Sabat: Topik Yang Sangat Dibenci Setan (3)

Pendalaman Alkitab
Mari bagikan artikel ini

Dalam Artikel Nubuatan sebelumnya kita telah lihat dari berbagai sudut pandang dan kita dapati bahwa hari Sabat yang benar adalah hari Sabtu, dari Jumat matahari terbenam sampai kepada Sabtu matahari terbenam. Lalu kenapa masih banyak orang yang menolak hal ini? Mari perhatikan beberapa penolakan yang umum kita ketahui di sekitar kita:

  1. Kita tidak hidup dibawah hukum, kita hidup dibawah Kasih Karunia.
    Kita sudah mempelajarinya dalam artikel nubuatan Saksi Misterius 1 dan 2 yang membahas tentang Hukum Tuhan. Jika ada seorang pengkhotbah yang mengatakan kepada Anda bahwa kita tidak perlu lagi untuk memelihara Hari Sabat karena kita sudah berada di bawah Kasih Karunia, lalu katakan kepadanya: “Haleluya! Malam ini, ketika Anda tidur, saya akan mengambil (mencuri) mobil Anda. Lalu memelihara hari Minggu, saya akan mencurangi persembahan untuk gereja.”
    Tentunya si pengkhotbah itu akan mengatakan bahwa itu itu adalah pelanggaran hukum atau perintah kedelapan dan bahwa Anda seharusnya menuruti ke sembilan perintah yang lainnya.Tetapi mari kita lihat ayat yang menyatakan bahwa kita tidak hidup dibawah hukum melainkan kasih karunia. Roma 6:14 Paulus mengatakan, “Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.” Apakah yang dimaksud ayat ini? Mari kita baca ayat berikutnya, ayat 15,  “Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!”
    Hanya karena kita hidup dibawah kasih karunia bukan berarti memberikan kita kebebasan untuk melanggar salah satu dari Sepuluh Perintah Tuhan.
    Penolakan umum yang lain yang kedua dari kebanyakan orang yang lain adalah . . .

 

  1. Tidak ada seorangpun dapat mentaati Sepuluh Hukum Tuhan.
    Jika ada seseorang yang menyatakan hal ini, tanyakan padanya, “Hukum mana yang Anda langgar?” Dalam banyak kasus, mereka tidak memelihara Perintah Hari Sabat. Yesus berkata, Yoh 14:15, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” Apakah Dia memberitahukan kita untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin kita bisa lakukan? Saat ini, tentu saja, dengan kekuatan kita itu tidak mungkin, tetapi di dalam kuasa Tuhan hal ini adalah mungkin.

    Berikut ini ayat lain mengenai Sepuluh Hukum atau Perintah Tuhan, Pengkhotbah 12:13, ”Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.”

    Ayat yang lain, 1 Korintus 7:19, “Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.”
    Jadi Paulus berkata, mentaati hukum Tuhan adalah hal yang sangat penting.Ayat yang lain dalam 1 Yohanes 2:3, 4 mengatakan: “Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.” Jadi di sini kita dapati, Tuhan ingin supaya kita menuruti perintah-Nya.

Penolakan yang lain adalah mengatakan . . .

  1. Kami memelihara Hari Tuhan.
    Kira-kira hari apa itu? Mari ijinkan Tuhan memberitahukan kepada kita. Dia katakan di Matius 12:8, ”Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.“
    Ayat yang lain dalam Yesaya 58:13, Tuhan berkata, “Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku…”
    Jadi jika seseorang mengatakan bahwa dia memelihara hari Tuhan, maka dia tentunya akan memelihara hari Sabat.
  2. Hukum pemeliharaan hari Sabat tidak dianjurkan untuk disucikan di Perjanjian Baru.
    Faktanya adalah justru dianjurkan. Jika seseorang mengatakan kepada Anda demikian, tanyakan kepada mereka apakah mereka pernah membaca Perjanjian Baru. Mari kita lihat dalam Matius 24:20. Kristus berkata, “Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.”  Disini Kristus melihat jauh kedepan 40 tahun yang akan datang ketika Yerusalem dihancurkan oleh Pasukan Romawi dibawah komando dari Jendral Titus.
    Dan Dia memberikan instruksi kepada para pengikut-Nya untuk berdoa supaya ketika mereka melarikan diri dari Yerusalem tidak jatuh pada musim dingin atau pada Hari Sabat. Dan yang terjadi adalah, Tuhan menjawab doa mereka. Mereka tidak melarikan diri pada musim dingin ataupun pada hari Sabat.
    Hanya ada SATU perintah yang secara KHUSUS Yesus katakan kepada para pengikut-Nya untuk tetap dipelihara setelah salib—HARI SABAT. Tentu saja kita harus memelihara semua hukum, tetapi Kristus secara khusus menekankan hukum yang kempat—Hari Sabat.Pertanyaan berikutnya adalah, apakah para pengikut Kristus tetap memelihara Sabat yang kudus setelah peristiwa penyaliban?
    Kisah 13:14, “Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ.” [Kata mereka dalam ayat ini adalah Rasul Paulus dan orang-orang yang bersamanya]
    Mari kita baca ayat 42: “Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat” Wow, tentu menjadi suatu peristiwa yang penuh sukacita ketika kita mendapati di kota kita semua orang berkumpul untuk mendengarkan Firman Tuhan pada hari Sabat.Jadi dalam ayat-ayat tadi kita mendapati bahwa umat-umat Kristen di Perjanjian baru memelihara Hari Sabat yang kudus.

    Ayat yang lain dalam Kisah 17:2. Alkitab mengatakan, “Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci.” Ternyata memelihara Hari Sabat adalah merupakan KEBIASAAN dari Rasul Paulus.  Jadi kita bisa lihat bahwa Rasul Paulus adalah seorang pemelihara Sabat. Anda akan menemukan ada 84 pertemuan di hari Sabat yang dicatat di kitab Kisah Para Rasul.
    Tetapi hanya ada satu catatan mengenai pertemuan di hari Minggu. Dan kita akan membahas selengkapnya pada artikel nubuatan selanjutnya mengenai Hari Minggu/Pertama ini.
    Kita sudah melihat hari Sabat merupakan hari kudus yang dipelihara pada Rasul.

 

Mari pertimbangkan beberapa fakta yang ada di kitab Kisah Para Rasul:

  1. Hari Sabat dipelihara kekudusannya di Antiokia (Kisah 13:42-44).
  2. Hari Sabat dikuduskan juga di Filipi (Kisah 16:13), demikian juga di Tesalonika (Kisah 17:2-4) dan di Korintus hari Sabat juga di pelihara (Kisah 18:4).

Jadi kita bisa melihat umat-umat Kristen mula-mula memelihara Hari Sabat. Dari zaman Adam sampai dengan Musa, umat-umat Tuhan memelihara Hari Sabat. Dari zaman Musa kepada zaman Yesus, umat-umat Tuhan memelihara Sabat. Yesus sendiri juga memelihara Hari Sabat. Demikian juga para Rasul juga memelihara Sabat.  Jadi adakah keraguan dalam diri kita untuk memelihara Sabat?

“Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap. Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN.”  Yesaya 66:22, 23.

Jadi setiap Sabat, kita akan datang dan menyembah Tuhan. Sejak hari Sabat dikuduskan di Taman Eden sebelum masuknya dosa, dari saat itu hari Sabat akan terus dikuduskan sampai di dunia yang baru nanti.

Apakah tidak terpikir dalam benak kita bahwa kita pun perlu memelihara dan menguduskan Sabat mulai sekarang? Ada berkat yang khusus dari penyucian Hari Sabat.

Kalau begitu, adakah yang merubah Hari Sabat?  Tidak ada jawaban yang singkat atas pertanyaan ini. Jawaban yang simpel sering membuat salah pengertian (pertanyaan ini akan dibahas khusus di artikel-artikel selanjutnya).

Tetapi perhatikan apa yang Yesus katakan, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” Hanya ada satu alasan untuk kita menuruti Perintah Tuhan. Apakah alasan itu? Karena kita MENGASIHI YESUS. Ketika kita mengasihi Yesus, maka kita akan rindu untuk menuruti apapun yang Yesus perintahkan bagi kita.

Dan Yesus memiliki hari yang spesial yang dia ingin kita pelihara. Dan kita menemukan bahwa hari Sabat adalah menjadi hari spesial untuk bertemu dengan Yesus.

Namun ada satu pertanyaan, bagaimana dengan mereka yang telah meninggal dan tidak pernah memelihara hari Sabat? Apakah mereka tidak dapat selamat? Tentu saja tidak demikian. Akan ada banyak orang yang nantinya selamat di Surga yang bisa jadi tidak pernah memelihara hari Sabat. Mereka sama sekali belum tahu tentang hal itu. Tetapi di akhir zaman, apa yang akan terjadi?  Daniel 12:4 berkata, bahwa pengetahuan akan bertambah-tambah.  Kebenaran Alkitab akan ditemukan kembali—termasuk kebenaran tentang Hari Sabat. Sehingga tidak akan ada maaf bagi kita yang mengetahui tentang kebenaran Sabat namun mengabaikannya atau tidak mau untuk tahu.

Mungkin bagi kebanyakan orang topik mengenai Sabat ini adalah sesuatu hal yang baru. Tapi, apa alasan untuk memelihara dan menguduskan hari Sabat? Karena Kasih kepada Yesus.

Mari kita perhatikan ilustrasi ini:  7 gelas yang berisi air yang mewakili hari dalam 1 pekan, tetapi gelas yang ketujuh berisi juice buah yang menyehatkan. Dari ilustrasi ini kita bisa memahami betapa ada perbedaan antara hari Sabat dengan hari yang lainnya. Ketika kita meminum gelas yang ketujuh, bukankah akan terasa menyegarkan. Kita harus merasakan perbedaan ini, perbedaan antara hari Sabat dan keenam hari lainnya. Hari Sabat adalah hari yang Tuhan tetapkan untuk mendatangkan berkat untuk kita (sekalipun ini tidak masuk akal bagi Anda sekarang).

Pelajaran ini mengundang kita untuk mencari dan merasakan berkat kesegaran dari hari Sabat. Ketika kita menjalani hari Sabat, kita akan temukan bahwa kita memiliki waktu untuk beristirahat, waktu untuk beribadah, waktu untuk Tuhan, waktu untuk keluarga, Tuhan tahu kita membutuhkan hari Sabat.

Mungkin ada di antara kita yang mulai berpikir hal ini sepertinya cukup bagus dan baik. Memiliki satu hari khusus dalam sepekan tentu bisa jadi menyenangkan. Tapi muncul dalam benak Anda bahwa, “Hari Sabtu saya kan masih bekerja. Jadi apa yang harus saya buat?”  Yesus berkata dalam Matius 6:33, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu  akan ditambahkan kepadamu.”  Apa yang dimaksud semuanya? Dari ayat sebelumnya kita dapati bahwa itu adalah hal-hal untuk kebutuhan hidup Anda.

Jadi, pergi kepada atasan Anda dan katakan kepadanya, “Saya telah menemukan kebenaran hari Sabat di Alkitab, yaitu mulai dari Jumat ketika matahari terbenam sampai dengan terbenamnya matahari di hari Sabtu—itu adalah waktu yang kudus—saya bersedia bekerja di hari Minggu, saya akan bekerja di hari libur jika dibutuhkan, bahkan kalau perlu lembur di hari-hari kerja dalam sepekan itu, asalkan saya dapat menguduskan hari Sabat.”

Ribuan bahkan jutaan orang mengalami hal yang sama. Dan Tuhan membantu mereka untuk bekerja di luar hari Sabat, sehingga mereka dapat menyucikan Sabat. Beberapa kehilangan pekerjaan mereka, tetapi tahukan Anda apa yang Tuhan buat? Tuhan memberikan mereka pekerjaan yang lebih baik. Dalam jangka waktu yang panjang, Anda tidak akan kehilangan jika menempatkan Tuhan di prioritas pertama.

Pelajaran ini sekali lagi mengundang kita semua untuk melihat dan merasakan berkat dari hari Sabat.

Kembali Yesus berkata dalam Yohanes 14:15, mari kita baca bersama-sama: Jika engkau mengasihi aku turutilah perintah-perintahKu.”

Adakah kita rindu menyatakan kepada Yesus sekarang ini, “Tuhan, dengan kasih karuniaMu saya rindu untuk mengikuti dan memelihara perintahMu”?

Berapa banyak di antara kita yang memiliki kerinduan tersebut? Jika Anda rindu, BERTELUT dan BERDOALAH supaya Tuhan menyanggupkan Anda untuk menuruti yang Tuhan katakan tanpa harus bertanya kepada manusia.

Tuhan Memberkati.

Jika saudara rindu untuk mempelajari lebih tentang sabat kami memiliki buku yang berbicara tentang sejarah hari sabat.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *