Sebuah Perspektif yang Lebih Besar

Blog AFI
Mari bagikan artikel ini

a-larger-perspective-large

Pemboman di Belgia baru-baru ini adalah tindakan teroris paling mematikan dalam sejarah negara tersebut. Pada 22Maret, 3 buah bom paku meledak di bandara Brussel dan satu di sebuah stasiun metro di Zaventem. Bom lain ditemukan di bandara tetapi tidak meledak. Jaringan teroris ISIL mengakui bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pemerintah akhirnya mengumandangkan tiga hari nasional perkabungan.

Hanya lima hari berselang setidaknya 72 orang terbunuh dan 300 terluka dari sebuah bom bunuh diri di sebuah taman terbesar di Lahore, Pakistan. Keluarga Kristen yang berkumpul untuk merayakan Paskah menjadi sasarannya, meski banyak juga orang Muslim yang terbunuh. Mayoritas yang terbunuh adalah wanita dan anak-anak. Sebuah kelompok yang terhubung dengan Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Negara itu dalam perkabungan.

Dimanakah Tuhan dalam semua yang terjadi ini? Tuhan dalam Alkitab digambarkan sebagai penuh belas kasih, jadi bagaimana bisa Tuhan yang maha kuasa tidak menghentikan serangan yang membunuh orang-orang yang tidak bersalah? Di tengah-tengah kebingungan emosi ini, kemarahan yang tidak terkendali, dan duka yang tak terbendung, bagaimana kita dengan jelas memahami perspektif surga? Kebenarannya adalah kita tidak dapat mempercayai perasaan atau media terkenal untuk memperoleh jawabannya. Satu-satunya sumber pengetahuan adalah Alkitab, yang telah terbukti lagi dan lagi menjadi sebuah batu karang yang tahan untuk berdiri.

Sebagaimana sebuah drone dengan sebuah kamera yang melayang menuju angkasa dan memperluas perspektif kami, Firman Tuhan membuka pemahaman kita akan kejahatan dan peristiwa-peristiwa kehancuran dalam sejarah manusia. Firman Tuhan dengan handal meramalkan bahwa tindakan-tindakan semacam itu akan meningkat di hari-hari akhir sebelum Yesus datang kembali, dan itu menunjuk pada Setan sebagai inisiator kejahatan. Ia memimpin manusia untuk melakukan kejahatan lalu mengacungkan jarinya pada Tuhan.

Kita tahu bahwa Tuhan akan mengakhiri ketidakadilan ini. Mengenai penghakiman besar, rasul Yohanes menuliskan, “Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.”

Apa yang akan terjadi pada para pembunuh yang tidak bertobat? Firman Tuhan berbicara kepada kita, “Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh,… akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.” (Wahyu 21:8). Kita dapat tahu bahwa iblis adalah sumber dari segala kejahatan. Suatu saat nanti ia akan dihentikan di jalurnya.

Untuk mempelajari lebih mengenai pembinasaan akhir semua dosa dan kejahatan klik di sini.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *