Saat Yang Genting

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Moses & SinaiSiapakah yang dapat tahan akan hari kedatanganNya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam  dan seperti sabun tukang penatu. Maleakhi 3:2

Oleh sebab mereka berdosa, maka orang Israel dilarang mendekati gunung ketika Allah akan turun ke atasnya untuk memaklumkan hukumNya, jangan sampai mereka hangus terbakar oleh kemuliaan hadiratNya yang menyala-nyala. Jika sedemikian rupa pernyataan kuasaNya yang menandai tempat yang dipilih untuk memaklumkan hukum Allah, betapa mengerikan pengadilanNya nanti apabila Ia datang untuk pelaksanaan hukum-hukum yang kudus itu. Bagaimana nanti mereka yang melanggar kekuasaanNya akan tahan berdiri menghadapi kemuliaanNya pada hari pembalasan yang besar itu? …

Ketika Hadirat ilahi dinyatakan di Sinai, kemuliaan Allah laksana api yang menyala-nyala. . . . Tetapi ketika Kristus akan datang dengan kemuliaan dengan malaikat-malaikatNya yang kudus maka seluruh bumi akan diterangi dengan terang hadiratNya yang luar biasa. . . .

Belum pernah sejak manusia diciptakan menyaksikan pernyataan kuasa ilahi yang sedemikian rupa sama seperti ketika hukum itu dimaklumkan dari Sinai. … Di tengah-tengah kegoncangan alam yang mengerikan suara Allah yang bagaikan trompet, terdengar dari awan. Gunung itu bergoncang dari dasar sampai ke puncak, dan barisan orang Israel pucat dan gemetar ketakutan, sujud menyembah dengan muka sampai ke bumi. Ia yang suaranya menggoncang bumi telah memaklumkan, “Satu  kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga.” . . .

Ketika Musa datang dari Hadirat ilahi di gunung, di mana ia telah menerima loh batu kesaksian, orang Israel yang bersalah tidak tahan melihat cahaya kemuliaan  wajahnya. Betapa tidak berartinya para pendurhaka memandang Anak Allah ketika Ia akan muncul dalam kemuliaan BapaNya, disertai oleh semua malaikat sorga, untuk  melaksanakan pehukuman terhadap para pendurhaka hukumNya dan para penolak pendamaianNya. . . .

Tetapi di tengah-tengah pergolakan pehukuman ilahi anak-anak Allah tidak beralasan untuk merasa takut. “Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umatNya, dan benteng bagi orang Israel.” Hari yang akan mendatangkan ketakutan dan kebinasaan kepada orang­orang durhaka terhadap hukum Allah, akan mendatangkan “sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,” bagi orang yang menurut.

 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *