Protestan Bersatu Dengan Kepausan

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

kenneth-with-his-holiness-6001

Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu adalah sepuluh raja, yang belum mulai memerintah, tetapi satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan binatang itu. Mereka seia sekata, kekuatan dan kekuasaan mereka, mereka berikan kepada binatang itu. Wahyu 17:12,13

Ketika kita mendekati krisis terakhir, maka itulah saat penting bahwa keselarasan dan kesatuan harus ada di antara perkakas­perkakas Tuhan. Dunia dipenuhi dengan pergolakan dan peperangan serta perselisihan. Namun di bawah satu kepala — kuasa kepausan — maka orang-orang akan bersatu untuk melawan Allah dalam diri saksi-saksiNya.

Apakah yang telah menyebabkan kerajaan ini memperoleh kuasa ini? Protestan, suatu kuasa yang, pada pihak lain mengaku memiliki roh dan pembawaan seekor anak domba dan bersekutu dengan Sorga, di pihak sini ia berbicara dengan suara seekor naga. Ini digerakkan oleh suatu kuasa dari bawah.

“Mereka seia sekata.” Akan ada ikatan persatuan yang menyeluruh, suatu perpaduan raksasa, suatu persekutuan kekuatan Setan. “Kekuatan dan kekuasaan mereka, mereka berikan kepada binatang itu.” Begitulah dinyatakan kesewenang-wenangan yang sama, kuasa menindas terhadap kebebasan beragama, kebebasan menyembah Allah sesuai dengan keyakinan, sama seperti yang dinyatakan oleh kepausan, ketika pada masa yang lalu ia menganiaya mereka yang tidak mau menerima upacara-upacara keagamaan dan perayaan-perayaan Roma.

Dalam peperangan yang akan berkecamuk pada akhir zaman akan ada persatuan melawan umat Allah, yaitu semua kuasa kejahatan yang telah murtad dari kesetiaan terhadap hukum Yehova. Dalam peperangan ini hari Sabat hukum keempat akan menjadi pokok persoalan yang besar; sebab di dalam hukum hari Sabat sang pemberi Hukum itu memperkenalkan diriNya sebagai Khalik langit dan bumi.

Melalui dua kesalahan besar, yaitu kebakaan jiwa dan kesucian hari Minggu, Setan akan menjerumuskan orang-orang ke bawah penipuannya. Sementara yang pertama tadi meletakkan dasar-dasar spiritisme, yang kedua menciptakan ikatan simpati dengan Roma. Protestan di Amerika Serikat akan paling jauh merentangkan tangannya melintasi lautan untuk memegang tangan spiritisme, mereka akan melampaui jurang pemisah untuk berjabatan tangan dengan kuasa Roma; dan di bawah tiga serangkai ini, negara ini akan mengikuti jejak Roma dalam menginjak-injak  hak azasi keyakinan.

Maranata Hal.187 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *