Tidak lama lagi saatnya akan tiba apabila umat Allah akan dipanggil untuk memberikan kesaksian mereka di muka para penguasa di bumi. Tidak ada satu dari dua puluh orang yang memiliki suatu kesadaran terhadap kemajuan pesat yang kita sedang lakukan menyongsong krisis besar dalam sejarah kita. … Tidak ada waktu lagi untuk hal yang sia-sia, yang sepele, yang melibatkan pikiran dalam hal-hal yang tidak penting.
Para raja, gubernur dan orang-orang besar akan mendengar tentang engkau melalui laporan dari orang-orang yang bermusuhan dengan engkau, dan iman serta tabiatmu akan disalahartikan di hadapan mereka. Tetapi orang-orang yang dikenakan tuduhan palsu akan memperoleh kesempatan muncul di hadapan para penuduh mereka untuk memberikan jawab bagi mereka sendiri. Mereka akan mempunyai kesempatan membawa terang kepada mereka yang bergelar orang-orang besar di bumi, dan jikalau engkau sudah mempelajari Alkitab, jikalau engkau sudah siap memberi jawab kepada setiap orang yang menanyai engkau tentang pengharapan yang ada padamu dengan kelemah-lembutan dan gentar, maka musuh-musuhmu tidak akan sanggup menyangkal hikmatmu.
Kini engkau mempunyai kesempatan untuk mencapai kuasa pikiran yang terbesar dengan jalan mempelajari Firman Allah. Tetapi jikalau engkau malas, dan tidak berhasil menggali dalam-dalam pada pertambangan kebenaran, maka engkau tidak akan siap menghadapi krisis yang segera akan berlaku pada kita. Ya engkau harus menyadari bahwa setiap saat adalah kesempatan emas. Jikalau engkau hidup dengan setiap firman yang keluar dari mulut Allah, maka engkau tidak akan kedapatan tidak bersedia.
Engkau tidak tahu di mana engkau mungkin dipanggil untuk menyaksikan kebenaranmu. Banyak orang yang akan berdiri di muka pengadilan; ada yang akan berdiri di muka para raja dan di muka orang-orang terpelajar di bumi, untuk memberi jawab demi iman mereka. Mereka yang hanya memiliki pengetahuan kebenaran yang dangkal jelas tidak akan sanggup menerangkan Kitab Suci, dan memberikan alasan yang tegas untuk iman mereka. Mereka akan menjadi kacau, dan tidak akan menjadi para pekerja yang tidak perlu dipermalukan. Biarlah tidak ada orang yang mengira bahwa ia tidak perlu belajar, sebab ia tidak akan berkhotbah pada meja yang kudus. Engkau tidak mengetahui apa yang mungkin dituntut Allah daripadamu.
Maranata Hal. 253