TELADAN KITA YANG SEMPURNA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Tuhan yang hidup!” Mat. 16:15-16

Bagi mata manusia Kristus hanyalah sekadar seorang manusia, namun Ia adalah manusia sempurna. Dalam kemanusiaan-Nya Ia adalah penyamaran tabiat Ilahi Tuhan mewujudkan atribut-Nya dalam Anak-Nya — kuasa-Nya, hikmat-Nya, kebaikan-Nya, kesucian- Nya, kebenaran-Nya, moralitas-Nya dan kebajikan-Nya. Di dalam Dia, walaupun manusia, terdapat segala kesempurnaan tabiat, segala kesempurnaan Ilahi. Dan atas permintaan murid-murid-Nya, “Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami. Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama dengan kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami?” “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh. 14:8,9; 10:30). . . .

Celaan paling kuat orang Farisl terhadap Yesus adalah, “Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Tuhan” (Yoh. 10:33), dan oleh karena alasan ini mereka berusaha untuk melempari Dia dengan batu. Kristus tidak meminta maaf atas dugaan salah ini. Ia tidak berkata kepada para penuduh—Nya, ”Engkau salah mengerti Aku; Aku bukan Allah.” Ia sedang memanifestasikan Tuhan dalam kemanusiaan. Namun Ia adalah yang paling rendah hati dari semua nabi, dan Ia mencontohkan dalam hidup-Nya kebenaran bahwa semakin sempurna tabiat manusia, semakin sederhana dan rendah hati manusia itu. Ia telah memberikan teladan kepada manusia mengenai bagaimana semestinya mereka dalam kemanusiaan mereka, melalui turut mengambil bagian dalam sifat Ilahi. . . .

Meskipun telah berabad-abad berlalu sejak Kristus berada di antara manusia tidak mengurangi keyakinan kesaksian kita bahwa Kristus adalah segalanya. Sekarang ini pertanyaan mungkin diulangi, “Apakah pendapatmu tentang Mesias?” (Mat. 22:42), dan seketika itu juga jawaban mungkin bisa diberikan, “Ia adalah terang dunia, pemikir dan guru agama agung yang pernah dikenal oleh dunia ini.” Semua yang mendengar suara-Nya sekarang ini, semua yang mempelajari prinsip-prinsip yang terdapat dalam ajaran-Nya harus mengatakan dalam kebenaran, sebagaimana orang-orang Yahudi pada zaman-Nya, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” “Mungkinkah Dia itu Kristus?” (Yoh. 7:46; 4:29).

 

“That I May Know Him”


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *