renungan

SEHAT DAN BERBAHAGIA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Pikiran Sehat Terdapat dalam Tubuh yang Sehat

Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena la berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Mazmur 16:8, 9

Orang Kristen haruslah hidup dengan dekat sekali pada Allah agar ia menyetujui hal-hal yang paling baik, “penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.” Hatinya harus dibiasakan untuk memuji dan mengucapkan syukur, ia haruslah selalu siap mengakui berkat-berkat yang diterimanya, mengingat siapakah yang telah berkata, “Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku.”. . .

Setiap orang wajib memupuk sifat riang gembira gantinya memikir-mikirkan duka dan kesusahan. Dalam hal ini banyak orang yang bukan saja mendatangkan kesusahan atas diri mereka sendiri, tetapi mereka mengorbankan kesehatan dan kebahagiaan mereka pada angan-angan hati yang tidak wajar. Banyak hal yang tidak menyenangkan di sekeliling mereka, dan wajah mereka yang terus cemberut lebih jelas tampak dari pada perkataan, ungkapan- ungkapan yang menunjukkan rasa tidak puas. Perasaan-perasaan batin yang tertekan ini, dari sudut kesehatan, merupakan luka besar terhadap mereka, karena oleh terhalangnya jalannya pencernaan, menggangu gizi makanan. Sementara dukacita dan kecemasan tak dapat menyembuhkan suatu luka, maka hal itu dapat menimbulkan kerugian besar; akan tetapi keadaan riang gembira dan menaruh pengharapan, sementara hal itu menerangi jalan orang-orang lain, “menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.”

KRISTUS DATANG UNTUK MEMULIHKAN DUNIA YANG DIHANCURKAN OLEH DOSA INI MENJADI INDAH SEBAGAIMANA MULANYA. . . . Dalam dunia baru tidak ada lagi dosa atau penyakit. . . . Dan tubuh akan dipulihkan pada kesempurnaan sebagaimana pada mulanya. Kita akan mengenakan gambar Tuhan kita yang tak bercacat cela itu. . . .

Perkembangan tabiat Kristen yang cenderung kepada kesempurnaan ini, adalah suatu pertumbuhan menuju keindahan. . . . Sebagaimana hati diubahkan oleh pembaharuan pikiran, hasil karunia Roh itu menanamkan kesannya pada wajah, dan wajah itu memancarkan kehalusan budi bahasa, dan budi pekerti, damai sejahtera, kebajikan, kemurnian, dan kasih yang lembut yang bertakhta dalam hati. . . .

Mengucap “syukurlah kepada Allah karena segala sesuatu.”

Hidupku Kini, hal. 155


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *