalah aturan bagi pemerintahan Allah, dan sepanjang zaman kekekalan itu akan menjadi standar kerajaanNya. 

Jika kita tidak berserah pada syarat-syaratnya dalam kehidupan ini, belajar mengasihi Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti diri sendiri, maka kita tidak akan mengalami perubahan tabiat pada saat Yesus datang.

Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.” Matius 13:7.

 

-Suara Hati Nurani, Hlm. 106-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *