Sandera yang Dibebaskan

Blog AFI
Mari bagikan artikel ini


Blog_HostageCrisisSydney“Ideologinya begitu kuat dan keras sehingga itu menghalangi nalar dan obyektivitasnya.” Tidak mau untuk menunggu lebih lama lagi polisi akhirnya menerobos masuk sebuah kafe di Sidney, Australia untuk membebaskan selusin sandera, melepaskan mereka dari 16 jam penawanannya oleh seorang pembawa pistol yang beraksi sendirian.

Itu menjadi akhir yang dramatis. Tidak ada peringatan. Setelah berjam-jam penungguan yang penuh ketegangan, penembakan dan teriakan terjadi. Para sandera tiba-tiba berlarian keluar gedung. Granat pelumpuh setelah granat cahaya dan ledakan terjadi, para petugas dengan berani masuk ke kafe yang gelap itu. Setidaknya tiga orang meninggal dalam misi itu, dua orang warga yang tidak bersalah dan seorang penembak bersenjata.

Man Haron Monis, seorang pengungsi dari Iran, dan yang menyatakan dirinya sebagai “penyembuh kerohanian,” menahan lebih dari setengah lusin sandera di kafe Lindt Chocolate Sidney, Australia. Segera setelah memasuki kafe sekitar jam 10 pagi di hari Senin dia memaksa beberapa sanderanya untuk memegang bendera hitam jihad di depan jendela kafe.

Pemegang senjata tersebut mengajukan permintaan dan menyatakan telah menanam bom-bom di seluruh kota. Tidak ada dari hal itu yang ditemukan. Mantan pengacaranya menjelaskan,

“Ini hanya tindakan acak dari seseorang. Ini bukan tindakan terorisme yang teroganisir. Ini adalah kepribadian seseorang yang salah sehingga melakukan perbuatan nekat… “Ideologinya begitu kuat dan keras sehingga itu menghalangi nalar dan obyektivitasnya.”

Dapat dikatakan kita juga hidup di sebuah dunia yang disandera oleh kejahatan. Saat Adam dan Hawa memilih untuk tidak menurut pada Tuhan di taman Eden, mereka menyerahkan kekuasaan dunia ini pada setan. Si musuh ini dulunya adalah seorang malaikat yang sempurna di samping takhta Tuhan. Tetapi dia menjadi sombong dan iri hati pada Putra Tuhan, sehingga itu menutup nalar dan obyektivitasnya.

Saat iblis diusir keluar dari Surga, dia datang ke muka bumi ini dengan sebagian penghuni Surga yang mengikuti dia. Setan lalu menyamarkan dirinya dan menggoda Hawa untuk makan buah terlarang. Saat dia dan Adam kemudian jatuh pada perangkapnya, mereka menjadi sandera sebuah kehidupan yang penuh dosa. Seperti halnya para sandera di Australia tadi, hanya mengandalkan kekuatan mereka sendiri, mereka tidak dapat melarikan diri. Mereka memerlukan bantuan dari luar.

Yesus lalu datang untuk membebaskan kita semua dari belenggu kejahatan. Meskipun kita ditakdirkan mati karena kejahatan kita, Kristus wafat menggantikan kita. Ia sekarang hidup untuk memberikan kuasa bagi kita untuk mematahkan cengkraman musuh dan berjalan dalam kemerdekaan. “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.” (Yohanes 8:36)

Anda mungkin tidak terkurung dalam sebuah kafe bersama seorang penembak gila yang menodongkan senjatanya pada Anda, tapi Anda mungkin terjebak dalam sebuah kehidupan penuh dosa. Anda mungkin ingin lepas dari belenggu itu, tapi Anda takut tidak akan pernah mampu melakukannya. Alkitab menjanjikan pada Anda, “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut…” (Mazmur 46:2,3). Anda dapat merdeka, meskipun ada kejahatan mengekang di sekitar Anda.

 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *