TINGGAL DI DALAM KRISTUS

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikaiau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Yoh. 25:4

”Tinggallah di dalam Aku” adalah kata-kata yang sangat penting. Tinggal dalam Kristus berarti iman yang hidup, sungguh-sungguh dan menyegarkan, yang bekerja oleh kasih yang menyucikan jiwa. Itu juga berarti senantiasa menerima semangat Kristus, suatu kehidupan penyerahan yang sempurna kepada pelayanan-Nya. Di mana kesatuan ini terjadi, di situ akan tampak pekerjaan-pekerjaan yang baik. Kehidupan pokok anggur itu akan dinyatakan oleh buah-buah di cabang-cabangnya. Persediaan kasih karunia Kristus yang terus menerus akan memberkati Anda dan menjadikan Anda suatu berkat bagi orang lain, sampai Anda bisa berkata bersama Rasul Paulus, “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal. 2:19,20).

Persatuan kudus dengan Kristus akan mempersatukan saudara-saudara dalam ikatan persekutuan Kristen yang penuh kasih sayang. Hati mereka akan dijamah dengan kasih Ilahi satu sama lain. . . . Hubungan yang dingin, perbedaan dan perselisihan sama sekali tidak terdapat di antara murid-murid Kristus. Mereka telah menerima iman yang satu. Mereka telah bergabung bersama melayani satu Tuhan yang sama, terjun dalam peperangan yang sama, berjuang untuk tujuan yang sama, dan menang dalam hal yang sama. Mereka telah dibeli dengan darah mulia yang sama, dan telah maju ke depan mengabarkan pekabaran keselamatan yang sama. . . .

Mereka yang senantiasa mengambil kekuatan dari Kristus akan memiliki semangat-Nya. Mereka tidak akan lalai dalam perkataan dan tingkah laku. Perasaan yang selalu ada dalam jiwa mereka ialah betapa keselamatan mereka telah menyebabkan Anak Tuhan mengorbankan diri. Bagaikan transaksi yang segar dan gamblang pemandangan.Golgota yang datang ke dalam pikiran dan hati mereka akan menundukkan dan melembutkan oleh manifestasi kasih ajaib Kristus kepada mereka. Mereka akan memandang satu sama lain sebagai yang dibeli dengan darah-Nya yang mahal, dan mereka yang telah dipersatukan dengan Dia kelihatannya akan diagungkan, ditinggikan dan disucikan oleh sebab perhubungan ini.

Kematian Kristus di Golgota harus menuntun kita menghargai jiwa-jiwa sebagaimana yang Kristus lakukan. Kasih-Nya telah memperbesar nilai setiap laki—Iaki dan perempuan, dan anak-anak.

 

“That I May Know Him”


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *