Renungan Alkitab Harian

TAMBAHKAN KESABARAN KEPADA PENGUASAAN DIRI

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Pertumbuhan Kristen

Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Yakobus 1:4

“Dan kepada pengetahuan, penguasaan diri.” lnilah langkah ketiga dalam jalan menuju kesempurnaan tabiat. Di mana-mana terdapat suasana pemanjaan diri dan percabulan, akibatnya timbullah kemerosotan dan kecurangan akhlak. Penduduk dunia kita ini semakin merosot mentalnya, akhlaknya, dan kuasa fisiknya sebab kebiasaan masyarakat yang tidak menahan diri. Nafsu makan, nafsu birahi, dan suka pamer sedang membawa orang banyak ke dalam hal-hal yang berlebihan dan pemborosan… Umat Allah haruslah menempuh jalan yang berlawanan dengan jalan yang ditempuh dunia ini. Umat Allah haruslah berperang melawan kebiasaan-kebiasaan yang berdosa ini, menahan nafsu makan, dan menaklukkan kecenderungan yang rendah. . . . Kita harus “menyelediliki Kitab Suci,” dan menyesuaikan kebiasaan-kebiasaan kita dengan petunjuk Alkitab . .

“Dan kepada penguasaan diri, kesabaran.” Jika kita menempuh langkah ini, pertarakan nyata sangat diperlukan. Artinya bagi orang yang tidak bertarak sulitlah menjadi seorang yang penyabar.

Beberapa di antara kita memiliki perangai yang gugup, dan biasanya berpikir dan bertindak cepat; tetapi janganlah serangpun berpikir bahwa ia tidak dapat belajar menjadi orang yang sabar. Kesabaran adalah seperti tetumbuhan yang akan bertumbuh cepat jika dipelihara dengan hati-hati. Dengan mengenal diri sebenar-benarnya dan kemudian bersatu dengan kasih karunia Allah, kita menetapkan hati dengan teguh, kita dapat menjadi orang-orang yang menang dan menjadi sempurna dalam segala hal, tidak kekurangan apa-apa.

Kesabaran menuangkan balsam kedamaian dan kasih ke dalam pengalaman-pengalaman kehidupan rumah tangga … Kesabaran akan mendatangkan kesatuan dalam sidang, dalam keluarga, dan dalam masyarakat. Kasih karunia ini haruslah dianyam ke dalam hidup kita.

Hidupku Kini, hal. 99


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *