Pekabaran Allah Yang Istimewa Untuk Sekarang

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

img_6217-copyHari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang. Roma 13:12

Pada zaman seperti ini, satu saja sasaran pandangan kita ialah mengerahkan setiap sarana yang disediakan Allah dengan mana kebenaran dapat ditanamkan dalam hati manusia. . . . Adalah menjadi kewajiban setiap orang Kristen berjuang dengan segala kemampuannya untuk menyebarluaskan pengetahuan kebenaran itu.

Allah sudah lama menunggu, dan Ia masih menunggu, makhluk manusia yang menjadi milikNya baik oleh penciptaan maupun penebusan, supaya mendengar akan suaraNya,  dan mengikuti Dia sebagai anak-anak yang mengasihi dan taat, yang rindu berada di sisiNya, dan menginginkan terang wajahNya bersinar kepada mereka. Kita harus  membawa pekabaran malaikat ketiga kepada dunia, memberi amaran kepada manusia terhadap penyembahan kepada binatang dan patungnya, dan memberi pengarahan kepada mereka supaya menempatkan diri mereka setaraf dengan mereka yang “memelihara hukum-hukum Allah dan iman akan Yesus.” Allah tidak menunjukkan kepada kita kapankah saatnya pekabaran ini akan ditutup, atau kapankah pintu kasihan akan berakhir. . . . Maka kewajiban kita ialah menunggu dan bekerja serta menanti, bekerja setiap saat bagi jiwa-jiwa manusia yang akan binasa. . .  .

Sekarang, sekaranglah waktunya bagi kita berjaga-jaga, bekerja, dan menunggu. .  . . Kesudahan segala perkara sudah di ambang pintu. . . . Roh Tuhan sedang bekerja membawa kebenaran firman yang diilhamkan dan memeteraikannya kepada jiwa sehingga dengan demikian yang mengaku para pengikut Kristus akan merasakan kesukaan kudus dan suci supaya mereka dapat menyampaikannya kepada orang lain. . . .

Adalah dibutuhkan kesaksian yang lebih mendesak, lebih dalam, lebih kuat terhadap kuasa kebenaran seperti yang tampak pada kesalehan yang praktis dari orang-orang yang mengaku mempercayainya.

Kita harus menanamkan kebenaran di dalam hati, dan menga­jarkannya kepada orang  lain sama seperti Yesus mengajarkannya. Dunia sedang berada pada masa yang paling khidmat; karena jiwa­jiwa sedang memutuskan apa yang akan menjadi nasib mereka sampai selama-lamanya. Setan dan malaikat-malaikatnya dengan tidak henti­hentinya berusaha meniadakan hukum Allah, sehingga dengan demikian memperbudak jiwa manusia dalam perbuatan dosa. Kegelapan yang menudungi bumi semakin pekat, tetapi mereka yang berjalan dengan Allah dalam kerendahan hati tidak merasa takut terhadap apapun.”

 

Maranata Hal. 107 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *