Tuhan Merancang Rencana Itu

Belajar Alkitab
Mari bagikan artikel ini

Pelajaran 17
Kita tahu bahwa 4000-an tahun yang lalu, di atas puncak Gunung Sinai, Tuhan memberi Nabi Musa 10 Hukum. Tapi banyak yang tidak tahu bahwa pada saat itu, Tuhan juga memberi Musa blue-print (rancangan) salah satu bangunan paling misterius yang pernah dibangun – Bait Suci/Kaabah. Pastilah rancangan itu sangat penting, sebab bangsa Israel tidak bisa memasuki Tanah Perjanjian sebelum bangunan itu selesai. Bait Suci yang bisa dibawa-bawa ini menggambarkan bahwa Tuhan bertahta di antara umat-Nya, dan ibadah-ibadah di dalamnya menunjukkan kepada bangsa itu sebuah panorama tiga dimensi tentang Rencana Keselamatan. Sebuah penelitian mendalam pada rahasia-rahasia Bait Suci akan menjernihkan pemahaman Anda tentang bagaimana Tuhan menyelamatkan orang berdosa dan mendirikan umat-Nya. Bait Suci juga merupakan kunci untuk memahami beberapa nubuatan. Pelajaran ini mengajak kita menjelajah isi Bait Suci dan menemukan makna-maknanya. Sebuah petualangan seru menunggu Anda!

1. Apa yang diperintahkan Tuhan agar dibuat oleh Nabi Musa?
“Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya.” (Keluaran 25:8, 9)
Jawab: Tujuan meminta Musa mendirikan Kemah Suci [di zaman Musa, disebut Kemah Suci -karena tembok bangunannya terbuat dari kain, sedang di zaman Raja Salomo disebut Bait Suci] – tempat istimewa yang akan berfungsi sebagai tempat tinggal Tuhan Semesta Alam di atas bumi.

Gambaran Singkat Kemah Suci
Kemah Suci adalah sebuah bangunan yang indah, menyerupai kemah (4,5 meter kali 13,5 meter – berdasarkan ukuran satu hasta = 45 cm) dimana hadirat Tuhan berdiam dan upacara-upacara istimewa diselenggarakan.
Tembok-temboknya terbuat dari papan kayu penaga (akasia) yang berdiri tegak, dengan alas perak dari dilapis emas (Keluaran 26:l5-19, 29). Atapnya terbuat dari empat lembar kain: lenan (linen) halus, bulu kambing, kulit domba jantan yang diwarnai merah, dan kulit lumba-lumba (Keluaran 26:1, 6-14) [terjemahan yang betul adalah kulit luak (badger)]. sendiri terdiri atas dua ruangan: Tempat Kudus dan Tempat Maha Kudus. Sebuan tabir atau tirai yang berat dan tebal memisahkan kedua ruangan itu. Pelataran – pekarangan di sekeliling bangunan Kemah Suci – berukuran 22,5: meter kali 45 meter (Keluaran 27:18). Dipagari oleh kain linen halus yang digantung pada 60 tiang tembaga (Keluaran 27:9-16).

Tuhan sendiri memberikan kepada Nabi Musa rancangan untuk mendirikan Kaabah. 

2. Apa yang Tuhan harapkan agar dipelajari oleh bangsa Israel melalui upacara-upacara dan perabot-perabot Bait Suci?
“Thy way, O God, is in the sanctuary: who is so great a God as our God?”Psalms 77:13.
“Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami?” (Mazmur 77:13)
Jawab: Tindakan Tuhan dalam membebaskan umatNya, atau rencana keselamatan disingkapkan dalam Bait Suci bangsa Israel, Alkitab mengajarkan bahwa segala sesuatu di dalam Bait Suci atau semua yang berhubungan dengan upacara-upacaranya adalah lambang dari apa yang akan Yesus lakukan untuk menyelamatkan kita. Ini berarti kita tidak bisa mengerti Rencana Keselamatan secara sempurna sebelum kita memahami simbolisme yang berhubungan dengan Bait Suci. Jadi, pelajaran kita kali ini sangatlah penting.

3. Dari sumber mana Musa mendapat rancangan Bait Suci ? Dari apa Bait Suci Musa itu ditiru?
“Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia…… Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: “Ingatlah,” demikian firman-Nya, “bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu diatas gunung itu.” (Ibrani 8:l, 2, 5).
Jawab: Rancangan Bait Suci dan petunjuk mendetail secara lisan untuk pembangunannya diberikan kepada Musa oleh Tuhan. Rancangan dan petunjuk lisan itu adalah Copy (duplikat) dari Bait Suci yang asli di Kota Tuhan di angkasa luar, yang merupakan pola (contoh) bagi Bait Suci yang didirikan Musa.

Bait Suci dan upacara-upacaranya dirancang untuk mendemonstrasikan Rencana Keselamatan (Pengampunan Dosa secara gratis).

4. Apa saja perabot Bait Suci yang ada di pelataran (halaman)?
Jawab: A. Mezbah kurban bakaran di mana hewan-hewan dikurbankan terdapat di pelataran, di depan pintu masuk (Keluaran 27:1-8). Mezbah ini melambangkan salib Juruselamat. Hewan itu [biasanya berupa anak domba] melambangkan Anak Domba Tuhan, kurban terbaik [satu-satunya kurban yang sah] bagi semua manusia (Yohanes 1:29).
B. Bejana pembasuhan, terletak di antara mezbah dan pintu masuk bangunan Bait Suci, adalah sebuah tempat mencuci yang besar, terbuat dari tembaga. Di sini imam-imam membasuh tangan dan kaki mereka sebelum mempersembahkan kurban atau memasuki bangunan Bait Suci (Keluaran 30:17-21; 38:8). Air melambangkan pembasuhan dari dosa, atau telahiran kembali oleh Roh Kudus.

5. Apa saja perabot yang ada di dalam Tempat Kudus (Bilik Yang Suci)?
Jawab: A. Meja Roti Sajian (Keluaran 25:23-30), melambangkan Juruselamat, roti hidup
(Yohanes 6:51). Makan roti juga melambangkan membaca firman Tuhan/Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Matius 4:4; Wahyu 10:9, 10). Sang Juraselamat juga adalah Firman Tuhan (Yohanes 1:1-3, 14).
B. Kandil bercabang tujuh (Keluaran 25:31-40) melambangkan Juruselamat, Terang Dunia (Yohanes 9:5; 1:9). Minyaknya melambangkan Roh Kudus (Zakharia 4:1- 6; Wahyu 4:5). Terang yang memancar juga melambangkan kegiatan bersaksi/mengabarkan Injil [Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru] (Matius 5:14, 16; Wahyu 11:4).
C. Mezbah ukupan / wangi-wangian (Keluaran 30;7, 8) melambangkan doa-doa yang dipanjatkan oleh umat Tuhan (Wahyu 5:8).

6. Apa perabot yang ada di dalam Tempat Maha Kudus (Bilik Yang MahaSuci)?
Jawab: Tabut Perjanjian, satu-satunya perabot di Tempat Maha Kudus (Keluaran 25:10-22), adalah kotak atau peti dari kayu penaga (akasia) berlapis emas. Berdiri di atas peti itu, dua malaikat terbuat dari emas murni. Di antara kedua malaikat itu ada Tutup Pendamaian (Keluaran 25:17-22), di mana Tuhan betul-betul hadir. Ini melambangkan Takhta Tuhan di angkasa luar, yang juga berada di antara dua malaikat yang disebut kerub (Mazmur
80:2).

 

Tutup pendamaian (takhta Kasih Karuania) melambangkan Takhta Tuhan yang ada di Kota-Nya di angkasa luar, yang juga berada di antara dua malaikat.

 

7. Apa yang ada di dalam Tabut Perjanjian?
Jawab: Kesepuluh Hukum, yang ditulis Tuhan pada dua loh batu dengan jari-Nya
sendiri, dan yang akan selalu dipatuhi umat-Nya (Wahyu 14:12), berada di dalam tabut perjanjian (Ulangan 10:4, 5). Tapi ada Tutup Pendamaian (Takhta Kasih Karunia) di atasnya, yang melambangkan bahwa selama umat Tuhan mengaku dan meninggalkan dosa (Amsal 28:13), kasih karunia akan selalu ditawarkan pada mereka melalui darah hewan kurban yang dipercikkan di atas Tutup Pendamaian oleh imam (Imamat 16:15, 16). Darah hewan kurban itu melambangkan darah Yesus yang ditumpahkan bagi kita untuk menjadi pengampunan dosa kita (Matius 26:28; Ibrani 9:22).

 

Kesepuluh Hukum Tuhan ada di dalam Tabut Perjanjian. Kesepuluh Hukum itu mewakili sifatsifat Tuhan, yang dicangkokkan-Nya ke dalam hati umat-Nya.

 

8. Kenapa hewan-hewan harus dikurbankan di dalam upacara-upacara Bait Suci di zaman Perjanjian Lama?
“Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan,” (Ibrani 9:22). “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” (Matius
26:28).
Jawab: Pengurbanan hewan di zaman Perjanjian Lama sangatlah penting untuk membantu umat Tuhan mengerti bahwa tanpa penumpahan darah Yesus, dosadosa mereka tak mungkin bisa diampuni. Kebenaran yang mengejutkan: hukuman bagi orang berdosa adalah maut (Roma 6:23), hukuman mati. Karena kita semua sudah berdosa, kita semua harus mati.
Waktu Adam dan Hawa berdosa, mereka seharusnya langsung mati detik itu juga, tapi ternyata Tuhan Yesus maju ke depan, mengantarai manusia dengan Tuhan Bapa, dan menawarkan kepada Bapa untuk menyerahkan nyawa-Nya, hidup-Nya yang tanpa dosa sebagai kurban untuk membayar tuntutan hukuman mati bagi semua orang (Wahyu 13:8). Sesudah jatuh ke dalam dosa, Tuhan menyuruh orang berdosa itu (Adam dan Hawa) untuk mengurbankan hewan (Kejadian 4:3-7). Si orang berdosa harus membunuh hewan itu dengan tangannya sendiri (Imamat 1:4, 5). Tindakan itu sangat penuh darah dan mengerikan. Dan secara permanen pastilah tertanam dalam pikiran orang itu sebuah kenyataan serius mengenai akibat dosa yang mengerikan (kematian kekal) dan kebutuhan kita akan seorang Juruselamat dan Kurban Pengganti. Tanpa Juruselamat, tak ada manusia yang bisa selamat. Sistem kurban mengajarkan, melalui lambang hewan, bahwa Tuhan Bapa akan menyerahkan Anak-Nya untuk mati bagi dosa-dosa mereka (1 Korintus 15:3). Yesus akan menjadi bukan sekadar Juruselamat mereka saja, tapi juga Kurban Pengganti (Ibrani 9:28). Waktu Yohanes Pembaptis bertemu Yesus, dia berkata, “Lihadah Anak domba.” Yohanes 1:29. Di zaman Perjanjian Lama, umat Tuhan melihat ke masa depan kepada kematian Yesus yang waktu itu belum terjadi, untuk mendapat keselamatan. Kita sekarang melihat ke belakang, kepada kematian Yesus yang sudah terjadi untuk mendapat keselamatan. Tak ada cara lain (Kisah Para Rasul 4;12).

 

Hewan yang dikurbankan melambangkan Yesus, yang mengurbankan nyawa-Nya bagi semua manusia.

 

9. Bagaimana proses pengorbanan dalam upacara Bait Suci, dan apa maknanya?
“Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban bakaran itu, sehingga baginya persembahan itu diperkenan untuk mengadakan pendamaian baginya. Haruslah ia menyembelihnya pada sisi mezbah sebelah utara di hadapan TUHAN. (Imamat 1:4, 11).
Jawab: Waktu seorang berdosa membawa kurban ke pintu pelataran, salah satu imam menyerahkan sebilah pisau dan sebuah baskom. Orang berdosa itu meletakkan tangannya di atas kepala hewan dan mengakui dosadosanya. Ini melambangkan pemindahan dosa dari orang itu ke hewan kurban. Pada saat itu, si orang berdosa dianggap tak berdosa, dan hewan itu dianggap berdosa. Karena hewan itu sekarang dianggap berdosa (secara perlambang), maka hewan itu harus membayar upah dosa – kematian.
Dengan menyembelih hewan dengan tangan sendiri, si orang berdosa-diajarkan dengan metode visual bahwa dosanya menyebabkan hewan yang tak bercela itu harus mati dan bahwa dosanya akan menyebabkan kematian Yesus yang tak pernah berbuat dosa.

 

Pengorbanan hewan mengajarkan kebenaran bahwa dosa akan menyebabkan kematian Yesus.

 

10. Waktu seekor hewan kurban dikurbankan bagi seluruh bangsa, apa yang dilakukan imam besar dengan darah hewan itu? Apa maknanya?
“Imam yang diurapi harus membawa sebagian dari darah lembu itu ke dalam Kemah Pertemuan. Imam harus mencelupkan jarinya ke dalam darah itu dan memercikkannya tujuh kali di hadapan TUHAN, di depan tabir.” (Imamat 4:16,17).
Jawab: Apabila sebuah kurban dipersembahkan demi dosa-dosa seluruh bangsa, darah kurban diambil oleh imam, yang melambangkan Yesus (Ibrani 3:1), ke dalam Bait Suci [tepatnya ke Tempat Kudus] dan memercikkannya ke tabir (tirai) yang memisahkan kedua ruangan itu. Hadirat Tuhan ada di balik tirai itu [di dalam Tempat Maha Kudus]. Dengan cara ini, dosa-dosa bangsa itu dibuang dan dipindahkan secara simbolis ke dalam Bait Suci. Pelayanan darah yang dilakukan imam ini melambangkan pelayanan-darah Yesus pada hari ini bagi kita di Kota Tuhan di angkasa. Sesudah Yesus mati di salib sebagai kurban bagi dosa, Dia bangkit dan naik ke Kota Tuhan di angkasa sebagai Imam Besar kita untuk melakukan pelayanan darah di dalam Bait Suci Tuhan di atas sana (di hadapan Takhta Bapa) (Ibrani 9:11,12). Darah yang dipercikkan imam besar duniawi melambangkan Yesus memercikkan darah-Nya ke atas catatan dosa kita di dalam Bait Suci Tuhan di atas sana, menunjukkan bahwa dosa-dosa itu diampuni apabila kita mengakuinya dalam nama-Nya (1 Yohanes 1:9).

11. Berdasarkan upacara-upacara Bait Suci, dalam dua peran apa Yesus melayani umatNya? Apa keuntungan-keuntungan yang kita dapatkan dari pelayanan-Nya?
“Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.” (1 Korintus 5:7). “Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, la telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah Itita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya”. (Ibrani 4:14-16).
Jawab: Yesus berperan sebagai Kurban bagi dosa-dosa kita dan juga sebagai Imam Besar kita. Kematian-Nya sebagai Anak Domba dan kurban pengganti bagi kita, dan pelayanan-Nya yang terus-menerus sebagai Imam Besar kita, menghasilkan dua mujizat bagi kita:
a. Sebuah perubahan hidup secara menyeluruh yang disebut kelahiran kembali, dengan semua dosa masa lalu diampuni secara total (Yohanes 3:3-6; Roma 3:25).
b. Kuasa untuk hidup benar (tanpa dosa) pada saat ini dan ke depannya (Titus 2:14; Filipi 2:13).
Kedua mujizat ini membuat seseorang menjadi “dibenarkan”- yang berarti hubungan yang baik tercipta di antara orang itu dengan Tuhan. Tak ada cara bagi seseorang untuk menjadi “dibenarkan” melalui perbuatan baiknya (usahanya sendiri), sebab “pembenaran” menuntut mujizat yang hanya bisa dibuat oleh Yesus (Kisah Para Rasul 4:12; Roma 5:18). Seseorang menjadi “dibenarkan” dengan cara mempercayai Yesus untuk melakukan baginya apa yang tak dapat dilakukan dia lakukan bagi dirinya sendiri. Inilah yang dimaksud oleh istilah di Alkitab “kebenaran karena iman” atau “pembenaran oleh kasih karunia”. Aku meminta Yesus menjadi penguasa atas hidupku dan mempercayai-Nya untuk membuat mujizat yang dibutuhkan selagi aku bekerjasama dengan Dia. Pembenaran ini, yang dengan ajaib dilakukan-Nya bagi aku dan di dalam aku, adalah satu-satunya cara yang asli untuk menjadi benar. Cara lainnya adalah palsu.

 

Sebagai Korban bagi kita, Yesus memberikan kita sebuah hidup yang betul-betul diubahkan dengan pengampuan total atas dosa-dosa kita di masa lalu.

12. Apa enam janji yang diberikan Alkitab pada kita tentang pembenaran yang ditawarkan pada kita melalui Yesus?
Jawab: A. Dia akan menutupi dosa-dosa masa lalu kita dan menganggap kita tak pernah berdosa sama sekali (Yesaya 44:22; 1 Yohanes 1:9; Mazmur 32:1; 51:9).
B. Kita diciptakan dalam gambar dan rupa (fithrah) Tuhan pada awalnya (Kejadian 1:26, 27). Yesus berjanji untuk memulihkan kita kepada gambaran-Nya (Roma 8:29).
C. Yesus memberi kita kemauan untuk hidup benar lalu memberi kita kuasaNya (pekerjaan atau karya-Nya) untuk betul-betul mencapai kesucian (Filipi 2:13).
D. Yesus, melalui mujizat-Nya, akan menyebabkan kita untuk melakukan dengan penuh sukacita hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan semata (Ibrani 13:20, 21; Yohanes 15:11).
E. Dia membuang jauh-jauh hukuman mati yang seharusnya berlaku atas kita dengan cara memindahkan catatan hidup-Nya yang tanpa dosa ke catatan hidup kita dan kematian-Nya itu menggantikan kita yang seharusnya mati (2 Korintus 5:21).
F. Yesus menerima tanggungjawab untuk menjaga kita agar tetap beriman sampai hari kedatangan-Nya yang kedua kali untuk menjemput kita (Filipi 1 :6; Yudas 1 :24; 2 Timotius 1:12). Yesus siap untuk mewujudkan semua janji-janji hebat ini dalam hidup Anda. Apakah Anda sendiri sudah siap? Bertelutlah sekarang dan minta Dia untuk membuat Anda tidak berbuat dosa lagi selama sisa hidup Anda. Dia tidak akan mengecewakan Anda.

 

Yesus, melalui mujijizat-Nya, akan menyebabkan kita melakukan dengan penuh sukacita hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan semata.

 

13. Apakah seseorang tidak punya andil apa pun dalam menjadi orang yang dibenarkan oleh iman?
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga.” (Matius 7:21).
Jawab: Ya, Yesus berkata bahwa kita harus melakukan kehendak Bapa. Di zaman Perjanjian Lama, seseorang yang sudah betul-betul bertobat masih terus membawa domba untuk dikurbankan, menunjukkan dia merasa menyesal atas dosa, dan menunjukkan keinginannya yang tulus untuk membiarkan Tuhan menuntun hidupnya. Saat ini, walau kita tidak bisa mengerjakan mujizat yang perlu untuk menjadi benar, kita harus hari demi hari menyerahkan hidup kita kepada Yesus (1 Korintus 15:31), mengundang Dia untuk menuntun hidup kita agar mujizat menjadi nyata. Kita harus mau menjadi patuh dan mengikuti Yesus ke mana pun Dia menuntun kita (Yohanes 12:26; Yesaya 1:18-20).
Dosa menyebabkan kita ingin melakukan kemauan kita sendiri (Yesaya 53:6) dan, dengan begitu, memberontak terhadap Tuhan seperti yang dilakukan Setan sejak semula (Yesaya 14:12-14). Mengizinkan Yesus menuntun hidup kita kadang sama sakitnya dengan kehilangan mata atau tangan (Matius 5:29, 30), sebab dosa itu membuat kecanduan dan cuma bisa dikalahkan dengan kuasa Tuhan yang ajaib (Markus 10:27). Banyak yang percaya Tuhan akan menyelamatkan semua orang yang mengaku “sudah diselamatkan”, tak peduli cara hidup mereka. Tapi ini salah. Ini ajaran Setan. Umat Tuhan harus meneladani Dia (1 Petrus 2:21). DarahNya yang berkuasa bisa melakukan ini bagi kita semua (Ibrani 13:12), tapi hanya jika kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya dan dengan senang hati mengikuti-Nya ke mana pun Dia menuntun kita – bahkan walau jalannya mungkin berbatu dan kasar (Matius 7:13, 14, 21).

 

Andil kita dalam keselamatan adalah mengikuti ke mana pun Yesus menuntun kita dengan penuh kasih dan kerelaan.

 

14. Tolong jelaskan tentang Hari Raya Pendamaian.
Jawab: A. Sekali setahun, pada Hari Raya Pendamaian, sebuah hari penghakiman yang khidmat terjadi di Israel (Imamat 23:27). Semua orang harus mengaku semua dosa masing-masing. Semua yang menolak harus dilenyapkan dari antara bangsa Israel pada hari itu juga (Imamat 23:29)
B. Dua kambing jantan dipilih: Satu, kambing jantan yang kena undi bagi TUHAN; dan satunya lagi, kambing jantan yang kena undi bagi Azazel; melambangkan setan (Imamat l6:8). Kambing jantan Tuhan dibunuh dan dikurbankan sebagai ganti dosa-dosa bangsa itu (Imamat 16:9). Tapi pada hari ini darahnya dibawa masuk ke dalam Tempat Maha Kudus dan dipercikkan di atas dan di depan Tutup Pendamaian (Imamat 16:14). Hanya pada hari penghakiman istimewa ini imam besar boleh memasuki Tempat Maha Kudus untuk bertemu Tuhan di atas Tutup Pendamaian.
Darah yang dipercikkan (melambangkan pengorbanan Yesus) diterima oleh Tuhan, dan
dosa-dosa bangsa itu dipin-dahkan dari Bait Suci kepada diri imam besar. Lalu imam besar memindahkan dosa-dosa itu ke kambing Azazel, yang lalu dituntun ke padang gurun (Imamat 16:16, 20-22) untuk dilepaskan di sana. Dengan cara ini, Bait Suci dibersihkan dari dosa-dosa bangsa itu, yang( telah dipindahkan ke situ oleh darah yang dipercikkan pada tirai tiap-tiap hari selama satu tahun.

 

Kambing jantan yang menurut undi berada dipihak Tuhan melambangkan Yesus, yang mati bagi dosa kita.

 

15. Apakah Hari Raya Pendamaian melam-bangkan atau menubuatkan bagian dari rencana Tuhan untuk menyelamatkan manusia, seperti segi-segi lain dari Bait Suci bangsa Israel dan upacara-upacaranya?
“Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga haruslah ditahirkan secara demikian, tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh kurban yang lebih baik dari pada itu.” (Ibrani 9:23).
Jawab: Ya. Upacara-upacara Hari Raya Pendamaian di Bait Suci duniawi menunjuk kepada satu hari di mana Imam Besar yang sejati menghapuskan semua dosa manusia di Bait Suci Tuhan yang asli, yang ada di atas sana. Melalui darah-Nya yarug menutupi dosa orang-orang yang namanya tercatat di dalam Kitab Kehidupan, Yesus akan mengukuhkan (mengunci) keputusan umat-Nya untuk melayani Dia selamanya. Hari penghakiman ini, seperti Hari Raya Pendamaian Bangsa Israel (Yom Kippur), menunjuk pada penebusan final yang dibuat bagi planet bumi. Melalui perlambang-perlambang pada Hari Raya Pendamaian, semua umat manusia diberi jaminan bahwa Imam Besar kita, Yesus, pada hari ini masih mengantarai bagi umat-Nya dan berdiri di hadapan Bapa, siap untuk menghapus semua dosa siapa saja yang mau beriman pada darah-Nya yang tercurah. Hari raya pendamaian ini menuntun pada penghakiman terakhir, yang akan menuntaskan masalah dosa dalam hidup semua orang secara pribadi, yang hasil akhirnya adalah salah satu dari dua ini: hidup kekal atau ketiadaan (kematian).

Peristiwa-peristiwa Besar
Anda akan temukan pada dua pelajaran berikutnya bagaimana lambanglambang dari Bait Suci duniawi dan khususnya Hari Pendamaian menunjuk ke masa depan kepada peristiwa-peristiwa besar akhir zaman, yang akan diwujudkan Tuhan dari Bait Suci-Nya diatas sana. Tanggal Dimulainya Penghakiman Tuhan atas semua manusia. Pada pelajaran selanjutnya, kita akan menyelidiki nubuatan Alkitab yang penting di mana Tuhan menetapkan tanggal dimulainya Penghakiman-Nya. Sangat menarik!

Hari Raya Pendamaian bangsa Israel hanya-lah lambang bagi Penghakiman Terakhir, yang akan menuntaskan masalah dosa di seluruh alam semesta.

16. Tuhan meminta Anda menerima pembenaran dari Yesus, yang mencakup pengampunan dosa, pembersihan hati kita dari dosa, dan kuasa untuk hidup benar (tanpa dosa) mulai saat ini hingga ke depannya.
Jawab:

PERTANYAAN KUIS
1. Apa perabot-perabot yang ada di pelataran Bait Suci? (2)
‰ Tutup Pendamaian.
‰ bejana pembasuhan.
‰ kursi-kursi.
‰ mezbah kurban bakaran.

2. Hadirat Tuhan ada di atas Tutup Pendamaian. (1)
‰ Betul ‰ Salah

3. Kandil bercabang tujuh melambangkan : (1)
‰ Terang Dunia.
‰ kedatangan kedua kali
‰ tembok kota Yerusalem Baru yang berkilauan.

4. Tujuan dibuatnya Bait Suci dan upacara-upacaranya adalah untuk : (1)
‰ membantu orang-orang memahami malaikat.
‰ menyediakan makanan hewani bagi orang-orang.
‰ melambangkan rencana keselamatan.

5. Siapa yang merancang Bait Suci : (1)
‰ Nabi Nuh.
‰ Imam Besar Harun.
‰ maliakat.
‰ Tuhan.

6. Kesepuluh Hukum ada di dalam Tabut Perjanjian : (1)
‰ Betul ‰ Salah

7. Hewan-hewan yang dikurbankan melambangkan : (1)
‰ Roh Kudus.
‰ medan perang.
‰ Tuhan Juruselamat.

8. Berdasarkan lambang-lambang Bait Suci, apa dua peran Juruselarnat kita: (2)
‰ Raja.
‰ kurban.
‰ lmamBesar.
‰ Penguasa Alam Semesta.

9. Yang mana yang benar dari Kemah Suci bangsa Israel: (2)
‰ punya tiga ruangan.
‰ struktur bangunannya seperti kemah.
‰ ukurannya 150 meter x 300 meter.
‰ pelatarannya terbuat dari tiang-tiang tembaga dan kain lenan.
‰ atapnya adalah ubin keramik buatan Mesir,
‰ bejana pembasuhan berada di dalam Tempat Maha Kudus.

10. Pembenaran oleh iman adalah scau-satunya cara manusia menjadi benar. (I)
‰ Betul ‰ Salah

11. Pembernaran seorang manusia sebetulnya datang dari : (1)
‰ amal perbuatan baik manusia.
‰ dibaptis dengan air.
‰ imam dalam kematian Juruselamat.

12.Siapa yang membunuh hewan kurban yang dibawa ditawarkan Tuhan Juruselamat? (3)
‰ Tuhan.
‰ imam besar.
‰ orang berdosa itu sendiri.

13.Yang mana pernyataan yang benar mengenai pembenaran yang ditawarkan Tuhan juruselamat? (3)
‰ hal itu akan memulihkan kita kepada fithrah Tuhan.
‰ bukan sesuatu yang ajaib.
‰ amal perbuatan baik kita adalah bagian dari itu.
‰ menutupi dosa-dosa kita di masa lalu.
‰ memberi kita keinginan untuk hidup benar.

14. Yang mana pernyataan yang benar mengenai Hari Pendamaian? (4)
‰ terjadinya sebulan sekali.
‰ merupakan hari penghakiman.
‰ merupakan hari pesta-pora dan kemeriahan.
‰ melambangkan hari penghakiman terakhir.
‰ kambing Azazei melambangkan Setan.
‰ darah hewan kurban dibawa ke dakm Tempat Maha Kudus.

15. Pembenaran berarti pemulihan hubugan dengan Tuhan. (1)
‰ Ya ‰ Tidak

16. Membunuh hewan kurban di zaman Perjanjian Lama membantu orangorang menyadari bahwa dosa menyebabkan hukuman mati bagi semua manusia. (1)
‰ Betul ‰ Salah


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *