Renungan Alkitab Harian

PERMULAAN HIKMAT

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Bertumbuh dalam Hikmat dan Pengetahuan

Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. Amsal 9:10

Kristus adalah guru terbesar yang pernah dilihat oleh dunia ini. Ia membawa pengetahuan kepada manusia langsung dari sorga. Pelajaran yang telah diberikanNya kepada kita adalah apa yang kita perlukan sekarang dan yang akan datang. la membentangkan di hadapan kita tujuan-tujuan hidup dan bagaimana kita dapat mencapainya.

Di dalam sekolah Kristus, pelajar-pelajar tidak pernah akan tamat. Di antara murid-murid terdapat orang-orang yang tua dan muda. Mereka yang memperhatikan ajaran-ajaran Guru ilahi itu akan selalu bertambah-tambah dalam hikmat, kehalusan budi pekerti, keagungan jiwa, dan demikianlah mereka sedia masuk ke dalam sekolah yang lebih tinggi dimana kemajuan akan terus meningkat sepanjang zaman yang kekal.

Akal budi yang tak terhingga itu membentangkan di hadapan kita pelajaran-pelajaran penting tentang hidup—pelajaran-pelajaran tentang kewajiban dan kebahagiaan. Pelajaran-pelajaran ini sering sukar dipelajari, tetapi tanpa pelajaran itu kita tidak dapat maju dengan sesungguhnya. Pelajaran itu mungkin memerlukan usaha yang sungguh-sungguh disertai air mata, dan mungkin pula sengsara, akan tetapi janganlah kita bimbang atau menjadi letih. Sampai akhirnya kelak kita akan mendengar panggilan Tuhan yang berbunyi, “Anakku, naiklah lebih tinggi.”. . .

Setiap kesanggupan, setiap sifat, yang telah dikaruniakan oleh Khalik kepada anak-anak manusia haruslah digunakan untuk kemuliaanNya; dan dalam penggunaan ini terdapatlah kegunaannya yang paling murni, paling suci, dan paling bahagia. Sementara prinsip agama dijunjung tinggi, setiap langkah yang lebih maju diambil dalam memperoleh pengetahuan atau dalam mengembangkan akal, adalah suatu langkah menuju perpaduan manusia dengan Ilahi, yang fana dengan yang Baka.

Jikalau orang-orang muda mau mempelajari dari hal Guru sorga itu, . . . mereka akan tahu benar-benar bahwa permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan. Setelah meletakkan dasar yang kuat mereka . . . menggunakan setiap hak dan kesempatan sebaik-baiknya, dan naik menuju ketinggian dalam kecerdasan pikiran.

Hidupku Kini, hal. 108


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *