TEBUSAN RAJA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Pada tahun 1532 M, Francisco Pizarro, dengan sekitar 160 orang, memasuki jantung Kekaisaran Inca untuk mencari emas. Para Conquistadors akhirnya menemukan jalan ke hadirat raja Inca muda, Atahuallpa. Saat itulah seorang biarawan Spanyol, yang bepergian dengan Pizarro, memberi tahu raja Inca bahwa orang-orangnya harus meninggalkan dewa-dewa mereka. Ketika Atahuallpa bertanya kepada mereka atas dasar apa permintaan mereka itu, biarawan Katolik itu memberinya Alkitab. Atahuallpa mendekatkan buku di sebelah telinganya, mencoba mendengarkan halaman-halamannya. Akhirnya dia bertanya: “Mengapa buku itu tidak mengatakan apa-apa kepadaku?” Dan dia melemparkannya dengan keras ke tanah.

Orang Spanyol menggunakan penghinaan ini sebagai alasan untuk menyerang dan membantai banyak orang yang tidak bersenjata, dan raja yang tampan itu ditangkap. Memang, sungguh menakjubkan untuk berpikir bagaimana pasukan kecil seperti Pizarro, dengan hanya 62 penunggang kuda dan 102 infantri, mampu menyerang sebuah kerajaan yang sedikitnya terdiri dari lima juta orang. Tetapi mereka memiliki teknologi terbaru yakni senjata mematikan — senjata dan busur panah mekanis serta kuda — yang menakutkan penduduk asli.

Raja Atahuallpa, sekarang mengerti bahwa Spanyol menginginkan emas, muncullah rencananya untuk membebaskan dirinya. Dia memberi tahu Pizarro bahwa dia akan memberi cukup emas dan perak untuk mengisi tiga kamar besar asal dia dibebaskan. Orang-orang Spanyol berpikir ini tidak mungkin, tetapi Pizarro yang haus emas setuju. Jadi Atahuallpa memutuskan bahwa kerajaannya akan digeledah untuk mengisi satu ruangan berukuran 18 kali 22 kaki dengan emas yang ditumpuk hingga ketinggian mencapai lebih sedikit dari delapan kaki.

Selain itu, dua kamar berukuran sama akan diisi dengan perak! Pada bulan Juli 1533, lebih dari 24 ton harta yang sangat mahal telah dikumpulkan, berharga setidaknya 267 juta dolar dengan nilai saat ini. Orang-orang Spanyol tidak menghormati janji mereka. Mereka menahan Atahuallpa dipenjara selama satu tahun lagi, menggunakan dia untuk mengendalikan Kekaisaran Inca, dan kemudian membunuhnya.

Betapa menyedihkan bahwa tebusan terbesar yang pernah dibayarkan untuk kebebasan seorang pria ternyata sia-sia! Lebih menyedihkan lagi, ada jutaan orang yang telah ditebus oleh Raja, dibayar untuk kebebasan mereka namun mereka memilih untuk tetap di penjara! Tidak harus seperti ini. Yesus sedang menunggu untuk membebaskan kita dari penjara dosa. “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.” (Yohanes 8:36). Apakah Anda mau menerima kebebasan hari ini?

Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Galatia 5:1

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *