Sumber Tertinggi

Sumber Tertinggi

Bank Pustaka
Mari bagikan artikel ini

BK-UROleh Doug Batchelor

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allahdiperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” 2 Timotius 3:16, 17.

Sebuah Fakta yang Mengagumkan

Komandan William R. Anderson bersama dengan 116 awak kapalnya adalah yang pertama untuk mencapai 90 derajat utara … di bawah es. Perjalanan tersebut dijuluki “Operasi Sinar Matahari,” perjalanan ini dapat dicapai karena mereka diperlengkapi dengan teknologi baru yang ajaib, USS Nautilus, kapal selam bertenaga nuklir pertama di dunia. Ratusan kaki di bawah es, reaktor nuklir Nautilus tidak hanya memperkuat kapal tetapi memungkinkan awak kapal dapat memiliki udara yang tersaring dan air untuk mencapai tujuan mereka. Selain itu, karena tidak dapat untuk mencapai permukaan untuk menentukan arah, mereka melintasi perairan yang berbahaya menggunakan sebuah penemuan baru yang disebut gyrocompass. Pada tanggal 3 Agustus 1958, pukul 23:15, Anderson mengumumkan, “Bagi dunia, negara kita, dan Angkatan Laut – Kutub Utara.” Kapal selam utama di dunia ini telah memungkinkan manusia untuk mencapai apa yang telah dianggap mustahil yaitu mencapai bawah geografis Kutub Utara.

Apa itu Alkitab ?

Umat Tuhan mirip seperti kapal selam nuklir, tenggelam di air keruh dari dunia bergelimang dosa dan kegelapan. Dan seperti air tidak harus menyusup lambung kapal, sehingga dunia tidak harus menyusup gereja-Nya. Pada perjalanan panjang kita, yang sering gelap melalui perairan yang mengganggu ini, Alkitab sama pentingnya dengan gyrocompasspada USS Nautilus. Tanpa bimbingan yang jelas dari Kitab Suci, kita akan hilang tanpa tujuan.

Belum pernah ada dalam sejarah, ketika dimana kita lebih memiliki Firman Tuhan serta komentar untuk membedah, kritik, dan penjelasan yang tersedia bagi kita daripada saat ini.

Sebagai contoh, saya memiliki “pocket PC” dengan beberapa versi Alkitab, bersama dengan kamus Alkitab dan komentar yang terinspirasi–saya bahkan dapat mendengar Alkitab dan menonton video Alkitab dengan itu. Selain itu, internet menawarkan spektrum yang luas dari perangkat lunak Alkitab gratis dan bahkan Alkitab elektronik gratis.

Tetapi pepatah lama mengatakan “keakraban menimbulkan ketidakhormatan” adalah benar. Kendati pertambahan cepat sumber Alkitab, orang saat ini lebih buta huruf Alkitabiah daripada sebelumnya. Tapi mengapa, terutama ketika kita sangat membutuhkan Firman Tuhan dalam hidup kita? Jadi dalam bagian pertama buku singkat ini, saya ingin menanamkan dalam diri Anda keinginan untuk Kitab Suci dan menghidupkan kembali kekaguman Anda pada Firman Tuhan. Jika Anda tidak pernah mengerti mengapa kita memiliki Alkitab, saya ingin melukis gambaran yang kaya untuk Anda yang akan menginspirasi Anda untuk membuka Alkitab dan menyelam ke halaman-halamannya.

Sedikit Sejarah

Orang-orang tidak selalu menggunakan buku untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi. Pada awalnya, pesan dari Tuhan kepada manusia dikomunikasikan secara lisan. Tuhan berbicara kepada Adam muka dengan muka di Taman Eden, sehingga Adam menerima wahyu langsung dari Sang Pencipta. Pada gilirannya, Adam berbagi pengetahuan ini dengan Set, dan Set melanjutkannya kepada Lamekh, yang menyerahkannya pada Nuh. Meskipun dunia telah terinfeksi dosa, Adam dan keturunannya memiliki pikiran yang dirancang oleh tangan Tuhan—lebih kuat dan canggih dari superkomputer apapun. Sebelum Air Bah, ketika kehidupan diukur oleh ratusan tahun, manusia memiliki kapasitas besar untuk mengingat hampir semua yang telah dikatakan, didengar, dan dilihat. (Saat ini kita akan menyebutnya ingatan fotografi).

Namun setelah peristiwa Air Bah, sesuatu yang berbeda mulai terjadi: rentang hidup mulai secara dramatis menjadi lebih singkat. Lingkungan bumi berubah secara radikal, dan kemudian, gaya hidup mulai merosot. Singkatnya, kemampuan manusia untuk mengingat firman Tuhan telah menjadi sangat terganggu. Pada zaman Musa, setelah bertahun-tahun bangsa Israel dalam perbudakan menduduki negara kafir, Tuhan melihat bahwa adalah perlu untuk menyusun pesan-Nya untuk umat manusia. Sebagai hasilnya, Musa menjadi juru tulis pertama Tuhan, dan Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, dan mungkin kitab Ayub, yang ditulis selama hari Musa di padang gurun.

Ditranskrip dan disalin di atas kertas, kulit, atau tablet tanah liat, koleksi pertama dari Alkitab semua ditulis oleh ahli-ahli Taurat. (Tentu saja, cetak asli dari Sepuluh Perintah Tuhan ditulis oleh jari Tuhan dalam batu.) Salinan langka ini, masing-masing ditulis dengan tangan, diperlakukan seperti harta yang berharga. Untuk memiliki Alkitab adalah hak istimewa; itu sesuatu yang kita tidak bisa hargai saat ini. Kemudian, lebih dari 500 tahun yang lalu, Johann Gutenberg mengembangkan mesin cetak, memungkinkan produksi massal Alkitab.

Pedang Kristus

Firman merupakan senjata ampuh. Setiap kali Yesus dicobai di padang gurun, Ia mengutip dari Kitab Suci, mengatakan, “Ada tertulis.” Terbukti dari kasus ini dan lainnya bahwa Yesus telah menghafal jumlah yang cukup dari Kitab Suci: “Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau”(Mazmur 119:11). Dan Dia menggunakan penguasaan ini dan aplikasi-Nya dari Firman untuk melawan serangan Setan.

Seperti Yesus, begitu juga dengan kita; yaitu, kita harus menggunakan Alkitab untuk melawan pencobaan.Wahyu 19:11 menyatakan, “Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: “Yang Setia dan Yang Benar”,Jelas sekali, bagian ini menggambarkan Kristus dan Firman itu sendiri. Lalu bagian ini melanjutkan, ” Ia menghakimi dan berperang dengan adil.”Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: “Firman Allah.”Siapa penunggang misterius kuda putih itu? Yesus atau Firman? Mungkin tidak ada sekalipun perbedaan bahwa Firman adalah ekspresi Kristus. Yesus adalah Firman. Apakah Firman Tuhan berperang? Yesus menjawab, “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.”
Alkitab adalah senjata yang dapat kita gunakan untuk menyerang wilayah iblis. Dalam Wahyu 13, kita belajar bahwa binatang itu menerima luka yang mematikan oleh pedang. Apa pedang itu? Firman Tuhan cepat dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun. Dan Efesus 6:17 menegaskan, “pedang Roh, yaitu firman Tuhan” senjata utama-kita melawan musuh.

Terang Tuhan

Kita hidup di dunia yang sangat gelap. Bahkan jika Anda berdiri di luar di khatulistiwa di tengah gurun di bawah langit biru jernih di siang hari, itu akan menjadi benar-benar gelap dibandingkan dengan surga. Sangat gelap disini, sehingga kita tidak dapat menavigasi jalan kita tanpa arah yang jelas dari Tuhan. Alkitab menyajikan arah itu. Ini adalah cahaya yang menerangi jalan kita. “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku, dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119: 105). Selanjutnya, “Karena perintah itu pelita; dan ajaran itu cahaya “(Amsal 06:23).

Beberapa tahun yang lalu, saya mengalami kegelapan mutlak. Saya suka mengeksplorasi gua-gua, jadi sekali sementara di Virginia, saya pergi untuk mengeksplorasi tempat yang diiklankan itu sendiri sebagai “Gua Endless.” Tentu saja, gua tersebut tidak ada habisnya, tapi dalamnya ratusan kaki dibawah tanah. Selagi pemandu wisata saya dan saya sedang dalam perjalanan ke lubang yang dalam, ia berkata, “Jika Anda ingin tahu apa seperti apa kegelapan mutlak …” dan kemudian dia mematikan lampu. Hitam mutlak adalah nyata; itu tampak sama apakah mata saya tertutup atau terbuka. Setelah beberapa saat duduk di sana dalam kegelapan total, saya mengambil gantungan kunci saya yang memiliki lampu LED kecil. Ketika saya menyalakannya, seolah-olah seseorang telah mengaktifkan salah satu lampu sorot raksasa di pembukaan toko baru. Cahaya kecil itu membuat perbedaan besar saat dibandingkan dengan kegelapan hina dalam perut bumi. “Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu” (2 Petrus 1:19 ITB, lihat juga Mazmur 43:4)

Suatu Kebenaran yang Abadi

Mazmur 119:89 menyatakan, “Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di sorga”. Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, Alkitab tidak berubah, apa pun yang terjadi di bumi atau di surga. “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Yesaya 40:8). Madu merupakan produk hewan yang tidak pernah memburuk. Tentu, itu mungkin mengkristal, tapi tidak seperti beberapa makanan diawetkan dalam cuka, madu tidak akan merusak. Ini adalah pengawet alami yang dapat dilarutkan hanya dengan pemanasan dalam air panas. Terus terang, itu cukup ajaib. Alkitab mengatakan, “Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku” (Mazmur 119:103). Firman Tuhan, hukum Tuhan, lebih manis dari madu tersebut. Pada Yehezkiel 3:3, Lalu firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu.” Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.

Seorang berkewarganegaraan Prancis, Voltaire, adalah seorang skeptis yang tidak berpikir bahwa Kristen akan bertahan lama dan bahwa Alkitab akan segera menjadi bentuk punah dari sastra. Sangat ironis bahwa tepat di tempat di mana Voltaire membuat prediksi tersebut dengan tegas, terletak gudang Alkitab! Tidak peduli seberapa sering Alkitab diserang, Alkitab adalah “sebuah landasan yang telah mengusangkan banyak palu.” Yesus meyakinkan kita, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” (Matius 24:35). Dan Yesus sendiri adalah Firman itu, dan seperti Dia, Alkitab adalah sama kemarin, hari ini, dan selamanya. “Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.” (Mazmur 89:34).

Perkataan yang Hidup

Kata-kata dalam Alkitab tidak hanya kata-kata. Anda mungkin melihat tinta hitam dan mungkin merah di atas kertas putih, atau bahkan hanya piksel pada layar komputer, tetapi ini jauh lebih dari itu. Ini adalah pesan yang terbuat dari roh dan kehidupan dengan potensi melekat dan vitalitas yang tidak dapat dijelaskan. “Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup” (Yohanes 6:63 ITB).

Ketika Anda membaca Firman dengan hati yang terbuka, firman itu menjadi hidup. Ini nyata, dan tidak mungkin bahwa ada orang yang bisa membukanya—dengan keinginan tulus—tetapi kemudian tidak pernah mendapatkan sesuatu dari itu. A.W. Towser mengatakan, “Sifat yang penuh kasih mendominasi Alkitab, berjalan di antara pohon-pohon di taman dan menghirup aroma dari setiap adegan. Selalu Orang yang hidup itu berbicara, memohon, mencintai, bekerja dan mewujudkan diri-Nya.” Ketika orang membaca Firman Tuhan dengan hati mereka yang tulus ingin mendengar apa yang dikatakan Roh, itu akan menjadi bukti yang hidup dari Kristus.

Kadang-kadang kita terjebak mengenai seperti apa Yesus nampaknya. Kita melihat gambar, dan kita mulai membentuk kesan kita dari penampilan fisik-Nya. Tapi apakah ada yang tahu pasti apa warna mata-Nya? Atau seberapa tinggi Ia, atau berapa berat badan-Nya? Apakah itu bahkan penting? Inti dari Kristus yang mengubah dunia adalah Firman-Nya. Tentara dikirim untuk menangkap Yesus, dan mereka datang kembali mengatakan, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” (Yohanes 7:46). Ini Firman yang mengubah segalanya, dan Firman itu adalah Kristus. Selain itu, Kristus adalah keabadian; sehingga satu-satunya buku yang akan membuat bantal yang menenangkan ketika Anda sedang sekarat adalah Alkitab. Setiap buku lainnya akan menjadi seperti batu.

Makanan untuk Jiwa

Kebanyakan orang tidak melewatkan makan pagi. Jika kita melewatkan, maka kita tidak akan melewatkan makan siang kita, karena kita akan menjadi sangat lapar. Pertanyaan saya adalah, apakah anda lapar kepada Makanan untuk jiwa yang telah dipersiapkan Tuhan? “Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.” (Yeremia 15:16).
Selama pemeriksaan, seorang dokter mungkin bertanya kepada anda tentang nafsu makan anda. Mengapa? Karena kurangnya nafsu makan bisa berarti ada kesalahan yang serius pada anda. Itu tanda kesehatan yang buruk. Juga dapat berarti, tanda kesehatan spiritual yang buruk, jika anda tidak memiliki nafsu makan kepada roti hidup. “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4).

Beberapa orang tidak lapar akan Alkitab karena mereka telah memanjakan nafsu makan spiritual mereka dengan memakan makanan yang salah. “Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat” (Yesaya 55:2). Setelah semalam menonton televisi, kebanyakan orang sudah tidak lapar akan Alkitab. Seorang Ibu biasanya tidak memperbolehkan anaknya untuk mengisi perut mereka dengan permen sebelum makan malam. “Jangan makan itu; itu akan merusak nafsu makanmu!” Secara alamiah, dia (Ibu) mau mereka untuk mengisi perut mereka dengan makanan yang bernutrisi, tidak yang berkalori kosong. Demikian pula, banyak orang tidak memiliki selera kepada Firman Tuhan lagi karena mereka telah mengisi perut mereka dengan makanan sampah dari siaran hiburan.

Orang juga mengembangkan rasa pada apa yang mereka makan. Sebanyak saya melakukan perjalanan, saya tidak pernah menjadi kurang terkagum, akan anehnya pada apa yang orang nikmati. Pada satu pulau di pasifik, mereka memakan ekstrak akar disebut saguaro yang ditumbuk, dan untuk saya makanan itu terasa hambar. Namun mereka mengeluarkan air liur, hanya dengan memikirkan makanan itu saja. Semua orang memiliki makanan khas favorit mereka, termasuk saya. Dan itu karena kita memakannya. Ini adalah bagian dari kehidupan dan budaya kita. Kita memaksa anak kita untuk memakan brokoli dan berharap mereka akan mengembangkan rasa mereka kepada brokoli. Pada kenyataannya, sekarang saya memakan beberapa makanan yang dulu saya tidak suka sewaktu saya masih anak-anak. Mungkin anda berkata, “Doug, saya tidak memiliki selera pada Alkitab.” Tetaplah membacanya, dan seiring dengan anda membacanya, alhasil anda mengembangkan selera anda dan akhirnya doyan. “Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya” (Ayub 23:12).

Harmonis dan Akurat

Alkitab adalah sebuah keajaiban dalam banyak cara. Meskipun ditulis selama 1600 tahun oleh sekitar 40 penulis berbeda, yang berada di tiga benua yang berbeda, berbicara empat bahasa yang berbeda, tapi tulisannya tetap harmonis satu dengan yang lain. Ditulis oleh raja-raja dan petani, dengan spektrum pendidikan yang luas, tapi tetap memberikan satu pesan dan satu suara. Selain itu, dalam Wahyu Anda akan menemukan referensi Kejadian, dan dalam Kejadian Anda akan menemukan referensi untuk Yesus. Ini tumpang tindih terus-menerus. Ini seperti menatap ke ruang listrik dari gedung pencakar langit dan melihat ribuan kawat kecil malang-melintang di mana-mana, menghubungkan setiap fungsi di dalam gedung.

Alkitab juga merupakan keajaiban dari keakuratan. Dosa masuk ke dalam dunia karena manusia meragukan Firman Tuhan; anganlah kita membuat kesalahan yang sama pada saat ini dengan meragukan keakuratan Alkitab, terutama dengan begitu banyaknya bukti di dalamnya. Contohnya saja, Daniel menubuatkan kalimat tepat dan waktu kejatuhan Babilonia dari kekuasaannya, juga mengenai bangkit dan jatuhnya kerajaan Medo-Persia, Yunani, dan kekaisaran Romawi. Ia juga memprediksikan dengan tepat bahwa Roma akan terpecah menjadi 10 negara bagian. Pikirkanlah berikutnya mengenai beberapa bagian yang mengaggumkan dalam Alkitab yang secara sempurna meramalkan kedatangan Yesus yang pertama dan penggenapannya :

 

Peristiwa Mesianik Prediksi Perjanjian Lama Penggenapan Perjanjian Baru
Lahir di Betlehem Mika 5:2 Matius 2:1
Lahir dari seorang perawan Yesaya 7:14 Markus 1:26-31
Berasal dari garis keturunan Daud Yeremia 23:5 Wahyu 22:16
Berusaha dibunuh saat bayi Yeremia 31:1516 Matius 2:13-18
Dikhianati temannya Mazmur 41:9 Matius 26:2534
Dikhianati demi 30 keping perak Zakharia 11:1213 Matius 26:15
Mati dengan disalibkan Mazmur 22;
Zakharia 12:10
Markus 15:15
PakaianNya diundi Mazmur 22:18 Matius 27:35
Tulangnya tidak remuk Keluaran 12:46 Yohanes 19:31-33
Dikubur dalam kubur orang kaya Yesaya 53:9 Matius 27:57-60
Hari, tahun, dan jam kematian Daniel 9:2627;
Keluaran 12
Matius 27
Bangkit setelah 3 hari Hosea 6:2 Kisah Para Rasul 10:40

 

Gulungan kitab dari Laut Mati memberi kesaksian mengenai fakta bahwa nubuatan-nubuatan ini ditulis sebelum Yesus lahir. Bukan hanya itu, semua itu digenapi. Keakuratan Alkitab sangatlah menakubkan. Mengapa kita mengabaikannya padahal semua itu sangat tepat mengenai kedatangan Yesus yang pertama ke dunia? Tidakkah Anda berpikir kita dapat mempercayai nubuatan-nubuatan tersebut sehubungan dengan kedatanganNya yang kedua?

Firman itu Terbukti

Presiden Woodrow Wilson berkata, “Saya sangat kasihan kepada orang-orang yang tidak membaca Alkitab setiap hari. Saya heran mengapa mereka menjauhkan diri mereka dari sumber kekuatan dan kesenangan.” Itulah yang terjadi ketika Anda membaca mengenai Tuhan yang secara supernatural turut campur tangan dalam perkara manusia untuk menyelesaikan rencana penebusan yang Ia rencanakan. Kesaksian terbesar mengenai Alkitab adalah bagaimana Alkitab dapat mengubah banyak kehidupan.

Saya tidak pernah berhenti mengagumi perubahan yang terjadi dalam diri orang-orang yang mendalami Alkitab. Kehidupan orang-orang ini tadinya sungguh berantakan, tetapi ketika mereka memulai membaca Alkitab, mereka berubah. Saya tahu bagaimana rasanya, karena itu juga terjadi pada saya. Pengguna narkoba menjadi bersih, pernikahan terselamatkan, pecandu alkohol dan penjudi dimerdekakan.

Mengapa? Itu karena Firman. Firman itu adalah jangkar dari jiwa kita dan roti yang turun dari surga. Kristus berkata, “Akulah roti yang turun dari surga.” Kita perlu belajar untuk mencintai roti itu, lebih dari makanan-makanan yang tidak sehat yang dunia tawarkan. Alkitab berkata, “Jika engkau mengasihi Aku, maka engkau akan menuruti segala perintahKu.” Anda tidak dapat percaya pada Yesus jika Anda tidak mencintaiNya. Anda tidak dapat mencintaiNya jika Anda tidak mengenalNya. Dan Anda tidak akan pernah mengenalNya kecuali Anda mengambil waktu untuk mengenal-Nya.

Alkitab adalah jalan utama dimana Tuhan menyatakan Dirinya kepada manusia yang telah jatuh dalam dosa. Mungkin Anda sedang mempelajari Alkitab Anda, tetapi Anda hanya mengambil remah-remah roti yang jatuh dari meja anak-anak. Mungkin bahkan Anda tidak mempelajarinya sama sekali. Apapun yang Anda lakukan untuk menambah waktu dalam mempelajari Firman, Firman tersebut sedang membuat berkat positif untuk kerohanianmu.

Tetapi Anda perlu memilih untuk melakukannya. Jika Anda bergabung dengan klub kesehatan, maka Anda harus berkorban untuk mengikutinya. Pengorbanan itu bisa dapat berbentuk waktu dan uang yang akhirnya tidak dapat anda luangkan atau berikan bagi kegiatan lain. Anda harus mengorbankan sesuatu, tetapi itu hasilnya akan berharga.  Sama dengan Alkitab. Jangan mengabaikan FirmanNya hanya demi kegiatan remeh dan sia-sia seperti menonton televisi. Tuhan berkata padamu, “Apakah kamu benar-benar ingin mengenal Aku? Janjiku adalah ‘engkau akan menemukanku ketika engkau mencari Aku dengan segenap hati.’” Ia tidaklah jauh—hanya sejauh Alkitab yang berada paling dekat denganmu. Jika Anda benar-benar ingin mengenal Tuhan lebih baik, mintalah bantuanNya. Setan tidak pernah lebih takut daripada saat Anda berlutut berdoa dan membaca Firman Tuhan.

Jika anda bukanlah bagian dari Kelompok Pendalaman Alkitab Mingguan, saya menyarankan ikutilah salah satu kelompok pendalaman Alkitab. Ambil hanya satu jam saja, sekali seminggu, untuk bisa berkumpul bersama yang lain yang seiman dan membaca Firman Tuhan bersama. Kegiatan ini akan membuat keajaiban bagi kesehatan rohanimu. Bukan hanya untuk menguatkan dan membangun benteng pertahanan bagi jiwa kita sendiri, tapi kegiatan ini juga merupakan kegiatan pengabaran injil yang memiliki potensi luar biasa karena Anda bisa membawa teman atau tetangga Anda untuk ikut datang juga.

Ya, di luar sana memang dingin dan gelap, dan mudah untuk kita tersesat daripada jika kita berada di Kutub Utara dalam kapal selam nuklir. Tetapi Tuhan telah memberikan kita kompas giro yang tidak pernah gagal yaitu dalam FirmanNya, dan jika kita membacanya—dengan keinginan untuk mengikutinya dan mengenal Tuhan yang menginspirasikannya—kita akan memiliki pembimbing yang pasti, satu yang tak pernah membiarkan kita tersesat dan satu kuasa yang lebih kuat dan efekitf dibanding semua kapal selam di dunia.

Bagaimana Cara Belajar Alkitab?

Seorang pria pernah bermimpi bahwa ia sedang berjalan melewati sebuah padang gurun pada suatu malam ketika ia mendengar suara yang memberitahunya untuk mengisi kantong bajunya dengan batu-batu di kakinya. Kemudian suara itu berkata, “besok kamu akan bahagia sekaligus sedih.” Maka pria yang bingung itu mengambil segenggam kerikil dan memasukkannya ke kantungnya. Keesokan paginya, ia melihat kembali kerikil-kerikil tersebut dan menemukan bahwa batu-batu itu adalah batu-batu permata yang sangat berharga. Dia sangat bahagia dan sedih sekaligus—bahagia karena untungnya dia percaya dan mengambil beberapa permata itu, tetapi juga sedih karena ia tidak mengambil lebih banyak dari itu. Alkitab dipenuhi dengan kekayaan yang tak ternilau, tetapi kecuali kita membukanya dan menambang setiap halamannya, kita tidak akan menemukan kekayaan yang sebenarnya. “Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak.” (Mazmur 119:2; lihat juga Amsal 8:10,11).

Tanpa belajar sendiri akan Alkitab, saya mungkin akan tetap hilang, mungkin bingung dengan pengajaran dari beberapa budaya masa kini. Alkitablah yang mengubah saya menjadi Kristen, yang mana adalah sebuah keajaiban, mengingat saya dulunya berasal dari keluarga Yahudi yang penuh dengan sinisme terhadap kekristenan. Saya telah diajarkan tentang evolusi, dan dulunya percaya bahwa Alkitab penuh dengan fiksi, fantasi, dan dongeng. Namun di dalam sebuah gua, sendirian, saya membaca Alkitab, dan buku yang dinamis dan berkuasa ini mengubah hidup saya.

Firman Tuhan perlu menjadi bagian dari kehidupan kita. Ini tidak akan pernah terjadi kecuali Anda membuat keputusan untuk menyiapkan waktu regular dengan Tuhan untuk belajar dan berdoa. Tetapi bagaimana Anda belajar dengan cara Tuhan? Pertama, milikilah sebuah Alkitab, kemudian bacalah.

Bagaimana mempelajarinya?

Apakah benar Alkitab adalah sebuah buku yang terkunci, yang dipenuhi dengan kode-kode tersembunyi? Apakah Anda butuh sebuah gelar atau harus menjadi seorang teologis untuk mengerti makna rahasia tersebut? Jawabannya tentu saja “tidak!” Dan saya katakan itu karena saya menyaksikan sebuah bukti hidup bahwa Anda tidak perlu menjadi profesor yang hebat dalam keagamaan untuk memegang Firman Tuhan.

Ketika saya pertama kali membaca Alkitab, saya adalah murid yang di keluarkan dari SMA. Dapat disamakan dengan seorang yang tidak berpendidikan, bukan pembaca yang hebat, dan berhadapan dengan Alkitab (KJV), meskipun demikian saya dapat mengerti apa yang saya baca. Tuhan dapat berbicara kepada saya melalui FirmanNya, meskipun saya tidak mendapat semuanya sekaligus saat pertama kali membacanya. Dengan cepat semuanya menjadi jelas. Dan sekarang, meskipun setelah melewati bertahun-tahun mempelajarinya, saya tetap terberkati dengan terang baru ketika saya membaca Alkitab saya.

Untuk membantumu, saya telah menguraikan beberapa prinsip dasar yang telah terbukti berguna bagi saya dalam mempelajari Alkitab. Konsep simpel ini menolong saya untuk menjadi murid yang keranjingan pesan Tuhan. Saya tidak meragukan bahwa Anda dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip ini, Anda juga akan dapat mengerti banyak lagi, dan hidup anda tidak akan pernah sama lagi.

Tanyalah Sang Penulis

Sebelum Anda membaca Alkitab, Anda harus berdoa. Doa yang singkat namun sungguh-sungguh sebelum membaca adalah lebih bermakna dibandingkan doa yang panjang yang berbelit-belit. Alkitab adalah buku ilahi yang membutuhkan bimbingan ilahi untuk memahaminya. Tuhan berkata “Perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah Roh dan Hidup” (Yoh 6:63). Roh Tuhan menginspirasikan tulisan; Roh Tuhan perlu untuk menginspirasi pembelajaran Alkitab. Kita juga diberitahu bahwa hal-hal rohani “dapat dilihat secara rohani”. Mungkin terdengar masuk akal, tetapi kebanyakan orang mencoba membaca Alkitab dengan perasaan mereka sendiri sebagai yang memaknainya. Mereka mau Alkitab memberitahu mereka apa yang mereka mau dengar, mereka mau Alkitab mengatakan apa yang mereka mau Alkitab mengatakannya. Itu tidak akan berhasil—menentukan sendiri apa yang kita baca dan bukannya membiarkan Roh Tuhan yang menyatakannya kepada kita apa yang perlu kita mengerti. “Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.” (1 Korintus 2:14).

Yakobus 1:5 menelaskan, “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, –yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit–,maka hal itu akan diberikan kepadanya.” Kita dapat berharap Tuhan memberikan kita hikmat ketika kita membaca Alkitab, terutama ketika kita dengan hati yag bersungguh-sungguh meminta pertolonganNya. Jika Anda mau mengerti suatu buku, siapakah yang paling baik kita tanyakan mengenai buku itu selain kepada penulisnya? Kadang Anda mungkin membaca satu bagian dalam sebuah buku dan menanyakan pada diri Anda, “Apa yang penulis maksudkan dengan menulis ini?” Sayangnya, Anda tidak dapat menelepon kebanyakan penulis hanya untuk bertanya apa yang mereka maksudkan. Tetapi Anda dapat bertanya pada Tuhan. Dia dapat memberikanmu pengertian yang sempurna karena Dialah yang menulisnya.

Lagi dan Lagi

John Bunyan, penulis dari “Pilgrim’s Progress”, berkata, “Bacalah Alkitab dan baca lagi. Jangan berputus asa untuk mengerti sesuatu yang dikehendaki Tuhan dan yang merupakan pikiran Tuhan seakan-akan hal-hal tersebut terkunci rapat darimu. Jangan pula hal itu membebani dirimu meskipun kamu tidak memiliki penjelasan dan pemaparan mengenainya. Berdoa dan baca dan baca dan berdoa, karena sedikit pengertian dari Tuhan jauh lebih baik daripada banyak pengertian dari manusia.

Bunyan menulis salah satu buku yang laris terjual sepanjang masa, tetapi secara teknis ia adalah seorang yang tidak berpendidikan tinggi dan ia tidak banyak ikut pelatihan. Ia tidak punya gelar Doktor. Tetapi ia menjadi seorang yang brilian melalui ketekunannya membaca Alkitab. Ia membaca satu bagian Alkitab berulang-ulang kali sampai akhirnya ia mengerti. Tepat seperti itulah yang terjadi pada Saya. (Meskipun saya masih memiliki perjalanan panjang untuk ditempuh dalam mengerti semua hal berharga yang Tuhan berikan dalam FirmanNya).

Ketika seorang tentara di suatu negeri yang jauh mendapatkan surat cinta dari kekasihnya atau istrinya, apakah ia hanya akan membacanya sekali? Kurasa tidak. Dia akan menarik kertas surat tersebut, dan dengan kerinduan mendalam membacanya, berulang kali. Dia mungkin akan mencium surat itu, dan mungkin dapat digambarkan menyelubungi dirinya sendiri dalam setiap kata penuh kasih dan semangat dari si wanita. Dia akan mendalami setiap kata, setiap nuansa, membaca setiap baris, hanya untuk mengerti apa yang sebenarnya ingin disampaikan kekasihnya. Alkitab adalah surat cinta dari Tuhan untuk kita; akankah kita memperlakukan surat cinta itu dengan keengganan dan kurang perhatian?

Jadilah Rela

Yesus berkata dalam Yohanes 7:17, “Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri”. Salah satu kunci terbesar untuk memahami pesan Tuhan adalah memiliki kerelaan hati untuk menerima dan melakukan apa yang Anda baca. Adalah penting untuk meminta, “Tuhan, tolong saya mengaplikasikan hal-hal yang saya baca dalam FirmanMu di kehidupanku.” Mendekatkan diri pada Tuhan dengan keingintahuan yang sinis kebanyakan akan menuntun kepada kebingungan dan frustrasi.

Saya memiliki teori bahwa ada beberapa hal yang Tuhan tidak perbolehkan kita mengerti kaena kita bertanggung jawab akan apa yang yang kita mengerti. Yesus berkata, “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.” (Yohanes 16:12). Jika kita tidak berjalan dalam terang yang mana melaluinya Ia telah menunjukkan jalan pada kita, mengapa Ia harus memberikan kita lebih? Itu akan membuat kita lebih bersalah di hari penghakiman.

Terkadang memang sulit untuk memiliki kerelaan hati untuk menjalankan apa yang Alkitab katakan, maka dari itu Anda semakin memerlukan doa agar Tuhan membuat Anda rela. Atau tidak, berdoalah agar Tuhan dapat membuat Anda rela untuk menjadi rela. Keinginan daging kita adalah ingin menentang Tuhan. Keadaan diri kita yang berdosa membuat kita ingin untuk membuat dosa, dan kita mungkin tidak cukup berhasrat untuk bersandar pada apa yang Firman Tuhan katakan pada kita.

Selama W.C. Fielads mengalami penyakitnya yang terakhir, seseorang berjalan memasuki ruanganny di rumah sakit dan menemukannya membaca Alkitab. Karena Fields tidaklah terkenal sebagai seorang yang saleh, orang itu bertanya padanya,

“Bil, apa yang sedang kamu lakukan?”

“Saya sedang mencari jalan keluar,” jawabnya.

Tentu saja itu adalah sikap yang salah! Anda harus datang kepada Firman Tuhan dengan hati yang mau percaya pada ajarannya. Itu akan membuatmu berada di jalur yang benar. “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” (Yakobus 1:22). Pertentangan terbesar dalam pemahaman yang kita hadapi adalah hati yang rela. Aturlah agar hatimu sesuai dengan Tuhan, dan pikiranmu akan selalu mengikut.

Biarkan Firman Ini Berbicara dengan sendirinya.

“Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” (2 Timotius 2:15). Terkadang kita terlalu mengspritualiskan hal-hal yang dasar di dalam Alkitab, kita tidak pernah membiarkan Firman itu dengan jelas berbicara sendirinya. Tentu saja, ada banyak simbol spiritual di dalam Alkitab, tetapi saat Alkitab itu berkata, “Dia bangun di pagi hari,” beberapa orang mungkin menderita karena kalimat ini, mencoba untuk memeras beberapa makna abstrak spiritual dari sebuah ayat langsung.

Sangat penting untuk mendapatkan catatan faktual tentang apa yang terjadi. Jangan membawa ide-ide yang terbentuk sebelumnya untuk membuktikan apa yang sudah Anda percaya. Sebaliknya, membiarkan Alkitab berbicara sendiri. Anda dapat mengidentifikasi orang-orang dengan sikap ini ketika mereka mengatakan, “Aku tahu aku benar. Saya baru saja menemukan sebuah ayat untuk membuktikannya. “Dan mereka akan mulai membaca Alkitab tidak mendengar apa yang Tuhan katakan, tapi mencari teks bukti untuk mendukung posisi mereka. Dan jika mereka tidak dapat menemukan ayat pendukung mereka umumnya memutar sesuatu untuk membuatnya sesuai seperti orang yang menempatkan bersama-sama menyusun gambar jigsaw dengan palu di satu tangan dan gunting yang lain.

Sangat memungkinkan untuk benar-benar memilah-milah Alkitab dan dengan ayat-ayat yang berbeda, menata ulang, memotong, dan menggabung ayat untuk menyiksa Firman Tuhan sampai dapat mengatakan air itu mengalir menanjak. Hati-hati. Sekali lagi, kita perlu mendekati Firman dengan rendah hati, hati yang bersedia dan terbuka untuk apa yang dikatakan Alkitab bahkan jika apa yang dikatakannya tidak persis apa yang ingin kita dengar.

Pahami Konteksnya

Selain dari buku Amsal, Alkitab bukanlah sebuah seri kumpulan ayat-ayat yang tidak saling berhubungan. Beberapa orang “belajar” dengan melompat dari satu ayat ke ayat lain, yang membimbing mereka kepada beberapa doktrin cacat sebagai kesimpulannya. Jadi ketika Anda membaca sebuah ayat, Anda harus membaca beberapa ayat sebelumnya dan beberapa ayat setelahnya. Terkadang, anda hanya perlu melakukan itu, tapi anda juga perlu membaca satu pasal secara keseluruhan. Adakalanya, untuk mendapat konteks yang utuh, Anda perlu membaca seluruh buku. Percayalah, itu adalah investasi yang berharga.

  1. Itu akan membantu kita mengetahui konteks sejarah, geografis, dan budaya. Saya mengingat, contohnya, membaca Yesus mengajarkan untuk menghormati ayah dan ibumu, tetapi kemudian Ia menyebutkan “Corbin”. Saya berpikir, “Siapa atau apakah itu Corbin?” Lalu saya mempelajari sedikit latar belakang budaya mereka, dan mendapati bahwa anak-anak harus mendedikasikan kekayaan mereka untuk Bait Suci alih-alih memakainya untuk menyokong orang tua mereka dalam masa tuanya. Itu adalah suatu upacara yang memperbolehkan mereka untuk mengelak dari hokum kelima, karena kekayaan mereka sekarang secara teknis adalah kepunyaan Tuhan. Itulah contoh sedikit riset tambahan yang terbayar secara memuaskan.
  1. Pertimbangkan pula bahasanya. Terkadang, ketika sesuatu diterjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lainnya, ada potensi untuk kehilangan konteks dan informasi. Ada sedikit sekali perbedaan dari sebuah arti yang tidak selalu dapat secara tepat di translasi dari satu bahasa ke bahasa lainnya. Meskipun Anda tidak perlu mengerti bahasa aslinya untuk mengerti Alkitab, terkadang mengambil sedikit waktu untuk melihat arti kata dalam bahasa aslinya akan sangat membantu untuk mempertinggi pemahaman. Contohnya, kata yang diterjemahkan sebagai “bottomless pit” (lubang tak berdasar) dalam Wahyu 20:1 (KJV). Dalam bahasa Inggris, ketika kita mendengar kata “bottomless pit”, kita membangun gambaran dalam pikiran kita akan sebuah sumur yang sangat dalam yang berawal di Kansas dan menembus perut bumi dan berujung di Mongolia. Tetapi lihat kata aslinya dalam bahasa Yunani, “abussos”, menggambarkan perbedaan gambaran yakni sebuah tempat yang gelap sekali secara spiritual, di mana malaikat-malaikat yang jatuh dalam dosa dipenjarakan (2 Petrus 2:4, Yudas 1:6).

Ketika Anda matang dalam mempelajari Alkitab, jangan takut untuk membandingkan dengan peta, kamus, uraian penjelasan dari para pelajar Alkitab (commentaries) dan konkordansi. Semua itu akan sangat membantu Anda dalam mendapatkan intisari setiap bagian Alkitab dan membantumu memahami makna dengan cara yang akan mengherankan dan menakjubkanmu. Tentu saja, seperti yang Bunyan katakana, anda tidak harus bergantung kepada semua itu untuk memahami yang Tuhan katakan. (Tetap ingat, bahwa uraian penjelasan Alkitab (Bible Commentaries) menyajikan interpretasi dari beberapa pelajar Alkitab. Meskipun seringkali ini sangat membantu, mereka tidak selalu diilhami). Untuk berabad-abad lamanya, orang-orang membangun rumah yang indah dengan hanya memakai peralatan tangan. Tetapi sekarang, peralatan canggih membuat pekerjaan membangun lebih mudah. Jadi, mulai dengan dimana anda, dengan apa alat bantu yang anda miliki. Jika anda melakukannya, saya jamin rasa laparmu akan kebenaran akan bertumbuh dan kamu akan menemukan perpustakaan kecil untuk belajar Alkitab mulai berkembang di rumahmu atau di komputermu.

Jangan Melompat ke Kesimpulan

Ketika tiba pada kebenaran dalam sebuah Pendalaman Alkitab, Anda perlu mendapat kesaksian untuk beberapa ayat. “Ini adalah untuk ketiga kalinya aku datang kepada kamu. Baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah.” (2 Korintus 13:1). Ini dapat diaplikasikan dalam mendalami Alkitab.

Beberapa akan membaca satu ayat di Alkitab dan membuat sebuah doktrin yang keseluruhan berasal dari hanya satu ayat itu saja tanpa pembuktian lebih lanjut. Contohnya; Saya sering ditanyakan mengenai satu pasal dalam 1 Korintus 11 mengenai perempuan tidak boleh menggunting rambutnya dan berdoa harus dengan kepala bertudung. Ayat yang terisolasi ini bisa sangat sulit dimengerti. Mengapa kemudian kita membangun sebuah sistem kepercayaan berdasarkan sesuatu yang seperti itu, apalagi ketika tidak ada ayat lainnya yang memberi petunjuk mengenai subyek tersebut? Anda harus berhati-hati mengenai membangun monument doktrinal dari sebuah ayat, karena bisa saja itu hanya sebuah kebiasaan atau tradisi kebudayaan.

Isaiah 28:10 teaches, “For precept must be upon precept … line upon line; here a little, and there a little.” A good reporter will interview as many witnesses as possible when writing about some major event. Likewise, running to and fro through the Bible, comparing Scripture with Scripture, will work to help you learn for yourself what the truth really is. You need to look at all the relevant verses dealing with a subject and compare them with each other. This is crucial. You won’t be embarrassed if you study the Bible that way.
Yesaya 28:10 (lihat Alkitab KJV) mengajarkan bahwa Karena haruslah pengajaran demi pengajaran, baris demi baris, karena di sini sedikit, di sana sedikit. Reporter yang baik akan mewawancara sebanyak mungkin saksi mata ketika menulis tentang suatu peristiwa. Demikian juga, membolak-balik Alkitab, membandingkan satu ayat dengan ayat lainnya, akan membantu Anda memahami apa kebenaran yang sesungguhnya. Anda perlu untuk melihat ayat yang berhubungan dengan suatu subyek dan membandingkannya dengan yang lainnya yang memiliki subyek yang sama. Ini sangatlah krusial Anda tidak akan dipermalukan jika mempelajari Alkitab dengan cara demikian.

Beberapa dari pengajaran sesat yang popular masa kini adalah berdasarkan satu atau dua ayat yang samar dan disalahartikan. Penganjur ajaran-ajaran aneh ini bersikeras kepada beberapa ayat ini sampai mereka dapat menghimpun pengikut yang sangat banyak meskipun mereka mengabaikan banyaknya bukti dari ratusan ayat lainnya. Yang mana jika dipelajari dengan hati-hati akan bertentangan dengan pengajaran yang mereka promosikan dengan semangat.

Hindari Interpretasi Pribadi

“Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehandak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus, orang-orang berbicara atas nama Allah.” (2 Petrus 1:20, 21). Terkadang, kita akan mendengar seseorang berkata sesuatu seperti “Saya piker inilah makna ayat tersebut”, atau “Saya dapat merasakannya dalam hati saya bahwa itu dapat berarti seperti ini atau beberapa bentuk pernyataan kabur berdasarkan perasaan sentimental lainnya. Berhati-hatilah ketika anda mendengar pernyataan-pernyataan subjektif seperti itu. Seringkali itu hanyalah indikasi dari orang itu sendiri, yang tidak membiarkan Alkitab menjelaskan dirinya sendiri.

Apalagi, orang-orang yang tidak belajar dengan orang lain, seringkali mengembangkan kepercayaan yang eksentrik. Tentu saja, Tuhan dapat berbicara langsung kepadamu lewat Firman-Nya. Tetapi hampir tanpa terkecuali orang yang tidak mengikuti persekutuan dengan umat percaya lainnya dan tidak melontarkan interpretasi mereka, dapat menjadi seorang Kristen yang tidak stabil dengan beberapa ide-ide ganjil. Mereka menjadi hokum bagi diri mereka sendiri, melupakan bahwa lebih aman jika banyak yang memberi nasihat (Amsal 11:14).

Dalam Kisah Para Rasul 20:30, Paulus memperingatkan, “Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikuti mereka.” Terkadang guru-guru independen ini ingin terlihat unik untuk mengumpulkan pengikut di sekitarnya, jadi mereka merasa harus muncul dengan doktrin yang eksotik dan berkata bahwa mereka mendapatkan ilham special dari Tuhan yang tidak dimiliki orang lain. Tetapi tolong ingat, dalam Kisah 17:10, 11, kita telah diberitahu mengenai orang-orang Berea: “Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ menyuruh Paulus dan Silas berangkat ke Berea. Setibanya disana pergilah mereka ke rumah ibadat orang Yahudi. Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.” Jika Anda melakukan seperti itu, dengan tekun mempelajari Firman Tuhan dengan pengikut Kristus lainnya yang berlandaskan Alkitab, anda akan aman.

Mana yang lebih baik ?

Dwight Moody mengatakan, “Dosa akan menjaga Anda dari Alkitab atau Alkitab akan menjaga Anda dari dosa.” Belakangan ini gereja sedang berjuang dalam menghadapi wabah buta huruf Alkitab. Sekarang sangat penting untuk mempunyai dasar pribadi pada Firman, karena ajaran palsu hanya akan semakin merajalela seiring jam sejarah bumi berputar.

Pada akhirnya, iblis dan antek-anteknya akan mengutip Alkitab lebih dari sebelumnya. Dia akan membahas di sekitar dan menunjuk ke Alkitab dan dia tidak akan menyembunyikan dari Alkitab. Bagi banyak orang, pendekatan luaran, yang dangkal, semilir kepada doktrin Alkitab tidak akan mempersiapkan mereka untuk mempertahankan iman mereka terhadap tipuan iblis yang cerdas. Dia sudah memiliki orang-orangnya di luar sana, mengasah argumen mereka dan memutar Alkitab untuk tujuan mereka.

Susu Firman ini tentu baik-baik saja untuk pemula. Petrus mengatakan bahwa “jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan” (1 Petrus 2: 2). Sudah jelas bahwa Tuhan dapat bekerja dengan Anda di manapun Anda berada, tetapi orang-orang kudus tumbuh harus lulus dari susu kepada daging. Itu sebabnya kita perlu menggali lebih dalam untuk makanan padat. Berapa lama Anda telah menerima susu? Ketika Anda akan bersiap-siap untuk daging yang nyata dari Firman?

Dan saya, saudara-saudara, tidak bisa berbicara kepadamu seperti kepada roh, tetapi seperti kepada daging, bahkan seperti bayi di dalam Kristus. “Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya. “(1 Korintus 3: 1, 2). Berhenti menunda dan belajar; ada banyak bergizi daging dalam Firman Allah hanya menunggu untuk berasimilasi.

Sekaranglah Waktunya

Selama Perang Saudara berdarah di pertempuran Shiloh, Sam Houston, Jr., anak dari seorang Texas yang terkenal, ditembak tepat di belakang dan terjatuh ke tanah. Ketika kemudian ditemukan oleh seorang pendeta, ia menemukan bahwa anak itu hanya memar dari peluru. Bola timah telah dihentikan oleh Alkitab ibunya, yang Houston bawa didalam ranselnya. Peluru itu ditemukan masih bersarang di halaman-halamannya, berhenti di dekat kitab suci yang menyatakan, “Tetapi aku ini sengsara dan miskin ya Allah, segeralah datang! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya TUHAN, janganlah lambat datang!” (Mazmur 70: 5).

Ketika kita memasuki akhir zaman, tidaklah cukup untuk memiliki Alkitab kita dalam kantong atau di ransel kita, kita harus memiliki Firman itu terpaku di hati kita. Ingat, kita bisa hidup kudus ketika kita memiliki Firman-Nya tertulis di dalam hati kita (Mazmur 119: 11). Mungkin akan datang hari ketika Alkitab Anda akan dibawa pergi dan semua yang Anda akan miliki adalah apa yang telah Anda simpan di dalam hati Anda. Anda mungkin akan dibawa dihadapan hakim untuk mempertahankan iman Anda. Mereka mungkin tidak akan memberikan Alkitab kepada Anda, namun kita perlu tahu bagaimana memberikan jawaban untuk apa yang kita percayai.

Ketika iblis mencobai Kristus, Yesus tidak memiliki ransel penuh gulungan. Dia memiliki Firman Allah dalam hati-Nya, dan Roh Kudus membawa ingatan kepada-Nya. Ia mengatakan, “Ada tertulis,” dan kita akan dapat mengatakan hal yang sama selama kita bersedia untuk membuka Firman sekarang dan menyelaminya.

Itulah yang saya percaya Tuhan inginkan bagi umatnya saat ini. Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat.” (1 Petrus 3:15).

Dan jawaban-jawaban yang ditemukan hanya dalam satu tempat, Kitab Suci, Firman Tuhan … Alkitab

Menganut paham Alkitab adalah benar-benar hal yang sama seperti menganut paham Yesus. Kristus adalah inkarnasi Firman. Demikian juga, Yesus ingin Firman-Nya untuk hidup dalam kehidupan kita. Jadi ambilah dengan tangan Anda, bacalah dengan mata Anda, simpan dalam hati Anda, berjalanlah dengan kaki Anda, katakan dengan bibir Anda, dan hidupkan dalam kehidupan Anda mulai hari ini!

“Sebab Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Matius 4:4).


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *