PIKIRKANLAH PERKARA YANG DI ATAS

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Man holding arms up in praise against golden sunset

Pikirkanlah perkara yang di atas bukan yang di bumi. Kolose 3:2

Apabila umat Allah mengalihkan pandangan mereka dari perkara-perkara dunia ini dan mengarahkan pandangan mereka ke sorga dan perkara-perkara sorgawi mereka akan menjadi orang-orang yang aneh, oleh sebab mereka akan melihat anugerah dan  kebajikan serta belas kasihan yang telah ditunjukkan Allah kepada anak-anak manusia. KasihNya akan meminta sambutan dari mereka, dan kehidupan mereka akan menunjukkan kepada orang-orang di sekitar mereka bahwa Roh Allah yang mengendalikan mereka, bahwa mereka memikirkan perkara yang di atas bukan yang di bumi.

Dalam memikirkan tentang sorga, kita boleh menaruh angan-angan kita sejauh jangkauan pikiran kita lalu pikirkan pendapat-pendapat yang tertinggi bahwa kita berkemampuan untuk berpikir, maka pikiran kita akan menjadi letih dalam usaha untuk mengerti luasnya dan dalamnya serta tingginya pokok pembicaraan itu. Mustahillah bagi pikiran kita untuk menyerap tema-tema besar tentang kekekalan.  Lagipula mustahil bagi kita melakukan suatu usaha untuk mengerti hal-hal ini tanpa usaha memikirkan seluruh tabiat kita untuk kebaikan dan memiliki pengaruh  yang meninggikan pada pikiran kita. Apabila kita memikirkan bagaimana Kristus datang kedunia kita untuk mati bagi manusia yang jatuh, kita mengerti akan suatu yaitu harga yang dibayar untuk menebus kita, dan kita menyadari bahwa tidak ada kebaikan atau kebesaran sejati diluar Allah sendiri.

Hanyalah dengan melalui terang yang bersinar dari salib Golgota dapat kita mengetahui sampai berapa dalamnya dosa dan kemerosotan yang menjatuhkan bangsa manusia melalui dosa. Hanyalah dengan panjangnya rantai yang diulurkan dari sorga untuk menarik kita ke atas dapat kita mengetahui betapa dalamnya kita telah tenggelam. Dan hanyalah dengan menjaga kenyataan-kenyataan yang tidak kelihatan oleh mata sehingga dapat kita mengerti sesuatu tentang tema penebusan.

Kita sudah hampir tiba di rumah; kita segera akan mendengar suara Juruselamat yang lebih merdu dari musik apapun, yang mengatakan, Peperanganmu telah selesai. Masuklah ke dalam kebahagiaan Tuhanmu. Berbahagialah, berbahagialah yang merupakan ucapan syukur; saya ingin mendengarnya dari bibirNya yang baka. Saya ingin memujiNya; saya ingin menghormatiNya yang duduk di atas takhta. Saya ingin suara saya bergema dan berkumandang di istana sorga. Maukah engkau berada di sana? … Allah menolong kita, dan mengisi kita dengan segala kesempurnaan dan kuasa, lalu kita akan dapat mengecap kebahagiaan dunia yang akan datang.

 

Maranata Hal. 322


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *