renungan berkat

UNTUK MEMPUNYAI SAHABAT KITA HARUS BERSAHABAT

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Pergaulan yang Ramah
Sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara. Amsal 28:24

Dalam rencana pendidikan untuk pilihan dinyatakan dengan jelas bahwa hidup yang dipusatkan dalam Allah adalah hidup yang sempurna. Setiap kekurangan telah ditanamkan-Nya, disediakan untuk dipuaskan; setiap kesanggupan diberikannya, Ia mengusahakan untuk mengembangkannya.

Pengarang segala keindahan itu, Ia sendiri pencinta keindahan, Allah melengkapinya untuk memberi kepuasan kepada anak-anak-Nya yang cinta akan keindahan membuat persediaan juga untuk keperluan hubungan sosial mereka, untuk pergaulan yang baik dan menolong, yang begitu berguna mengembangkan belas kasihan dan untuk menerangi dan membuat hidup ini manis?

Pergaulan yang bersifat Kristen terlalu sedikit diusahakan oleh umat Allah. . . .Melalui hubungan sosial terbentuklah perkenalan dan terjalinnya persahabatan yang mengakibatkan kesatuan hati serta suasana kasih yang berkenan kepada pemandangan sorga.

Setiap orang akan memperoleh sahabat atau menjadikan mereka sahabat. Dan justru sepadan dengan kekuatan persahabatan itulah kelak besar pengaruh yang akan ditanamkan satu dengan yang lain, untuk yang baik atau buruk. Semua orang akan mempunyai teman dan akan menanamkan pengaruh, dan sebaliknya terpengaruh.

Mata rantai adalah sesuatu yang bersifat rahasia yang mengikat hati manusia bersama-sama,  sehingga perasaan, cita rasa, dan prinsip hidup kedua insan dipersatukan erat-erat. Seorang memahami jiwa dan meniru cara-cara dan tindak-tanduk yang lain. Sebagaimana lilin meninggalkan bekas, demikianlah pikiran meninggalkan kesan yang dihasilkan oleh pergaulan dan hubungan satu dengan yang lain. Pengaruh itu boleh jadi tidak diketahui, namun tidak berarti sedikit sekali kuasanya. . . . Jikalau pilihan itu diadakan untuk teman-teman yang takut akan Tuhan, maka pengaruhnya akan memimpin kepada kebenaran, kepada kewajiban, dan kepada kesucian. Kehidupan Kristen sejati adalah suatu kuasa untuk Allah.

Persahabatan sejati yang hangat . . . adalah rasa pendahuluan tentang sukacita sorga.

Hidupku Kini, hal. 206


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *