PENERJEMAH PERCAKAPAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Para ilmuwan di Bulgaria mengaku bahwa mereka telah menemukan penerjemah instan yang memungkinkan orang berbicara di telepon dalam berbagai bahasa untuk saling memahami. Tim peneliti dari Rousse, Bulgaria, yang juga mengerjakan program komputer yang menerjemahkan teks, kini mengklaim telah mematenkan teknologi yang mengubah kata-kata yang diucapkan dalam satu bahasa, menjadi kode digital yang kemudian dapat langsung ditafsirkan ke dalam bahasa lain. Para ilmuwan mengklaim bahwa chip penerjemahan tersebut dapat dimasukkan ke telepon apa pun. Pimpinan proyek mengatakan kepada televisi nasional Bulgaria: “Seseorang dapat berbicara dengan bebas di telepon dalam bahasa ibu mereka, dan di ujung dunia lain orang dapat mendengar terjemahan dari apa yang mereka katakan.”

Penerjemahan pidato instan pertama sebenarnya hanya fiksi dan dipopulerkan di serial TV fiksi ilmiah. Itu disebut “Penerjemah Suara Universal.” Umat ​​manusia dalam beberapa dekade terakhir telah bekerja dengan kemajuan teknologi komputer untuk memungkinkan penerjemahan percakapan secara instan. Teknologi ini mengintegrasikan tiga teknologi perangkat lunak: pengenalan ucapan otomatis, mesin penerjemahan, dan sintesis suara. Sistem yang lebih baru sebenarnya telah bergerak melampaui terjemahan “kata demi kata” ke frasa, konteks, pengucapan, dan intonasi.

Robert Palmquist adalah orang pertama yang mengembangkan dan mengkomersialkan penggunaan umum sistem penerjemahan ucapan. Dia menciptakan SpeechGear pada tahun 2001 dan memiliki hak paten untuk karyanya itu. Salah satu perangkat seluler pertama yang dia buat adalah menerjemahkan bahasa Jepang ke bahasa Inggris. Ada peningkatan penggunaan perangkat ini di fasilitas medis, sekolah, departemen kepolisian, hotel, toko ritel, dan pabrik. Sistem ini dapat digunakan di mana pun orang berbicara! Bayangkan menghilangkan sepenuhnya hambatan bahasa, kapan saja, di mana saja.

Tahukah Anda bahwa Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan telah mematenkan teknologi ini selama ribuan tahun? Faktanya, tidak peduli bahasa apa yang kita gunakan, bahkan jika kita tidak dapat memikirkan kata-kata yang tepat, Roh Kudus dapat menafsirkan pesan dari pikiran dan hati kita kepada takhta Allah. Paulus menulis, “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan” (Roma 8:26).

Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. 1 Korintus 13:11.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *