PERISTIWA-PERISTIWA SETELAH KEDATANGAN YESUS

Pendalaman Alkitab
Mari bagikan artikel ini

Layar yang tidak dapat dipindah yang terbesar di dunia berada di Sydney, Australia, terbentang sejauh 117 kaki kali 97 kaki, dengan ukuran luas sebesar 11.349 kaki persegi. Bioskop tersebut dibuka pada bulan september 1996 dengan total tempat duduk untuk 540 orang.

Namun pada 5 Mei 2015, layar ini dikalahkan ketika enam puluh proyektor yang menghasilkan lebih dari sejuta lumen menyorot film pada sebuah permukaan raksasa berukuran 420.000 kaki persegi—yakni tembok Hoover Dam, salah satu keajaiban teknik dari dunia modern.

Itu benar-benar adalah pertunjukan film yang besar, tetapi suatu hari nanti, Tuhan akan mempresentasikan sejarah manusia dan menunjukkan nasib akhir setiap orang yang pernah hidup di dunia ini di layar yang jauh lebih besar. Tidak perlu memesan tempat duduk, karena kita semua akan menyaksikan pemandangan ini di akhir seribu tahun yang dise- but milenium, namun apakah itu?

Tepatnya, kata “milenium” tidak pernah muncul di Alkitab. Itu adalah dua bahasa Latin, “mille” dan “–ennium,” yang jika digabungkan berarti “seribu tahun.” Istilah ini telah digunakan banyak orang Kristen untuk menamakan periode seribu tahun yang disebutkan di Wahyu 20, dimana frase “ribuan tahun” disebut enam kali dalam ayat 1 sampai 7.

Pada zaman ini, banyak pendapat yang berbeda di dalam dunia Kekristenan mengenai peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan awal, jangka waktu, dan akhir dari milenium. Karena itu, kami akan membahas dengan hati-hati apa yang Alkitab benar-benar katakan mengenai era yang penting ini …

PERISTIWA-PERISTIWA PADA AWAL MILENIUM

 Anda telah belajar bahwa ketika Yesus kembali, orang benar yang sudah mati akan dibangkitkan dan, bersama dengan orang benar yang masih hidup, bertemu Yesus di awan-awan dan dibawa ke surga. (Lihat 1 Tesalonika 4:15-17.) Anda juga sudah tahu bahwa orang yang masih hidup yang tidak selamat akan di- binasakan oleh terang kemilau kedatangan-Nya, dan yang tidak selamat dan telah mati akan tetap mati.

Apa yang tertinggal adalah bumi yang tandus dan sunyi. “Maka pada hari itu akan bergelimpangan orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN dari ujung bumi sampai ke ujung bumi. Mereka tidak akan diratapi, tidak akan dikumpulkan dan tidak akan dikuburkan; mereka akan menjadi pupuk di ladang” (Yeremia 25:33; lihat juga 4:23-26). Jelas sekali bahwa kehidupan di bumi untuk manusia selama seribu tahun itu tidak mungkin.

Perhatikan bagaimana Alkitab menerangkan apa yang akan terjadi selanjutnya:

“Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya” (Wahyu 20:1–3).

Sementara umat yang selamat berada di surga dan yang tidak selamat terbaring mati di bumi, setan akan dirantai di planet ini selama 1.000 tahun. Itu bukanlah tempat yang Anda mau tempati! Dunia ini digambarkan sebagai “jurang maut,” yang kata Yunaninya adalah abussos, yang berarti “gelap, terbuang, daerah tandus, dan keadaan kacau.” Ini paralel dengan kata Perjanjian Lama yang digunakan di Yeremia 4 dan juga di Kejadian 1:2 saat menggambarkan bumi sebelum penciptaan sebagai “tak berben- tuk dan kosong.” Kedatangan Yesus yang kedua membuat dunia ini turun dalam keadaan tidak beraturan sebagaimana adanya sebelum penciptaan.

Apakah Setan ditahan di bumi dengan rantai secara harfiah dan dilemparkan ke jurang yang harfiah? Tidak. Malaikat-malaikat yang sudah jatuh tidak dibelenggu dengan rantai secara fisik. Alasan bahwa Setan dibatasi di dunia ini adalah bahwa “dia tidak dapat menipu bangsa-bangsa sampai seribu tahun berakhir.” Satu-satunya cara mencegah pekerjaan kejahatannya adalah menyingkirkan semua orang dari padanya dan membatasinya di tempat dimana tidak ada orang lain. Inilah keadaan dunia yang kosong yang membelenggu Setan.

PERISTIWA-PERISTIWA SELAMA MILENIUM

Saat Setan ditawan di bumi, umat Tuhan memerintah bersama dengan-Nya di surga. Inilah yang dikatakan Yesus saat murid-Nya Petrus bertanya, “Tuhan, ke mana Engkau akan pergi?” (Yohanes 13:36). Yesus menjawab, “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.” Tempat apakah yang dituju pengikut Kristus?

“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada”  (Yohanes  14:1–3)

Rasul Yohanes juga menggambarkan dimana umat yang selamat akan berada: “Memerintah sebagai raja bersama Kristus untuk masa seribu tahun” (Wahyu 20:4). Orang-orang kudus “bersama dengan Kristus” di surga, yang adalah Yerusalem baru, dan yang akan turun ke bumi pada akhir milenium (lihat Wahyu 3:12; 21:2).

Yohanes menjelaskan lebih lanjut, “Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi” (Wahyu 20:4). Orang-orang kudus tidak akan menentukan siapa yang selamat dan siapa yang hilang. Pekerjaan ini sudah diselesaikan oleh Tuhan. Sebenarnya, pekerjaan penghakiman selama milenium melibatkan semua yang ditebus untuk memeriksa kasus setiap malaikat jahat dan orang yang hilang sehingga tidak ada lagi pertanyaan di dalam pikiran orang-orang yang ditebus mengenai keadilan dan belas kasihan Tuhan.

Selama 1.000 tahun, orang-orang kudus akan “menghakimi” malaikat-malaikat dan orang-orang jahat. Paulus menggambarkan pemeriksaan kitab-kitab di surga ini:

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti? Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari” (1 Korintus 6:2, 3).

Bayangkan kita berada di surga dan menemukan bahwa salah seorang yang dikasihi dan diharapkan berada di sana ternyata tidak ada. Secara alamiah Anda akan bertanya mengapa. Tuhan memberikan kesempatan untuk setiap pertanyaan untuk dita- nyakan dan dijawab. Semua keraguan akan dikubur selamanya.

PERISTIWA-PERISTIWA SETELAH MILENIUM

 Apa yang akan terjadi pada akhir seribu tahun? Alkitab berkata, “Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa” (Wahyu 20:7, 8).

Alasan mengapa setan dapat menipu manusia lagi adalah karena orang-orang jahat sudah dibangkitkan dari kematian. Ini menjelaskan ayat 5, yang mengatakan, “Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu.” Orang benar yang mati akan dibangkitkan pada waktu kedatangan Yesus, jadi “yang sisa dari orang mati” merujuk kepada mereka yang tidak dibangkitkan—yang adalah, mereka yang hilang. Yesus menyebut perkara ini sebagai “bangkit untuk  dihukum” (Yohanes 5:29).

Kristus dan umat-Nya sekarang turun dari bumi, dimana Dia akan mengakhiri pertentangan kosmik yang besar dengan setan dan memulai penghakiman seribu tahun. Tetapi, pertama “setan akan dilepaskan sedikit waktu lamanya” (Wahyu 20:3) untuk melakukan penipuan terakhirnya. Dia mengumpulkan semua orang jahat mengelilingi “perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihinya itu” (ayat 9). Gantinya memasuki Yerusalem Baru melalui keselamatan dari Yesus, mereka bertekad menyerang kota itu dan merebut kota itu dengan paksa.

Pada masa ini Tuhan mendirikan “takhta putih” agung penghakimannya. Seluruh umat manusia, semua yang pernah hidup, berdiri di hadapan Tuhan.

“Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab kehidupan. Dan orang- orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis di dalam kitab-kitab itu” (Wahyu  20:11, 12).

Umat tebusan akan aman di dalam kota sementara yang tidak selamat di luar. Rasul Paulus juga berbicara mengenai waktu ini saat dia berkata, “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah” (Roma 14:10). Yesus menggambarkan mereka yang menolaknya sebagai “sedang meratap” pada saat itu dan berkata bahwa akan ada “kertak gigi” (Lukas 13:28). Mengapa orang jahat dibangkitkan untuk berdiri di hadapan takhta Tuhan? Sebagaimana yang ditebus telah mengukuhkan keadilan Tuhan selama milenium, begitu juga orang jahat—termasuk Setan dan malaikat-malaikatnya—akan setuju dengan orang benar mengenai keputusan-keputusan Tuhan. Prediksi Paulus digenapi:

 “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi dan segala lidah mengaku: “ Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Filipi 2:9–11, penekanan ditambah- kan).

Saat kitab-kitab dibuka, setiap orang berdosa yang telah me- nolak kasih karunia Tuhan akan mengingat setiap tindakan dosa yang telah dilakukannya. Lalu dibukakan kepada setiap pria dan wanita pemandangan dari keseluruhan rencana keselamatan. Semua akan melihat setiap tindakan yang dilakukan Tuhan dalam mencari dan menyelamatkan manusia dari kematian. Dari pencobaan dan kejatuhan Adam, kepada salib Kristus, dan pada seluruh sejarah umat Tuhan dianiaya, setiap orang tahu bagian yang telah diperankan dalam menerima atau menolak belas kasihan Tuhan.

Akhirnya, semua akan mengakui dengan satu suara: “Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!” (Wahyu 15:3). Karakter kasih dan keadilan Pencipta akan diaminkan oleh semua yang pernah hidup. Tuduhan besar Setan melawan Tuhan—bahwa Dia tidak adil dan tidak berbelas kasihan—akan runtuh seperti debu.

Sekarang, saat upaya serangan terakhir dibuat untuk menyerang kota itu, Tuhan bergerak atas nama umat-Nya. “Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka” (Wahyu 20:9). “Setiap orang yang tidak terdapat namanya tertulis di Kitab Kehidupan dilemparkan ke dalam lautan api” (ayat 15). Orang-orang jahat tidak dibakar selama-lamanya, “sebab upah dosa ialah maut” (Roma 6:23). Yesus menegaskan bahwa api neraka ini “mampu membinasakan baik jiwa dan tubuh” (Matius 10:28). “Api yang kekal” adalah api yang tidak dapat dipadamkan dengan hasil yang permanen yang akan meng- habiskan dengan sepenuhnya orang jahat dan membersihkan bumi dari segala dosa. (Lihat halaman 19 untuk mempelajari lebih lanjut mengenai api neraka). Alkitab berkata, “Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang akan datang itu, Firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.” (Maleaki  4:1).

Ketika semua sudah dihabiskan dan pencemaran dosa sudah disingkirkan dari bumi, Tuhan akan menciptakan kembali planet ini sebagaimana adanya pada awalnya. “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu” (Wahyu 21:1). “Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: ‘Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!’ ” (ayat 5).

Pertentangan antara yang baik dan jahat akhirnya selesai! Dosa tidak ada lagi. Mulai dari saat itu, seluruh umat Tuhan akan selamanya dipenuhi dengan sukacita dan kegembiraan di hadirat Pencipta mereka yang pengasih, yang akan menghapus setiap air mata dari mata mereka.

SEMUA AKAN MENGAKUI DENGAN SATU SUARA: “BESAR DAN AJAIB SEGALA PEKERJAAN-MU YA TUHAN, ALLAH, YANG MAHAKUASA! ADIL DAN BENAR SEGALA JALAN-MU YA RAJA SEGALA BANGSA!” (WAHYU 15:3).


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *